Di mohon saat membaca bagian ini sedang tidak makan atau minum apapun.. karena dikhawatirkan akan menimbulkan gejala tersedak. Terimakasih...
🍴🍴🍴🍴🍴🍴
"Ye Xi, apa yang kau lakukan?" Tanya Qing Yan begitu di dekat Ye Xi yang sedang mengais-ngais tanah menggunakan pisau.
"Mencari harta karun. Setelah hujan, biasanya harta karun akan mudah ditemukan." Tanpa menoleh, Ye Xi terus menggali, sesekali tangan yang satu mengusap rambut yang jatuh.
"Ah.... Dapat! Lihat jia-jia, harta karun yang ku temukan. Sangat gemuk dan sehat."
Qing Yan menatap horor ke tangan perempuan yang berlumuran tanah, bukan tangan kotor itu yang menjadi fokusnya, melainkan sesuatu panjang dan menggeliat seolah minta dilepaskan.
Yakkkk!!! Cacing?!
Seketika makanan yang beberapa waktu lalu di santapnya berlomba ingin mengeluarkan diri.
Hueeekkk!!!
Terbuang sudah apa yang sedari tadi ditahannya saat dengan santainya Ye Xi membedah perut hewan menggelikan itu. Kepalanya mendadak pening.
"Jia-jia!!"
*****
"Kau baik-baik saja?" Ye Xi menghampiri Qing Yan yang baru keluar dari kamar mandi sembari mengelus perut.
Perut Qing Yan masih terasa diaduk, bayangan pembedahan paksa tadi masih terngiang di kepala.
"Minum ini!" Tanpa kata Qing Yan menurut, dahinya mengerut kala rasa asing menyeruak lidahnya. Biasanya obat terasa pahit tapi ini, ada rasa pahit setengah gosong. Perutnya pun agak mendingan.
"Bagaimana?" Ye Xi mendesak tak sabar.
"Mendingan. Perutku rasanya ngga mual lagi."
Tersenyum sumringah, Ye Xi lantas membanggakan harta karun nya. Sudah dibilang, makhluk berlendir yang sebagian orang adalah hewan paling menjijikkan nyatanya memiliki khasiat tinggi.
"Apaa?! Jangan bilang yang tadi aku minum......"
"Yap benar, yang kau minum adalah hewan lucu dan menggemaskan tadi. Bagaimana rasanya? Tidak buruk kan?"
Oh... Tuhan! Tolonglah aku!!
Qing Yan membekap mulutnya dan berlari menuju kamar mandi, perutnya semakin mual lebih parah dari sebelumnya. Batinnya terus mengumpat.
Dua jam berkutat dengan rasa mual dan pusing, Qing Yan bergerak mengganti pakaian nya yang basah oleh keringat. Ingatkan dia, untuk tidak menelan apapun yang diberikan oleh gadis itu.
Ye Xi berjalan tanpa dosa sembari membawa secangkir berisi obat. Begitu masuk, manik coklatnya melotot sempurna melihat punggung putih Qing Yan yang baru saja berganti pakaian. Mulutnya terkatup kelu, napasnya tercekat, tubuhnya gemetaran hebat.
Cepat-cepat dia menaruh cangkir keatas meja, menghalau terjadinya pertumpahan dan perpecahan.
Tanda itu, walau sepintas tapi dia tahu tanda apa yang hampir memenuhi punggung Qing Yan.
Racun mahkota dewa!
Tidak salah lagi.
Merasakan ada orang lain selain dirinya, Qing Yan mengintip dari sela-sela sekat ruangan, seketika dahinya mengerut melihat seseorang yang amat dikenalnya diam mematung, menatapnya kosong. Dia kenapa?
"Kau baik-baik saja?"
Hanya keheningan yang menjawab, dahi Qing Yan semakin mengerut.
Kenapa dia berubah menjadi begini? Kesambet? Jangan-jangan cacing tadi bukan cacing sembarangan melainkan siluman? Karena ngga terima, akhirnya merasuki Ye Xi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Return with you
FantasíaAthaleya, penulis novel fantasi berubah menjadi karakter di salah satu novel miliknya setelah mengalami kecelakaan. Cerita yang dia kira berjalan semestinya ternyata perlahan melenceng dari alur. __________ "Silahkan anda menikah dengan gadis yang a...