Bab 29

20 2 0
                                    

Di salah satu ruang kerajaan, dua orang dengan pangkat berbeda sedang berbincang. Netra salah satunya menyorot tajam disertai aura mendingin. Berulang kali bibirnya berdecak. Membayangkan berita ini sampai ke telinga perempuan bar-bar itu sudah bisa di pastikan dia akan bersorak kegirangan dan melakukan berbagai cara untuk membatalkan pernikahan mereka.

Tidak bisa dibiarkan.

"Xiao Lang! Awasi perempuan itu. Jangan biarkan dia mendekati atau bertemu dengan Qing Yan."

Sedang, Xiao Lang menghela napas lelah mendengar titah Jian Yang. Sepertinya gelar dia sebagai orang kepercayaan hanya sebuah kedok. Tugas sesungguhnya adalah mengawasi para wanita.

"Mohon ampun yang mulia, lalu bagaimana dengan wanita racun itu?" Xiao Lang bertanya hati-hati. Tidak mungkin dirinya mengawasi dua wanita diwaktu bersamaan. Berharap tugas dia untuk mengawasi wanita beracun itu dihapus.

Lebih baik dirinya mengawasi nona Zhang yang baru sadar daripada gadis yang sering mengunjungi rumah bordil. Dirinya masih tak sudi menyebut nama perempuan itu sebelum dia meminta maaf.

Jian Yang mengusap dagu, berpikir sejenak. "Pagi kau awasi nona Zhang dan malam hari kau awasi Ye Xi."

"Apa yang mulia?! Tidak yang mulia. Mengawasi wanita beracun dimalam hari bukan solusi yang bagus." Xiao Lang menggeleng-geleng kepala panik.

Bisa mati muda dia, jika terus-menerus datang ke tempat yang kata orang surga dunia.

"Kenapa dengan reaksimu?" Jian Yang menyipitkan mata heran.

"Tidak yang mulia. Hanya saja, gadis beracun itu sangat mesum." Ucapannya berubah lirih diakhir kalimat, bahkan dia merasa malu menyebutkan kata itu. Bulu kuduknya mendadak berdiri.

"Apakah kau pernah dilecehkan olehnya?"

"Tidak.... Tidak. Bukan dia, melainkan para wanita di sana."

"Para wanita?" Pikir Jian Yang bingung. Beberapa saat kemudian dia tergelak saat tahu siapa yang dimaksud. Orang di depannya ini belum berubah, sedari dulu masih takut dengan perempuan yang memakai pakaian terbuka.

"Intinya awasi nona Zhang, jangan sampai dia berbuat macam-macam. Aku yakin, Zhang Ruo Nan pasti akan mencari celah untuk membuat kekacauan. Dan untuk sisanya biarkan, dia pasti tidak akan berlaku macam-macam terhadap Qing Yan setelah beberapa kejadian beberapa hari lalu."

"Baik yang mulia." Xiao Lang berlalu pergi.

"Bukankah kau sangat keterlaluan memberikan tugas sebagai penguntit kepadanya terus-menerus?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukankah kau sangat keterlaluan memberikan tugas sebagai penguntit kepadanya terus-menerus?"

Jian Yang menoleh ke asal suara, terlihat gadis yang suka keluar masuk melalui jendela sudah duduk manis di meja, menikmati berbagai cemilan.

Return with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang