Bab 4

13.8K 1.2K 62
                                    

Malam semua, hehe kemaleman ya Kitsune Twins Up nya, maaf maaf. Jangan lupa voted, dan tinggalkan komen kalian ya. Xie Xie~

~Selamat Membaca~




-Tidak Perlu Cerai-

Drrtt..Drrtt..Drrtt

Bunyi ponsel yang tergeletak di atas nakas samping tempat tidur berhasil membangunkan sang pemilik. Masih dalam kondisi setengah sadar, tangan Xiao Zhan meraba-raba mencari sumber bunyi yang mengganggunya itu.

"Halo.." Suara parau khas bangun tidur menyapa penelepon yang ada di seberang sana.

"Apa kau baru bangun, Xiao Zhan?"

"Umn. Memangnya jam berapa sekarang?" Tanya Xiao Zhan yang masih betah memejamkan matanya sembari bersandar ke kepala ranjang.

"Xiao Zhan, sekarang sudah jam 11. Apa kau melewatkan sarapan lagi?" Jawab sang penelepon dengan nada yang begitu khawatir pada sahabat yang baru saja kehilangan putranya itu.

"Apa?!! Gawat aku belum menyiapkan sarapan untuk a-Xian." Kata Xiao Zhan panik. Matanya kini telah terbuka sempurna dan duduk sigap. Ia memutuskan panggilannya sepihak, lalu melihat jam di ponselnya. Dan benar saja, sekarang sudah pukul 11.05 menjelang siang.

"A-Xian pasti kelaparan. Bodohnya aku!" Xiao Zhan bergegas hendak beranjak dari tempat pembaringannya. Baru saja membuka selimut yang menutupi sebagian tubuhnya, Xiao Zhan tersadar bahwa a-Xian telah dikremasi kemarin siang dan guci abunya ia letakkan di samping guci abu ibunya. A-Xian sudah menyusul ibunya ke surga.

Jantung Xiao Zhan seakan berhenti berdetak untuk sepersekian detik saat mengingat bahwa ia tidak punya siapa-siapa lagi setelah kepergian orang-orang yang ia cintai..

"Mommy.."

Xiao Zhan kaget sontak menoleh ke arah sumber suara anak kecil di belakangnya. Ia melihat sosok mungil tengah duduk seraya mengusap-usap matanya yang masih terpejam, rambutnya berantakan, "mommy.." Panggil Zhu Zhu seraya membentangkan kedua tangannya.

Benar, Xiao Zhan tidak sendirian lagi sekarang. Ia memiliki putra bernama Zhu Zhu yang memanggilnya mommy. Ia pun berbalik merangkak menghampiri Zhu Zhu kemudian membawa si kecil dalam pelukannya. "Mommy disini." Xiao Zhan seperti melihat putranya sendiri meski dalam sosok lain.

Xiao Zhan kembali menyamankan posisinya. Ia kembali duduk bersandar kemudian menempatkan kepala Zhu Zhu berbaring di atas dadanya. Zhu Zhu tersenyum meskipun enggan membuka mata, sebab ia sedang fokus mendengarkan detak jantung mommy-nya. "Ternyata mommy benar-benar manusia, Zhu Zhu pikir mommy adalah malaikat yang datang untuk mengabulkan permintaan Zhu Zhu."

"Zhu Zhu, maafkan mommy yang terlambat bangun. Mommy tidak bisa membuatkanmu sarapan." Ucap Xiao Zhan sembari mengelus dan merapikan rambut putranya dan diakhiri kecupan pada pucuk kepala mungil itu.

Anak itu mendongak menatap Xiao Zhan, kemudian menangkup pipi tirus Xiao Zhan. "Mommy, Zhu Zhu tidak lapar. Zhu Zhu tidak apa-apa tidur seharian asal bersama mommy." Gombalnya, yang dihadiahi senyuman manis Xiao Zhan. Kenapa anak ini pandai sekali merayunya.

Xiao Zhan yang gemas menghujani pipi gembul putranya dengan ciuman bertubi-tubi, dan Zhu-Zhu hanya bisa terkekeh kegelian karena tingkah mommy-nya. Tanpa mereka sadari, sepasang netra tajam tengah memperhatikan tingkah keduanya.

Can I Call You Mommy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang