Cerita BL dewasa bergenre fantasi kolosal yang akan membawamu ke dunia fantasi di masa lampau.
Tentang dua orang pangeran yang terlahir di kerajaan Ananta. Putra Mahkota Ukino dan Kesatria terbaik Semino. Dua bersaudara itu menjalani kehidupan kepan...
Suatu siang Ukino dan Arwana kembali ke gua rahasia mereka dengan membawa makanan untuk sang "Anak". Setelah rutin menyiksa dengan kedok mendidiknya, kali ini kondisi Erabu lumayan berbeda dari sebelumnya. Termasuk juga Arwana yang kini lebih terasa iba kepada titisan pembunuhnya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Makanlah Erabu" Arwana memberikan apel ke sang anak.
"Erabu? siapa Erabu?" tanya Bisha yang masih terantai dan tampak marah. Kulitnya semakin menguning dan sisiknya semakin samar.
Ukino dan Arwana mengajarinya cara berpakaian layaknya manusia. Mengajarinya memakan makanan manusia dan itu selaras dengan organ dalam Bisha yang juga semakin menyerupai manusia.
"Aku memberimu nama Erabu, ular laut yang sangat berbisa. Ingatkan?" jawab Arwana dengan lembut.
Bisha menahan amarahnya, dan Arwana mengusap rambutnya dengan penuh kasih sayang.
"SOK BAIK DENGANKU PADAHAL KAU SEKONGKOL DENGAN UKINO UNTUK MENYIKSAKU TANPA HENTI!!! KALIAN BERDUA SIALAN... AGHHH" Kaki Bisha lemas dan dia terduduk di gua batu yang lembab itu.
"Aku tidak tahu kenapa, tapi... Faktanya kau lahir dari air maniku dan itu membuatku sedikit iba denganmu Erabu. Mau bagaimanapun juga, sisi silumanmu tidak lebih banyak dari sisi manusiamu sekarang. Kau hampir menjadi manusia baru seutuhnya. Hanya masalah waktu..."
"AKU BUKAN ERABU, AKU BUKAN ANAKMU, AKU... aghhh" Bisha mengamuk dan membuat rantai sihir mengikatnya makin kuat dan mengalirkan energi yang menyengat titik syarafnya. Rantai itu tak terlihat, tak terbatas panjangnya, namun sensasi sakitnya dapat masuk ke tiap bagian tubuh Erabu.
"Tubuhmu akan terus sakit selagi kau membenci manusia Erabu, aku sudah jelaskan berkali-kali dan kuat tidak paham-paham. Jadi ini..." Ukino memberi sebuah piring sihir ke depan Bisha/Erabu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bangsat, jangan panggil aku dengan nama buruk itu. Nama murahan menjijikkan yang terdengar lemah"
Arwana tidak memperdulikan cemoohan anaknya.
"Piring itu akan memberimu makanan setiap kali kau meminta maaf dengan tulus dan membuktikan kau mencintai ras manusia. Kami akan meninggalkanmu sendirian lebih lama dan mungkin mengunjungimu kalau sempat saja" ucap Arwana