Bab 22

9.1K 918 80
                                    

Halo Jie~

Kitsune Twins hadir lagi. Bab kali ini ada 2400 an kata, lebih banyak dari biasanya. Semoga makin suka  sama ceritanya ya jie~



~Selamat Membaca~



-Jika Saja Waktu Bisa Diulang Kembali-


"kau!! Hahh.." ucap Zhou Cheng menggantung. Ia sangat kesal dengan apa yang terjadi padanya. Mau marah pun tak akan mengembalikan kesucian tubuhnya.

Apa kabar dengan Hai Kuan? Haahh pria itu sedang bersujud pasrah dengan nasibnya di bawah menghadap Zhuo Cheng yang tengah duduk bersandar pada kepala ranjang.

"Maafkan aku Dokter Cheng, apapun yang terjadi padamu kedepannya aku pasti akan bertanggung jawab." Kata Hai Kuan mantap dalam sujudnya.

"Kau pikir aku ini gadis apa? Memangnya apa yang akan terjadi padaku, hah?! Aku ini laki-laki." Bentak Zhuo Cheng.

Aiyoo, dokter muda itu benar-benar frustasi sekarang. Bagaimana jika ayahnya tahu, apakah dia dan Hai Kuan masih bisa hidup?

"Ge, jangan beritahukan siapapun tentang ini." Ucap Zhuo Cheng dengan sedikit cemas pada nada bicaranya. Matanya berkaca-kaca, tubuhnya yang hanya ditutupi selimut juga sedikit bergetar.

Hai Kuan sontak mendongak mendengar apa yang dokter muda itu katakan. Ia menatap Zhuo Cheng yang membuatnya semakin merasa bersalah hingga ke dasar relung hatinya. Hatinya sakit menyaksikan bagaimana kondisi pria itu karena ulahnya.

"Aku siap mati jika itu konsekuensinya Dokter Cheng. Bagaimana mungkin aku tetap bungkam setelah apa yang kuperbuat padamu. Aku akan menerima segala hukuman yang Tuan Wang Rui berikan nanti." Ujar Hai Kuan. Meskipun raut muka yang terlihat datar, mata pria itu sungguh tak bisa berbohong memendam kesedihan dan penyesalan yang teramat dalam hidupnya.

"Lalu bagaimana caranya kau bertanggung jawab atas perbuatanmu jika kau mati, hah?!" Balas Zhuo Cheng dengan meninggikan suaranya. Ia takut. Sungguh ia takut menghadapi kemarahan ayahnya lagi. Ia juga tak mau Hai Kuan mati begitu saja. Jika kemarin ia tak ngotot ada di ruangan bersama Hai Kuan mungkin ini juga tidak akan terjadi. Ini bukan salah Hai Kuan semata.

Hai Kuan tak tahu harus bagaimana sekarang. Apa yang dikatakan Zhuo Cheng benar, bagaimana ia akan mempertanggung jawabkan perbuatannya jika ia mati? Apa nyawanya cukup untuk menebus kesalahannya?

Hai Kuan menunduk, dan dengan tulus mengutarakan penyesalan atas perbuatannya, "Maafkan aku Dokter Cheng.."

"Kalau begitu jangan mati tanpa seizinku, ge.." ketus Zhuo Cheng.

Hai Kuan mengangguk menyanggupi permintaan Zhuo Cheng. Ia kembali mendongak setelah mendengar isak tangis pemuda yang ada di hadapannya. Sontak Hai Kuan bangkit menghampiri dan duduk di sebelah Zhuo Cheng yang tengah menangis tersedu-sedu.

Hai kuan mengusap air mata Zhuo Cheng dengan hati-hati. Batinnya sungguh merutuki kebodohannya. Karenanya, dokter muda ini menitikkan air matanya. Karenanya, dokter muda ini terluka akibat dilecehkan. "Maafkan aku, seharusnya aku melindungimu bukan menyakitimu."

Zhuo Cheng memberanikan diri untuk menatap manik hitam Hai Kuan. Sorot matanya sudah tak sebuas tadi malam dan tergantikan dengan tatapan sendu di sana. Ia tak bisa menahan kesedihannya di hadapan pria ini. Meskipun ia tak ingin Hai Kuan mati, setidaknya ia ingin membuatnya babak belur untuk merasakan sakit yang ia alami.

Can I Call You Mommy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang