20. MASUK LABIRIN

294 25 39
                                    

Author Note : 5300 kata, cukup panjang dan butuh imajinasi pembaca. Mohon dibaca perlahan, segera komentar bila ada Typo agar di perbaiki...
Lanjut part 21 kalau banyak yang komen.

Labirin sihir dibuat dengan 100 energi sihir yang dikumpulkan para Petapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Labirin sihir dibuat dengan 100 energi sihir yang dikumpulkan para Petapa.

Digunakan para bangsawan untuk berlatih, belajar, dan berpetualang dengan aman dan menantang.

Tiap jiwa yang masuk ke dalam labirin sihir harus diuji, ditempa, dan dilatih menjadi pribadi yang lebih baik, lebih kuat, dan lebih bijaksana.

Bruk...

Semino jatuh di sebuah labirin batu putih yang berdebu. Sebuah tempat yang luas, namun penuh batuan berdenyut yang seolah hidup. Batuan putih itu terus bergerak tiap detiknya mengikuti pergerakan Semino. Semino maju, dinding itu menutup, Semino lompat, dindingnya meninggi, Semino panjat, dindingnya turun. Seakan batuan labirin disana punya pikirannya sendiri.

Srekkk, tak, Duk, srekk, tap

Suara gesekan dinding dengan lantai batu memenuhi telinga Semino. Ratusan bahkan ribuan batuan berputar-putar berubah posisi tiap detiknya di dalam labirin batu itu. Membuatnya risih dan marah.

"Apa ini? Kukira labirinnya akan muncul di arena pesta?" Semino heran "Ternyata kami masuk ke dalam kotak itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa ini? Kukira labirinnya akan muncul di arena pesta?" Semino heran "Ternyata kami masuk ke dalam kotak itu. Menarik...Tapi labirin begini tidak ada apa-apanya untukku."

Semino memukul dinding labirin didepannya, lalu dentumannya membuat seisi labirin berguncang. Dinding-dinding labirin itu ambruk semua, dan Semino melihat sebuah pintu keluar di ujung arena. Semudah itu pikirnya, satu kali tonjok semua labirin menjadi debu.

"Hahaha, lemah sekali" ejek Semino "Berikan aku tantangan Penumbra!!" Teriak Semino sambil berjalan sombong ke arah pintu keluar.

Namun saat dia melangkah, pintu itu menjauh. Dinding batu mulai tumbuh secepat kedipan mata, berputar-putar dan menggeser Semino ke dalam labirin batu baru yang rumit.

Di sisi lain, Azaleka sampai di area miring kasar yang licin. Dia tersangkut di labirin Es yang rumit. Dia berusaha membau tapi tak ada bau apapun, berusaha meraba, tapi hanya dingin es yang terasa, berusaha mendengar tapi tak ada suara di labirin itu karena tertutup suara retakan es.

DANAU PELANGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang