Bab 7: Bungee jumping.

55 6 0
                                    

Istana Bintang

Saat ini di aula tertutup Istana Bintang sedang diadakan rapat resmi yang dipimpin langsung oleh Kaisar Li Su Hong dan juga Kaisar langit Li Bo Wen, pemimpin tertinggi yang juga merupakan ayah dari Kaisar Li Su Hong.

Kerajaan Wang, Kerajaan Gong dan beberapa Kerajaan lain mendengarkan, beberapa Kerajaan lain pun ada pula yang memberikan pendapat.

Salah satunya adalah Kerajaan Zhang, Kerajaan paling ambisius diantara semua Kerajaan.

"Mohon ampun yang mulia, sudah sepuluh tahun kursi Dewi petir kosong. Kalau semakin lama dibiarkan, saya takut akan ada pergejolakan di dunia manusia."

"Apalagi, sebentar lagi di dunia manusia akan masuk musim penghujan. Keseimbangan alam akan semakin goyah kalau sampai kursi Dewi petir tetap kosong, yang mulia." Ungkapan Raja Zhang membuat semua mengangguk dan saling berbisik satu sama lain.

Samar, Raja Zhang tersenyum culas. Dengan begini rencananya akan berhasil. Menghasut semua orang untuk membuat Kaisar mengubah pikirannya, mengganti kandidat Dewi petir.

Kaisar Li Su Hong terdiam, memikirkan pendapat Raja Zhang. Memang benar, semakin lama kursi Dewi petir kosong maka semakin besar kekacauan di dunia manusia.

Tanah menjadi tak subur dan tumbuhan banyak yang mati. Belum lagi lapisan pelindung semakin menipis.

Beberapa tahun ini, kalau bukan karena cambuk petir yang dimiliki putranya, dunia manusia sudah hancur.

Kaisar Li Su Hong beralih menatap Raja Wang. "Raja Wang, apakah ada perkembangan mengenai putrimu?"

Raja Wang membungkuk sembari mengatupkan kedua tangan. "Sebelumnya mohon ampun yang mulia, putri hamba telah sadar beberapa hari lalu dan saat ini dalam proses penyembuhan."

Semua tercengang mendengar kabar tersebut. Bukankah itu kabar baik? Akhirnya kursi Dewi petir akan terisi? Semua menghembuskan napas lega.

Di sisi lain, satu sosok mengepalkan tangan kuat.

"Benarkah Raja Wang?"

"Benar yang mulia, penyembuhan dilakukan oleh Tuan Gong Xiwu dan diawasi langsung oleh yang mulia Jian Yang."

"Jian Yang?" Kaisar Li Su Hong menekuk alis. "Benarkah begitu tuan Gong?

Mendengar namanya disebut, lantas Gong Xiwu bangkit dan melakukan salam penghormatan sebelum menjawab, "benar yang mulia. Kesehatan puteri Qing Yan sudah mengalami banyak peningkatan."

Kaisar Li Su Hong mengangguk-anggukkan kepala. Pantas saja, puteranya sering pergi ke kediaman Wang. Ternyata ini alasannya. Bukankah dahulu puteranya tidak peduli dengan puteri Qing Yan? Lantas kenapa sekarang berbanding terbalik?

"Tapi yang mulia, puteri Qing Yan saat ini kehilangan ingatannya."

Semua sontak kembali berbisik-bisik.

Raja Zhang kemudian bangkit, "ampun yang mulia, bukankah itu akan memakan waktu lama untuk proses penyembuhan? Kehilangan ingatan bukanlah masalah kecil. Diantara semua penyakit, penyakit inilah yang sangat sulit disembuhkan. Bukan begitu tuan Xiwu?"

"Sulit disembuhkan bukan berarti tidak bisa disembuhkan Raja Zhang." Xiwu menjawab tenang. Dia bukan orang bodoh, dia tahu kemana arah pembicaraan orang itu. Dasar perusak!

"Benar tuan Xiwu. Tapi, kita tidak memiliki banyak waktu lagi. Apakah anda bisa menyembuhkan puteri Qing Yan dalam kurun waktu beberapa hari?"

Menyadari suasana berubah. Kaisar langit Li Bo Wen pun angkat bicara dan menyuruh puteri Qing Yan untuk menemuinya besok siang.

Rapat selesai. Meninggalkan ketidakpuasan pada satu orang.

"Sial! Dia harus bergerak cepat! Kalau tidak, semua berantakan!"

*****

Selepas mendapat kabar tentang kejadian saat rapat, Pangeran Rui Chang berlari tergesa-gesa untuk menemui ayah.

"Ayah, benarkah Qing'er akan ke alam langit? Tapi, kondisi dia?" Cerca Rui Chang begitu di depan sang ayah.

Raja Wang menyandarkan tubuhnya, "apakah Xiwu yang memberitahu?" Rui Chang mengangguk.

"Kemungkinan besar Qing'er akan ke alam langit. Apalagi Kaisar Li Bo Wen memberi perintah langsung agar adikmu menemui beliau besok."

"Tapi ayahanda, kondisi Qing'er? Bagaimana dia bisa menghadapi latihan Dewi?"

"Ayah percaya, Kaisar langit pasti memiliki cara dan tidak akan menyakiti Qing'er. Karena Kaisar sendiri yang memilih langsung Qing'er untuk menjadi Dewi petir."

Rui Chang terdiam, memikirkan banyak kemungkinan. Perasaannya begitu kalut, risau membayangkan adiknya menjalani kehidupan yang berat.

Sedang orang yang dikhawatirkan sibuk mondar-mandir menyiapkan segala keperluan untuk piknik.

Lain dipikiran para dayang, lain pula apa yang ada di pikiran Qing Yan.

Dia sudah merancang kegiatan yang menjadi salah satu daftar keinginannya selama di dunia nyata.

Sesampainya di tempat tujuan, Qing Yan berjalan mengendap-endap meninggalkan para dayang yang sibuk menata makanan kemudian terbang menuju puncak menara.

Jika mereka tak mengijinkannya untuk pergi, maka dia buat hiburan sendiri. Untungnya dia sudah berganti pakaian dengan yang lebih simple.

Setelah semua siap. Dayang Tan, mengedarkan pandangan.

"Dimana puteri Qing Yan?"

Dayang Lu dan dayang Nan ikut menatap sekitar. Selain tanaman dan pohon-pohon tidak ada.

"Bu-bu-bukankah itu tuan puteri?" Dayang Lu tergagap, menunjuk kearah atas.

"PUTERI QING YAN?! LANGIT, BUMI SEMESTA ALAM. APA YANG ANDA LAKUKAN?!" Dayang Tan rasanya ingin menggantung dirinya sendiri di pohon murbei. Kelakuan nonanya benar-benar diluar kemampuan manusia.

Diatas sana, sang puteri merentangkan tangan, membiarkan rambut dan pakaiannya berkibar oleh angin. Kakinya ancang-ancang untuk lompat, dan..........

"Wuhuuuuuuu...... Satu dua tiga.... Yeaayyyy.....!!!" Qing Yan berseru puas.

Di dunianya dia selalu berangan-angan ingin main bungee jumping dan kini akhirnya tercapai. Bungee jumping made by Qing Yan.

Sayangnya kurang tinggi, mungkin lain kali dia akan mencari tempat yang jauh lebih tinggi. Kelebihan memiliki kemampuan terbang, tanpa tali pun dia bisa langsung mengendalikan diri. Tinggal terjun dan hap...... terbang bebasss.

Berbanding raut kepuasan yang terpancar di muka Qing Yan. Dayang Tan, dayang Lu dan dayang Nan, mereka sudah pucat pasi. Jantung mereka nyaris loncat keluar setiap kali Qing Yan terjun dari ketinggian. Bahkan kaki mereka seperti melayang saking lemasnya.

"Apa yang kalian lakukan disini? Dimana Qing'er?" Suara berat dibelakang mengejutkan mereka.

Dejavu. Rui Chang pernah mengalami situasi ini.

"Salam seribu penuh keberkahan, pangeran Rui Chang dan tuan Xiwu." Para dayang menunduk hormat.

Sebelum sempat memberitahu dimana puteri Qing Yan, suara teriakan mengejutkan dari atas. Lantas, Rui Chang dan Xiwu menoleh keasal suara.

"QING'ER?!" Rui Chang melotot sempurna.

Tbc....

Alhamdulillah selesai juga.

Jangan lupa bahagia dan buat orang bahagia!!

Spamm dipersilahkan

Jangan lupa tombol bintang dan kata-kata mutiaranya⭐✍🏻

Return with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang