SPECIAL CHAPTER : PESTA

288 15 51
                                    

Chapter ini hanya berisi adegan dewasa, dapat di skip bagi pembaca yang tidak berkenan dan mohon kebijaksanaannya karena konten dibawah hanyalah hiburan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter ini hanya berisi adegan dewasa, dapat di skip bagi pembaca yang tidak berkenan dan mohon kebijaksanaannya karena konten dibawah hanyalah hiburan.
Tidak untuk di tiru dan tidak untuk disebarluaskan tanpa izin penulis.

7000 Kata
Full NC
Jadiiiii kita tahu sama tahu saja oke..

Selamat membaca
Komentari Typo karena nulis 10 karakter satu bab lumayan effort.

Selamat membacaKomentari Typo karena nulis 10 karakter satu bab lumayan effort

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✦•······················•✦•······················•✦

Semino keluar dari labirin, terduduk di tengah arena yang sudah sepi. Setelah permainan berakhir untuknya yang berminggu minggu di dalam labirin sihir itu. Hari sudah malam dan pesta sudah dikemaskan.

Para pekerja sudah dipulangkan dan melupakan semua pesta yang dibuatnya. Para Putri sedang menikmati perawatan diri khusus yang sudah disiapkan. Dan Para Pangeran lanjut berpesta di ruangan pangeran yang berada di sisi lain arena tarung, jauh dari ruang Putri.

"Maaf" ucap Penumbra yang melihat Semino dengan ketakutan.

"Kenapa aku keluar lama?" tanya Semino yang menahan emosi.

"Azaleka menolak menyerah sebelum kakaknya keluar dari labirin itu" jawab Penumbra.

Semino yang kesal menarik jubah Penumbra dengan marah "Kau bisa hentikan permainannya, tapi kau menolak untuk menghentikannya kan??"

"aku-aku..." Penumbra gagap dan takut.

Dengan dua jari Semino meremas jubah Penumbra dan menggendongnya di satu tangan.

"Anda kembali..." Beo datang dan memeluk Semino dalam keadaan mabuk. Dia sudah minum berbotol-botol miras semalaman selama Semino di dalam labirin.

"Mana Azaleka sialan itu!!!" Semino yang marah menggendong Penumbra dan Beo bersamaan, dia berjalan dengan cepat mendekati Leka yang sedang duduk minum lalu dia tarik Leka dengan satu tangannya yang lain.

"Hei lepaskan, sialan!!! Kau sudah keluar dari labirin itu?" Leka yang shock karena Semino dengan cepat menyeretnya masuk ke ruangan pribadi.

"Aku berhari-hari tersiksa di labirin itu, aku butuh hiburan" ucap Semino yang merobek baju Beo dalam sekali tarikan.

DANAU PELANGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang