AMIRA
Amira memandangi potongan sashimi yang tersusun apik di baki bambu yang terletak di meja mereka. Warna merah dari potongan ikan tuna, warna oranye dari ikan salmon, putih dari potongan udang dan gurita, serta warna cantik dari ikura yang dibalut oleh nori.
Tapi mata dan pikirannya terdistraksi oleh tangan kokoh dan seksi pria yang duduk di sampingnya. Seperti terhipnotis, kedua matanya mengikuti gerak tangan Darius, mulai dari menuang minuman, hingga menaruh beberapa potong sashimi di dalam piring kecil yang tersaji di depan Amira.
Otaknya sejujurnya masih tertatih dalam mencerna apa yang baru saja terjadi. Amira merasa hari ini pemahamannya begitu lambat setelah dihantam berbagai ucapan-ucapan Darius yang membuat jantungnya berdegup tak karuan.
Dengan susah payah Amira mencoba mengurai apa maksud ucapan Darius. Terutama bagian 'aku akan mencintaimu jika itu yang kamu inginkan.'
Agak tak mungkin ucapan itu spontan terlintas dari pikiran seorang playboy dan cassanova yang sering sekali bergonta ganti wanita dengan mudah. Rasa curiga muncul ke permukaan, jangan-jangan ini adalah intrik bosnya agar Amira terjeblos dalam jerat perdaya pria ini.
Rasanya sikap vulgar bosnya sejak pertama kali mereka bertemu membuat Amira cukup percaya diri untuk mengatakan kalau Darius somehow tertarik kepada dirinya. Bukan hanya Siska dan kawan-kawannya yang terheran-heran. Amira pun dalam hati juga bingung kenapa dia bisa menjadi target bosnya.
Kini, belum usai otaknya mencerna rayuan bosnya, tiba-tiba Darius mengatakan kalau mereka akan menghadiri sebuah perayaan ulang tahun pernikahan.
"Ulang tahun pernikahan siapa?" tanya Amira bingung.
Tapi untuk apa dia menemani bosnya?
"Kedua orangtuaku." Jawaban santai Darius sukses membuat Amira tersedak ketika dia minum sparkling water.
"Huh?" Amira mengerjap bingung. "Untuk apa saya mengikuti acara itu?"
Bertemu dengan Carlos Danudihadjo dan Angela Danudihardjo yang begitu mengintimidasi? Oh, prospek itu membuat Amira bergidik cemas secara refleks. Dia ingat bagaimana pertemuan pertamanya dengan Angela Danudihardjo.
"Seperti yang kukatakan, ada misi yang perlu kita lakukan. Ini bertujuan untuk bisnis." Darius mengusap pelan punggung Amira, mencoba meredakan batuk Amira.
Amira duduk tegap dan mencondongkan tubuhnya ke depan, mencoba menghindari belaian tangan Darius yang terasa hangat di punggungnya.
Darius tidak menggubris Amira dan terus saja mengusap lembut punggungnya hingga Amira memegang tangan Darius dan menghentikannya. Menuntun tangan Darius kembali ke meja dan berhenti mengusap tubuh Amira yang mulai terasa panas.
Darius hanya terkekeh mendapati gestur Amira yang seperti itu. Melihat Amira layaknya melihat tingkah kucing lucu yang sedang beratraksi.
Perut Amira berbunyi. Amira memejamkan matanya sejenak. Perutnya yang berbunyi adalah distraksi yang tepat, meskipun jelas mempermalukan dirinya sendiri. Akhirnya Amira memberanikan diri untuk mencicipi sashimi moriawase dan daging steak juicy yang terhidang di depan mereka.
"Oh!" serunya spontan.
Astagaaa!
Ini adalah daging steak terlembut dan terenak yang pernah Amira rasakan. Dagingnya luruh di mulut dan rasanya sungguh nikmat sampai-sampai Amira tak kuasa menahan erangan nikmat akibat rasa wagyu steak ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESI TUNGGAL SANG MAFIA
RomanceSERIAL PERTAMA OBSESI SERIES (18+) Darius Richard Danudihardjo, pewaris tunggal Perusahaan Danudihardjo Enterprise yang memiliki segalanya. Harta, tahta, wanita. Hanya dengan jentikkan jari, semua yang diinginkan, akan jatuh dalam pelukannya. Amira...