Ramein Komen dan jangan lupa Vote yaa... 😢😢...
Selamat Membaca...
SEMINO
Pangeran Semino sedang meratapi tragedi yang terjadi di perkemahan budak dari suku gurun pasir. 25 orang budak, 10 penjaga, 40 ekor kuda, semuanya mati setelah mereka meminum cairan beracun yang membuat manusia-manusia disana saling membunuh. Mereka menjadi sangat agresif dan tanpa basa-basi melakukan kekerasan yang tidak manusiawi. Satu-satunya yang selamat adalah seorang budak bernama Kuni yang tidak meminum air itu.
Beo dan Nira terkejut karena masalah peracunan itu. Semi, Beo, dan Nira langsung mengendarai kereta kuda mereka kembali ke istana dengan membawa Merpati, Merak, dan Kuni yang kondisinya melemah. Merpati terluka parah karena bertarung dengan Merak, Merak sedang sekarat setelah diserang Semino demi menyelamatkan Pati, dan Kuni merasa trauma, kelaparan, juga kelelahan.
"Katanya Bumantara lah penyebab ini semua, apa itu mungkin pangeran?" tanya Beo yang sedang mengendalikan kereta kuda mereka secepat mungkin.
"Bumantara tidak mungkin berbuat jahat kepada masyarakat" ucap Semino "Dia sangat mencintai kedamaian, tidak mungkin seorang Bumantara menyakiti makhluk hidup lain."
"Tapi dia bertugas untuk menjaga keseimbangan alam. Artinya dia tidak mengenal konsep baik dan jahat. Bisa jadi kejadian ini memang bagian dari rencananya untuk mengikuti alur takdir" ucap Beo "Menurut sejarah suku pegunungan, Bumantara sebelumnya pernah membumihanguskan suku gua karena menurutnya di masa depan mereka akan menjadi pembawa petaka, dia juga pernah menenggelamkan suku rawa lumut karena menurutnya mereka akan merusak keseimbangan alam. Bumantara memang mengaku netral pangeran, tapi tidak sepenuhnya, karena dia memihak kepada dirinya sendiri. Bila dia harus melakukan kejahatan demi keadilan, dia akan lakukan."
"Bumantara harusnya sedang bersama kakakku, itu yang membuatku bimbang, apa kakakku baik-baik saja" Semino menatap bulan dan khawatir dengan kakakknya.
"Tenanglah, bukannya Pangeran Ukino sudah diberkati dengan cinta kasih. Bahkan hewan buas sekalipun tidak akan menyakitinya."
"Tapi kalau memang Bumantara ingin melawannya, Kak Kino sekalipun pasti akan mampu dicelakainya" Semino tidak sanggup lagi menunggu, dia ingin memastikan kakaknya baik-baik saja.
Sang pangeran menunggu kereta kuda mereka sampai di setengah jalan menuju istana, dia memberikan Beo tanggung jawab untuk menjaga Nira, Pati, Merak, dan Kuni. Lalu Semino bersiap untuk berangkat mencari sang kakak.
"Anda tahu dimana mandi purnama kali ini di selenggarakan?" tanya Beo.
"Tidak, tapi akan kucari tahu. Aku bisa mencium aroma kakakku selagi jaraknya tepat." Semi memberikan sebuah gelang ke Beo "Gelang ini akan memudarkan suara kudanya, pacu kuda ini secepat mungkin dan langsung infokan ke kerajaan untuk menambah pengamanan Beo, Ananta sedang tidak baik-baik saja"
"Siap pangeran" Beo memberikan hormat kepada Semi lalu sang pangeran melompat dari kereta kuda ke pepohonan dan mulai mencari sang kakak.
UKINO
Penumbra membuka matanya dan memuntahkan air yang sebelumnya masuk ke hidungnya. Dia melihat Kino duduk dan paha sang pangeran menjadi bantal untuknya. Penumbra mulai batuk-batuk dan Ukino tampak lega.
"Hah, ritualnya gagal" Penumbra panik dan Kino memegang wajahnya.
"Penumbra, kau tenggelam. Keselamatanmu lebih penting daripada ritual ini" ucap Kino.
"Ada ular pangeran, ular yang sangat panjang di dalam air"
"Aku tidak melihatnya" ucap Kino.
"Ada" Penumbra ingin masuk lagi ke air dan Kino menahannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/338536551-288-k366259.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DANAU PELANGI
FantasiCerita BL dewasa bergenre fantasi kolosal yang akan membawamu ke dunia fantasi di masa lampau. Tentang dua orang pangeran yang terlahir di kerajaan Ananta. Putra Mahkota Ukino dan Kesatria terbaik Semino. Dua bersaudara itu menjalani kehidupan kepan...