10. PENYELAMATAN

551 46 15
                                    

Terima kasih kepada  : @justzenn dan @axeloe untuk komentar di chapter sebelumnya.

Reward : Muncul sebagai cameo di chapter berikutnya, silahkan komentar (Nama-Jenis Kelamin-Usia) karakter yang bakalan jadi cameo (Fiksi ya)

Cameo = Karakter yang muncul sekilas dari cerita, nasibnya tergantung author. Nama yang kamu buat akan author ubah sedikit untuk menghindari ketersinggungan.

Melanjutkan chapter sebelumnya...

GAPI - Putri Suku Sungai Selatan

Semino memeluk Gapi yang sekarat dan melihat Bisha dengan pandangan kebencian "Kau dapat hidup lagi dari tubuhmu yang lepas?"

"Aku tidak bisa memberitahu rahasiaku pangeran" Bisha tersenyum lalu duduk di depan Semino "Aku bisa buang racun di tubuh Putri itu bila kau setuju dengan perjanjian yang akan ku tawarkan"

"SIALAN!!!" Semino ingin menyerang tapi dia melihat kalau mata Gapi mulai mengeluarkan darah, melawan Bisha tidak akan menolong Gapi.

"Aku tidak minta aneh-aneh. Aku hanya minta kau untuk bersumpah, tidak membunuh seekor ular pun di dunia ini. Termasuk kami para silumannya. Bila kau melanggar, maka jantungmu akan hancur saat itu juga" Bisha mengulurkan tangan untuk melakukan sumpah terlarang.

"Mana kakaku?" tanya Semino untuk memastikan.

"Aman bersama kembaranku, kami tidak akan membunuhnya. Tapi putri sungai selatan ini, mungkin mati kalau kau tidak menyetujui sumpah ku"

Semino melihat Gapi yang sekarat lalu tidak ada pilihan lain "Aku setuju... " Dia menjabat tangan Bisha lalu seekor ular sekecil jentik-jentik masuk ke kulitnya dan bersarang di jantung Semino.

"Terima kasih pangeran..." Bisha menusuk lidah Gapi dengan kukunya lalu dia menghilang.

Gapi memuntahkan racunnya dan kemudian pingsan di pelukan Semino. Hujan berhenti dan hari semakin gelap. Semino membaringkan Gapi di tanah berumput yang lembut lalu dia menunggu Arwana dan Penumbra keluar dari goa dengan harapan mereka baik-baik saja. Tak lama kemudian Gapi membuka mata dan Semino merasa lega.

"Kau harusnya tidak melakukan sumpah itu demi aku Pangeran" ucap Putri Gapi.

"Aku tidak mungkin membiarkan kau mati karena aku"

"Lanjutkan pencarianmu, aku bisa menjaga diri" Gapi berusaha berdiri "Akan kucarikan cara untuk melepas sumpah itu, aku kenal ahli sumpah dari suku danau."

"Kau harus beristirahat Putri, tubuhmu baru sembuh dari racun" Semino membatu Gapi berdiri.

"Bawa saja aku ke sungai yang mengalir ke selatan. Lalu lanjutkan pencarian Ukino, dia jauh lebih penting"

Semino membantu Gapi menuruni bukit sampai di sebuah sungai kecil. Ketika sampai di aliran sungai Gapi mencelupkan dirinya ke air lalu tersenyum ke Semino.

"Aku baik-baik saja, carilah putra mahkota. Pangeran Ukino harus diselamatkan."

"Tolong rahasiakan masalah ini dari sukumu, aku tidak mau berita penculikan Kakakku tersebar dan membuat seantero raya panik" ucap Semino.

Gapi mengangguk lalu berenang di aliran sungai, menghilang bersama arus. Semino kembali ke atas bukit dan menuju gua bawah tanah yang penuh air. Dia berusaha mencari aroma sang kakak tapi dibawah tanah aroma tubuh Kino sama sekali tersamarkan. Semino berusaha fokus dan menggunakan indra pendengarannya untuk mendengar getaran dan pergerakan di sungai bawah tanah itu.





Gapi
Ras : Manusia Suku Bangsawan
Asal : Suku Sungai Selatan

Kemampuan Fisik : Daya tahan tubuh dalam beradaptasi dengan air tawar, kemampuan berenang, menahan nafas, panca indra yang tetap tajam walaupun di dalam air.

DANAU PELANGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang