4. PERTUNJUKAN TERSEMBUNYI

884 53 3
                                    

Pangeran Semino terbangun dari tidurnya dan tidak ingat apa yang terjadi setelah dia bicara dengan Kakaknya kemarin. Seingatnya setelah berbincang dia minum lagi lalu mabuk dan teler. Disamping ada merpati yang berbaring di lantai dengan kepala bertumpu di kasur-nya. Semi duduk dan membangunkan Pati.

"Kau melakukan Bayang Impi kepadaku?" tanya Semi.

Bayang Impi : Kemampuan Merpati untuk membuat tidur yang nyenyak dan mimpi indah

Syarat : Merpati harus memegang kepala korbannya dengan kelima jarinya selama 10 detik


"Tuan Ukino meminta saya melakukannya, agar anda bisa tidur nyenyak Pangeran" ucap Pati.

"Berapa lama aku tertidur?" Semino melihat hari sudah gelap.

"Sekarang sudah tengah malam."

Semino berdiri dan memakai pakaian rakyat biasa. Melihat itu Merpati menjadi panik karena pangeran terlihat tergesa-gesa. Sang pangeran membuka perkamen lalu mengarahkan perkamen itu ke langit. Dari perkamen yang tembus cahaya itu terdapat kode tertentu yang bisa sang pangeran baca. Kode itu merupakan penanggalan bulan yang menjadi semacam kalender untuk undangan pangeran pergi ke suatu tempat.


(Buat yang tidak tahu apa itu perkamen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Buat yang tidak tahu apa itu perkamen. Pada Zaman itu belum ada kertas, kalau author gak sengaja nulis kertas/buku maka yang dimaksud adalah perkamen ini ya)


"Pertunjukan itu hari ini. Mana Beo?" tanya Semi.

"Saya dan Beo berganti posisi sebentar, Beo bersama tuan Ukino selama anda tertidur" jawab Merpati.

"Haduh... Yausudahlah. Kau harus ikut aku."

"Kemana?"

"Ada pertunjukkan di desa, kita sudah terlambat ini. Ayo cepat."

Merpati dan Semi mengendap-endap keluar dari istana dan naik kereta kuda yang Semino bawa menuju Desa Anggur di dekat Desa Simpang Gurun. Selama perjalanan mereka dikejar seseorang yang melompat dari satu pohon ke pohon lagi.

"Kita diikuti" Merpati mengeluarkan senjatanya.

Brukk. Sosok yang mengejar mereka melompat ke kereta kuda dan melepat tudung jubahnya.

 Dan orang itu ternyata Beo. Beo duduk di kereta kuda dengan santai dan membuat Merpati marah.

"Bukannya kau harusnya menjaga Tuan Ukino?"

"Tuan Ukino sedang mandi purnama dengan Bumantara, kenapa aku harus menjaganya?" jawab Beo "Sudah ada penjagaan khusus untuk ritual itu."

"Bagus, untung kau ikut. Kalau tidak bisa bahaya." sambung Semino yang fokus menjadi kusir.

"Bahaya apa? anda mau kemana tuan?" tanya Merpati serius.

"Sudah kau ikut saja, lagipula Kakakku lagi mandi purnama. Kau pasti tidak ada kerjaan kan?" jawab Semi.

DANAU PELANGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang