21. KELUAR LABIRIN

314 27 98
                                    

HAMPIR 7000 KATA, MOHON DI BACA PERLAHAN

KOMENTARI BILA ADA TYPO

JANGAN LUPA VOTE

Lanjutan Part Sebelumnya...

Semino, Azaleka, Merpati dan Beo terombang-ambing di air dingin dari labirin yang mencair dengan sangat cepat. Mereka berusaha berpegangan ke bongkahan Es tapi adanya Semino disana membuat es-es mencair semakin cepat dan sangat mudah hancur. Belum lagi dinding labirin tinggi yang berjatuhan dan menimpa tubuh mereka sehingga mereka terluka, tenggelam, membeku dan terseret arus.

Mereka berputar-putar di labirin es yang turun, berkelok, dan bergeser. Terbawa arus tidak jelas yang naik, turun, menyedot, melempar bahkan melayangkan mereka dengan uap dingin yang kencang. Bagaikan buah yang masuk ke blender mereka terputar-putar di labirin tajam itu dengan kecepatan tinggi yang entah darimana.

Sihir labirin yang terus membentuk dinding es, bertemu aura perang Semino yang menyebarkan panas. Membuat es yang mencair menjadi tidak terbatas. Membuat labirin itu menjadi banjir sampai berombak. Labirin yang juga menumbuhkan jarum-jarum es tajam dari lantai membuat mereka kewalahan. Mati berkali-kali, merasakan rasa sakit luar biasa, lalu terlempar lagi ke labirin itu dalam siksaan yang tiada henti.

Merpati melihat aliran air labirin itu mengarah ke satu titik pusat dan dia memberitahunya ke Beo. Merpati dan Beo berusaha menganalisa yang terjadi, mencari jalan keluar berdasarkan hubungan labirin es yang mencair dan aliran airnya. Air air itu mengalir dan hilang di satu jalur, yang artinya ada tempat keluarnya air, pikir mereka. Sebagai pengawal pangeran kemampuan analisis mereka jauh lebih tajam dibanding prajurit lain. Setelah berpikir panjang sambil terombang-ambing akhirnya mereka mencoba cara.

"KELUARKAN AURA PERANGMU PANGERAN!!!" Teriak Beo sambil merangkak naik ke dinding yang belum mencair untuk memetakan arus.

"Tapi esnya akan semakin mencair" ucap Semino yang kewalahan menahan aura perangnya.

"ESNYA MEMANG HARUS MENCAIR" ucap Beo yang berenang untuk menangkap Azaleka.

Dia gunakan mata burung untuk melihat tiap kelokan labirin, dia melompat ke air sebelum dindingnya mencair, lalu dia berhasil menangkap Azaleka yang tidak bisa apa-apa.

"Cairkan semua es nya sebelum dinding labirin baru terbentuk" ucap Merpati "Bila labirin ini terbuat dari es, maka tanpa es tempat ini hanya lapangan air kan? yang perlu kau lakukan akan mencairkan semuanya sekaligus sebelum dinding baru terbentuk. Saat semuanya mencair, kita ikuti arus ujungnya kemana" 

 Saat semuanya mencair, kita ikuti arus ujungnya kemana" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semino menenggelamkan dirinya ke dalam air. Dia bertapa di dasar labirin dan membuat energi perangnya semakin kuat, tubuhnya memerah dan membara, membuat pusaran energi panas yang melelehkan semua es di sana. Layaknya radiasi nuklir, tubuh Semino memancarkan energi besar panas yang membuat es-es menipis lalu air-air dingin itu menjadi panas. Energi perang Semino bagaikan api abadi yang masuk ke dalam kolam es.

DANAU PELANGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang