CHAPTER 26

4.1K 370 16
                                    

ALEXANDRA HARVARD>>>

................................................................................

Aku melihat seorang gadis kecil berlari ke pelukan seorang wanita tua. Aku tersenyum melihat Aurely yang sekarang sudah berumur empat tahun tertawa ketika Margareth menggendongnya. Rambut pendek pirang dan mata berwarna hijau memancarkan kepolosannya. Dia terlihat sangat mirip dengan Elly.

Aku menekankan tubuhku ke pohon ketika tidak melihat keberadaan Henry di Dublin. Aku tahu dari Liam kalau Henry memang sangat jarang menetap di satu negara. Pada saat ini, dia sedang berada di Washington untuk mengurus suatu kasus tentang pemerkosaan seorang wanita.

Aku menghembuskan nafas panjang dan berjalan menuju ke suatu kursi yang berada di taman sambil menatap Aurely yang sedang bermain sendiri di dekat ayunan. Aku mencari keberadaan Margareth yang sedang berada di antrian kios burger.

Aku mengingat kembali kenangan terakhirku bersama dengan Henry saat aku mengunjungi Dublin. Aku merasakan seperti jantungku di remas saat mengingatnya. Aku sangat merindukannya. Aku ingin bertemu dengannya. Aku ingin menyentuh wajahnya walaupun hanya sekali.

Aku segera menggelengkan kepalaku dan berusaha berpikir rasional. Alexa, hentikan semua itu! Jika sekali saja kau melihat wajahnya – kau tidak akan pernah bisa melepaskannya lagi. Kau harus kuat. Ini demi keselamatan Henry dan Aurely.

Aku menatap Aurely yang sekarang sedang berlari mengejar bolanya. Aku mencari Margareth yang sudah tidak tampak lagi di kedai burger. Dimana wanita itu?

Aku segera berdiri ketika melihat Aurely berlari ke arah jalanan. Aku segera berlari kearahnya dan hampir berteriak ketika melihat sebuah mobil berkecepatan tinggi melaju kearahnya. Aku berhasil mengejar dan menggendongnya saat mobil itu menerobos jalanan. Aku berguling dan memeluk erat Aurely. Aku mendengar decitan keras mobil berhenti dan seuara gaduh dari orang – orang yang mulai mendatangi kami.

Beberapa orang menarik keluar pria yang mengendarai mobil dan beberapa orang memegangi Aurely yang tampak mulai menangis di pelukanku. Aku segera melepaskan tanganku dari tubuhnya ketika mendengar suara teriakan Margareth dari kejauhan. Aku mundur secara perlahan ketika semua perhatian orang menuju kepada Aurely dan pengendara tersebut. Lalu disaat aku sudah berada di luar gerumbulan – aku segera berlari menuju ke tempat persembunyianku kembali.

Aku bersembunyi dari balik pohon ketika Margareth sudah menggendong Aurely. Aku bernafas lega ketika dari kejauhan aku melihat wajah Margareth mulai merileks – artinya tidak terjadi sesuatu kepada Aurely. Aku meringis pelan ketika melihat luka di lututku. Perlahan, aku menjauhi mereka.

*******

Diperlukan waktu selama enam bulan untuk menemukan keberadaan Audrey Kosasih. Aku masih tidak mengetahui apa alasan kakakku untuk terobsesi dengannya. Ya, dia memang sangat cantik tapi aku masih tidak tahu apa yang menjadi daya tarik wanita di depanku ini. Instingku mengatakan kalau orang yang terobsesi dengan Audrey Kosasih adalah orang lain.

"Apa maksud dari tata usaha?" tanyaku berpura – pura menggunakan bahasa Indonesia yang terbata – bata.

Wanita bernama Audrey tersebut menoleh kepadaku. "Tata usaha berarti administration office," ucapnya tersenyum kepadaku. Mata biru tuanya berbinar dan memperlihatkan kepintarannya. "Apakah kau sudah lama tinggal di Jakarta?"

"Enam bulan," ucapku berusaha memperlihatkan aksen Bahasa Indonesia yang sangat kaku.

"Enam bulan? Really? Bahasa Indonesiamu terlihat sangat bagus walaupun kau baru enam bulan berada disini."

"Aku memiliki kemampuan berbahasa yang cukup baik," ucapku berusaha merendah diri.

"Bahasa apa yaang kau kuasai?"

Beauty of ProtectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang