Aku Adalah Penjahat Takdir!

141-144

Bab 141 Su Birou 2

Setelah sekian lama, bibirnya terbuka.

He Qinzhou dan Su Birou membuka bibir halus mereka yang menempel erat satu sama lain.

Garis air tipis yang berkilauan dengan cahaya perak perlahan membentang dari mulut mereka, dan kemudian putus secara alami.

Tangan He Qinzhou diam-diam memanjat puncak bersalju Su Birou sambil menciumnya. Tangan itu sangat besar sehingga tidak dapat ditampung dengan satu tangan, dan He Qinzhou tidak tega untuk pergi.

Su Birou tidak peduli lagi, dia memiringkan kepalanya sedikit dan bersandar di bahu He Qinzhou. Seteguk aroma hangat menerpa pipi He Qinzhou, dan dia menatap sisi wajah He Qinzhou dengan penuh kasih.

“Mengapa kamu datang menemuiku?” Su Birou bertanya lagi pada He Qinzhou.

Lagi pula, dia juga tahu bagaimana He Qinzhou bisa mendatanginya tanpa mengatakan apa pun tanpa alasan.

Su Birou merasa sedikit kecewa di hatinya.

He Qinzhou terkekeh, meskipun aku bisa datang kepadamu jika tidak ada urusan, tapi hari ini aku benar-benar ingin datang kepadamu.

“Tahukah kamu hari ini hari apa?” ​​He Qinzhou meremas kebenaran putih di tangannya dan bertanya pada Su Birou.

Su Birou berpikir sejenak, "Sepertinya ini Hari Valentine bagi kalian anak muda, bukan?"

“Anak muda sekali, kamu juga masih muda.” He Qinzhou memelototinya dengan pura-pura marah dan menggaruk pangkal hidungnya dengan jarinya.

“Aku sudah tua dan kuning, bagaimana mungkin aku masih muda.” Su Birou cemberut, menghela nafas pelan, dan mengatakan hal yang sulit dia terima.

"Siapa yang mengatakan itu? Kamu memiliki kulit yang sama dengan gadis berusia 28 tahun dan sosok yang baik. Orang yang tidak mengenalmu mengira kamu baru berusia awal 20-an." He Qinzhou memberi tahu Su Birou apa yang ada di hatinya , yang membuat Su Birou jatuh cinta.

Setelah He Qinzhou mengatakan ini, dia mengeluarkan kotak perhiasan merah dari sakunya dan meletakkannya di tangan kecil Su Birou.

“Ini?” Su Birou melihat kotak perhiasan di tangannya dan bertanya pada He Qinzhou dengan ragu.

"Aku memberimu hadiah Hari Valentine. Silakan buka dan lihat apakah kamu menyukainya." Sudut mulut He Qinzhou sedikit terangkat, memperlihatkan senyuman hangat.

Su Birou mengangguk lalu membuka kotak perhiasan itu.

Melihat apa yang ada di dalamnya, mata Su Birou berbinar dan dia memegangnya dengan hati-hati di tangannya.

Ini adalah kalung perak.

Pada kalung tersebut terdapat batu delima lengkap yang memancarkan suasana luhur.

“Kalung ini disebut Blazing Heart. Bagaimana kamu menyukainya?” He Qinzhou menyelipkan tangannya ke pinggang dan pinggul Su Birou, menggosoknya dengan lembut, dan menjelaskan padanya.

"Aku menyukainya. Indah sekali. Pasti mahal.Su Birou mengangguk tegas, lalu menunjukkan sedikit rasa malu, “Itu terlalu berharga, aku tidak bisa memilikinya.”

“Aku hanya ingin memberikannya kepadamu jika itu berharga.” He Qinzhou mengangkat alisnya sedikit dan menatap Su Birou dengan ekspresi bingung di wajahnya, “Bagaimana wanitaku bisa begitu pelit?”

"Qinzhou..." Su Birou begitu tersentuh oleh kata-kata sederhana He Qinzhou hingga matanya berkaca-kaca. Dia berinisiatif untuk melingkarkan kedua lengan putih rampingnya di lehernya dan menawarkan bibirnya yang harum.