CHAPTER 20

10.4K 621 14
                                    

GIVE YOU WHAT YOU LIKE BY AVRIL LAVIGNE>>>

.................................................................................................................

Kosong.

Sendirian.

Kesepian.

Aku menatap jalanan kota New Jersey dengan hampa dari jendela. Penerangan lampu samar di jalanan dapat membuat orang di luar sana melihat kalau tidak ada sehelai pakaian pun di tubuhku.

Aku merasakan seseorang memegang bagian dadaku dan mulai memainkannya. "Kau terbangun, honey?" tanya pria di belakangku. Aku tidak menoleh dan menjawabnya hanya menatap jalanan dengan pandangan kosong. Pria itu mulai menciumi punggungku yang telanjang.

Aku telah melakukannya. Melepaskan keperawananku untuk pertama kalinya dengan pria yang baru saja kutemui di club. Mungkin, kalau Grace mendengar apa yang kulakukan dia akan marah kepadaku. Melakukan hubungan sex pada umur lima belas tahun dengan orang tidak dikenal. Mungkin, aku terlalu hancur hingga tidak mempedulikannya. Aku memejamkan mataku dan mulai berbalik.

Seorang pria yang mungkin sudah berusia pertangahan tiga puluhan menatapku dengan mata dengan penuh hawa nafsu. Aku memegangi wajahnya yang tidak terlalu tampan dan mulai menciumnya. Beberapa jam kedepan, kami melakukan sex untuk kesekian kalinya.

Aku melakukan sex di usia muda bukan karena libidoku yang tinggi, tapi aku menyadari semakin lelah tubuhku - mimpi buruk yang kualami semakin berkurang. Dan, sex mungkin adalah salah satu aktivitas yang mampu membuat tubuh dan otakku berkerja keras memikirkan hal lainnya.

Suara lenguhan puas segera terdengar dari pria tersebut ketika dia sampai pada puncaknya, tapi aku tidak merasakan pelepasanku bahkan mendekatipun tidak. Dan, pria itu sama sekali tidak peduli dengan tubuhku dia hanya mementingkan kepuasannya. Memang, pria seperti itulah yang kucari.

"Shit, honey. Shit!" runtuk pria itu. "Kau masih tidak mau memberitahuku siapa namamu?" tanya pria itu. Aku hanya menatapnya dengan dingin dan menggelengkan kepalaku. "Jujur saja. Aku masih mau berhubungan denganmu setelah malam ini. Jika kau mau melakukannya lagi denganku."

Aku hanya tersenyum dingin kepadanya. Penawaran yang sangat menggiurkan. Dia bisa mendapatkan kepuasan hasratnya dan aku bisa melupakan mimpi burukku. Tapi, sebelum melakukannya pertama kali - aku sudah berjanji kepada diriku untuk tidak berhubungan dengan pria yang sama untuk kedua kalinya. Semakin sering aku bertemu dengan seorang pria, orang itu pasti akan mulai bertanya tentang siapa diriku dan hal - hal yang tidak perlu.

"Kau berumur delapan belas, bukan?" tanya pria itu mengrenyit. "Karena kau tampak seperti..."

Aku menutup mulutnya dengan ciumanku dan pria itu segera melupakan pertanyaannya. Tangannya mulai bergerak mengelus tubuh telanjangku. Pertanyaan seperti itulah yang membuatku tidak menginginkan berhubungan dengan pria yang sama setiap aku melakukan hubungan sex.

*******

Aku terbangun dari mimpiku dengan tubuh membara. Aku merasakan seseorang menepuk pipiku dengan lembut. "Alexa, apakah kau baik - baik saja?" Lalu, orang itu memeluk tubuhku hingga membuat libidoku semakin meninggi. Aku membuka mataku dan melihat Henry menatapku dengan pandangan wajah khawatir. "Apakah kau bermimpi buruk lagi?"

Aku segera mengalungkan lenganku kepada lehernya dan menarik Henry untuk mencium bibirku. Pada awalnya, dia tampak terkejut dengan aksiku tapi keterkejutan itu segera tergantikan dengan rasa lapar. Ia membalas ciumanku dengan tidak kalah bersemangat. Dengan tangan gemetaran, aku mulai membuat kancing kaosnya. Henry memegang tanganku dan mulai membantu melepaskan pakaiannya dengan tidak sabar hingga kancingnya berterbangan. Ketika tangan Henry tidak sengaja menyentuh dadaku ketika hendak melepaskan gaun tidurku, aku membeku dan begitu pula dengannya.

Beauty of ProtectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang