-Istriku Menunggu di Rumah-
Pria itu tersenyum melihat tingkah Xuan Lu yang lucu, lalu berkata lagi, "Apa masih ada lagi kue yang kau inginkan, nona?"
"Ya, aku menginginkanmu." Sepertinya Xuan Lu belum sepenuhnya sadar. Hahh, tolong tahan dulu nona.
"Maaf?" Pria itu tidak salah dengar kan jika wanita lucu di hadapannya ini menginginkannya?
Menyadari ada yang salah dengan ucapannya, Xuan Lu mengerjapkan matanya mengingat-ingat apa yang barusan ia katakan. "Oh, maksudku.. ya, aku mau yang itu, yang rasa stroberi, haha."
Pemuda itu kembali tersenyum kemudian tangannya dengan cekatan menempatkan kue yang dipesan ke dalam kotak kemasan.
"Baiklah, ini pesanan anda nona." Ucap pria itu sembari menyodorkan pesanannya.
"Terima kasih, Cao Y-yu Chen?" Mata Xuan Lu menyipit untuk membaca name tag pria itu.
"Benar, terima kasih kembali, nona." Balas Cao Yu Chen sopan sembari menangkupkan kedua tangannya di depan dada sembari melemparkan senyum manisnya.
"Ugh, kenapa manis sekali senyumnya. Benar-benar membuatku silau. Pokoknya aku harus mendapatkannya untuk dikonsumsi setiap hari." Batin Xuan Lu dengan wajah dungunya.
Karena bingung kenapa gadis ini masih belum bergerak pergi, Yu Chen bertanya, "Nona, apa anda butuh hal lainnya?"
"Eh? Ah itu, apa aku bo-boleh minta nomor teleponmu?" Jawab Xuan Lu malu-malu.
Untung saat ini tokonya sedang sepi karena sudah masuk jam kerja jadi Yu Chen tak masalah melayaninya, malah senang meladeni gadis lucu yang wajahnya sudah memerah di hadapannya ini. Pikirnya, mungkin gadis ini ingin berlangganan di tokonya. "Ini kartu namaku, di sana ada informasi nomor telepon ku nona."
Xuan Lu berbinar menerima secarik kertas itu lalu beranjak pergi setelah mengucapkan terima kasih dan melambai ke arah pria itu.
Di sepanjang perjalanan, Xuan Lu memandangi kartu nama dengan senyum yang terpatri apik di wajah mungilnya. Meskipun usianya sudah 32 tahun tapi tampilannya masih seperti anak remaja yang imut. Jangan salah. Ada aura pembunuh berdarah dingin yang tersembunyi rapi di baliknya.
...
"Zhu Zhu! Lu Lu Jie coming!" Seru Xuan Lu menggema hingga ke lantai 2. Gadis ini benar-benar tidak bisa bersikap anggun. Sementara orang-orang di mansion itu terkejut karena kedatangan Xuan Lu yang mendadak dan heboh.
Merasa tidak ada jawaban dari keponakan kecilnya, Xuan Lu berlari menaiki anak tangga menuju kamar Shi Zhui saat kepala pelayan di sana hendak memberitahukan keberadaan sosok yang dicari.
"Zhu Zhu!" Sayangnya bocah itu tidak ada di kamarnya setelah ia bergegas membuka atau lebih tepatnya mendobrak pintu yang tak dikunci.
"Eh? Ada di mana anak itu." Xuan Lu kembali menutup pintu kamar Shi Zhui kemudian kembali berlari menuruni anak tangga. "Hao Yu, di mana Zhu Zhu dan pria manis itu? Apa mereka sedang keluar?"
Hao Yu yang sedari tadi diabaikan olehnya pun menjawab, "Nyonya Zhan dan tuan muda sedang berada di rumah kaca, Nona Xuan Lu."
"Kenapa kau tidak bilang padaku lebih awal?" Mata Xuan Lu memicing karena kesal dengan kepala pelayan itu. Padahal dia sendiri yang mengabaikan orang dan buru-buru naik ke lantai 2.
Tanpa menunggu jawaban dari Hao Yu, lagi-lagi Xuan Lu terlebih dulu berlari ke tempat tujuan.
Sesampainya di sana, Xuan Lu mematung tepat sebelum pintu masuk. Ia terpesona pada pemandangan di dalamnya yang begitu indah. Keindahan langka yang sulit ditemukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Call You Mommy?
FanfictionXiao Zhan, dokter manis yang baru saja kehilangan putra tercinta karena penyakit bawaan dari almarhum sang istri, bertemu dengan anak kecil yang disebut "tuan muda" seumuran putranya yang memanggilnya mommy. "Mommy, ayo kita pulang!" Bagaimana nasi...