DARIUS
Hari ini seharusnya dia pergi bersama Amira untuk mengambil barang-barangnya di rumah gadis itu dan memastikan kalau dia akan kembali lagi ke griya tawang Senopati.
Namun sepertinya berita mengenai Amira yang diangkat menjadi personal assistant dirinya telah sampai di telinga ayahnya sehingga tadi setelah dia makan siang, dia mendapat telepon dari sekretaris pribadi ayahnya yang memintanya untuk menemui Carlos Danudihardjo di waktu makan malam hari ini.
Darius ingin menghindar, namun ibunya pun meneleponnya tiada henti sehingga terpaksa dirinya harus pulang dan menyelesaikan semuanya sekaligus.
Selepas petang, Darius pulang ke kediaman orangtuanya yang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Rumah tempat dia tumbuh hingga berumur delapan belas tahun hingga dia angkat kaki dari rumah untuk pergi berkuliah di Harvard University.
Selama dia berkuliah, kembalinya Darius ke Jakarta bisa dihitung jari karena dia begitu malas bertemu dengan papanya. Mamanya seringkali berkunjung ke Massachusetts sebelum akhirnya melanjutkan pelesiran ke Beverly Hills untuk singgah di mansion milik keluarga Danudihardjo, atau berkunjung ke New York dan tinggal sejenak di penthouse mereka sambil terapi belanja. Well, whatever suited her.
Maka ketika kembali ke Jakarta untuk meneruskan bisnis Danudihardjo Enterprise, dia langsung memilih untuk tinggal di griya tawang miliknya yang tersebar di beberapa lokasi strategis di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, dua lokasi tempatnya mobile untuk berbisnis.
Dingin.
Itu adalah kata yang tepat untuk menggambarkan hubungan ayah-anak Danudihardjo. Keduanya keras kepala. Terlebih Carlos tidak pernah puas dengan apa pun pencapaian yang dimiliki Darius. Ada saja kritik yang dilontarkan secara spontan maupun intentional yang ditujukan kepada Darius sehingga membuat hubungan mereka semakin merenggang.
Darius duduk di meja makan panjang elegan dan mewah dengan interior ala Royal European - a bit tacky in his opinion- dan duduk di samping ayahnya yang mengambil tempat di ujung meja sebagai kepala keluarga. Mamanya, Angela Danudihardjo duduk di hadapan Darius dan mengambil tempat di samping ayahnya.
Denting pisau dan garpu terdengar saat mereka makan malam dengan hidangan buatan chef mereka yang bekerja di restoran yang terletak di hotel milik keluarga Danudihardjo. Hari ini sepertinya chef yang bekerja di The Opulent yang diangkut mama untuk menyiapkan hidangan makan malam mereka.
Beberapa pelayan dengan sigap berdiri di ujung ruangan, berjaga-jaga jika para Danudihardjo menginginkan bantuan mereka. Berusaha sebaik mungkin untuk tidak menarik perhatian majikannya yang tengah makan malam dalam keheningan.
Malam ini hidangannya adalah five course fine dining yang ditata demikian apik dan artistik. lamb chop menjadi menu utama diselingi dengan salad dan sup hangat yang tersaji di meja makan panjang dan mewah ini.
"Kudengar ada masalah pasokan di pelabuhan? Sudah kau selesaikan?" Carlos bertanya sambil mengiris dagingnya tipis-tipis.
"Iya, aku sudah perintahkan Nero untuk tinjau lokasi dan selesaikan masalahnya," jawab Darius tanpa mengangkat kepalanya.
Dia masih fokus menyelesaikan makan malamnya dan segera keluar dari rumah ini. Tak sabar ingin bertemu Amira dan mungkin dia akan sedikit menggodanya. Lalu, dia akan mencoba merayu-
Lamunannya pecah saat Carlos melanjutkan pertanyaannya, "Siapa personal assistant barumu itu? Papa belum pernah dengar namanya."
Darius mengambil gelas dan meminum segelas Cabarnet Sauvignon yang disediakan untuk dipasangkan dengan lamb chop spesial untuk hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESI TUNGGAL SANG MAFIA
רומנטיקהSERIAL PERTAMA OBSESI SERIES (18+) Darius Richard Danudihardjo, pewaris tunggal Perusahaan Danudihardjo Enterprise yang memiliki segalanya. Harta, tahta, wanita. Hanya dengan jentikkan jari, semua yang diinginkan, akan jatuh dalam pelukannya. Amira...