Bab 20: Wang Xing Yue

32 3 0
                                    

Happy reading 💃🏻

Pranggg.....!

"Lancang!" Jian Yang melempar gelas yang sedari tadi dipegang ke sisi wajah perempuan tak tahu diri di depannya. Perempuan itu bergetar ketakutan karena tatapan dingin pria itu, tapi dengan cepat dia mengendalikan diri, jangan sampai pria di depannya merasa diatas angin karena berhasil menakutinya.

"Kau tahu apa yang kau katakan?! Sebuah pantangan bagi Kerajaan Bintang memiliki istri lebih dari satu! Sebuah aib bagi Kerajaan."

Sosok perempuan itu terkekeh, memainkan kuku bercat merahnya. "Memang kenapa? Bahkan Kerajaan Zhang pun memiliki lebih dari sepuluh istri."

Jian Yang mendengus, "kau menyamakan Kerajaan Bintang dengan Kerajaan kecil yang tidak ada apa-apanya? Bahkan dengan Kerajaan Wang pun Kerajaan Zhang masih jauh dibawah." Sindir Jian Yang membuat perempuan itu menggertakkan gigi.

"Satu lagi, tidakkah kau mengira wabah di Kerajaan Zhang adalah sebuah hukum alam."

"Berani-beraninya kau!" Tuding sosok itu geram.

Jian Yang berjalan santai, lalu dengan cepat mencengkram kuat leher perempuan di depannya dengan satu tangan sampai badannya terangkat.

Tak dihiraukan cubitan, cakaran serta pukulan menyuruhnya lepas. Raut merah karena amarah tadi berubah biru dan putih.

Setelah dirasa cukup, Jian Yang melepaskan cekikannya tanpa peduli sosok itu terjatuh sembari menghidu oksigen banyak-banyak.

Badannya merendah, ditatapnya perempuan yang kini beringsut menjauh memegang leher. "Jangan melewati batas! Disini bukan kau pemegang kendali, kau hanyalah bidak yang bisa ku musnahkan kapanpun ku mau. Hanya sebuah rahasia kecil kau berani mengancam ku?! Bodoh! Kau pikir aku selemah itu?"

Netra tajam tadi berubah sayu dan ketakutan saat dilihatnya pria tinggi itu mengambil pedang di samping meja lalu menatapnya penuh perhitungan.

Sesekali tangan pria itu mengelus kilatan tajam diujung pedang, membayangkan ujung pedangnya menancap dengan indah pada benda yang kini berdetak dengan kencang.

Tak... Tak... Tak

Suara derap kaki laksana lonceng kematian, perempuan itu makin beringsut. "Kemana nyalimu tadi dan kemana tatapan sok beranimu tadi?!"

"Makhluk rendahan." Jian Yang berdecih. "Kau dengan bangga dan lantang memintaku menjadikanmu selir utama? Menjadi pelayan Kerajaan Bintang pun kau tak pantas!"

"Kalau kau masih ingin tetap hidup, lakukan tugasmu dengan baik! Jangan sekali lagi kau melewati batas, Zhang Ruo Nan! Atau pedang ini tidak akan tinggal diam." Desis Jian Yang penuh penekanan. "Tugasmu hanya mengawasi dia! Bukan merangkak menjadi wanita terhormat!"

"Xiao Lang! Seret dia! Jangan biarkan lagi dia masuk tanpa izinku!" Titah Jian Yang dingin.

Kerajaan Wang

Tidak jauh berbeda, kini Rui Chang sedang menyatakan ketidaksetujuannya di depan ayahanda dan ibundanya. Demi langit dan bumi, dia baru beberapa minggu bersama adiknya lalu akan berpisah lagi?!

"Chang... Ini semua demi adikmu. Keselamatan Qing'er lebih penting." Raja Wang memberi pengertian.

"Keselamatan? Ayah, ada aku yang akan melindungi Qing'er. Tidak harus dia menikah dengan Jian Yang."

"Kau tak bisa melindungi dia, Chang." Bukan suara ayahnya melainkan orang dibelakangnya yang kini meremas bahunya kuat. Rui Chang terkejut mendapati sosok tersebut, seandainya dalam keadaan normal dia pasti akan memeluk tubuh kekar yang sangat dirindukannya itu. Wang Xing Yue, anak sulung Kerajaan Wang yang tinggal di perbatasan.

Return with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang