Bab 1 (After Some Time)

816 143 37
                                    

Di masa ini negara penuh akan gejolak. Perang Onin dimulai saat kekaisaran melemah karena konflik internal.

Perebutan kekuasaan antar saudara yang dibantu penguasa foedal, membuat wilayah di sekitar ibu kota mengalami kerusakan besar. Rumah-rumah penduduk, prasarana umum, hingga kuil-kuil penting hancur.

Itu adalah mimpi buruk yang mendatangkan kekacauan politik serta ekonomi selama kurang lebih seratus tahun. Perang yang dimulai mencetuskan sejumlah perang lain yang lebih besar. Era Sengoku, di mana para daimyo menggunakan kesempatan ini untuk memperluas wilayah. Para taishin yang mengambil alih kendali menciptakan sebuah hierarki di mana shogun atau bahkan kaisar sekali pun tak berani menyentuhnya.

Pada masa ini, bangsawan yang kuat adalah sosok yang mampu mengekspansi wilayah musuh besar-besaran. Seorang daimyo (panglima perang) berdiri di garis depan, memimpin penyerbuan di atas kuda yang gagah layaknya seorang kesatria.

.

.

Young Master

Story Written Kimonoz

Cerita ini hanya fiksi, dan tentu sedikit berbeda dari sejarah aslinya.

.

.

Ribuan anak panah melesat dalam kecepatan tinggi menyerupai kilatan cahaya putih dengan latar belakang gelap.

Ribuan pasukan kavaleri merangsek ke depan. Gemuruh hentakan sepatu kuda beradu dengan denting bilah katana yang saling bertemu.

Baju zirah mereka adalah perisai. Namun, tak semua pasukan mengenakan seragam yang sama. Bagian yang tergabung dalam infanteri adalah samurai-samurai andal, para bushi yang siap mati untuk sang tuan. Saat pedang mereka terangkat dari sarungnya, ketika itulah sang Grim Reaper mulai menyanyikan lagu kematian.

"Seranggg!"

Uzumaki Naruto dengan gagah menghentak tali kekang kudanya agar berlari lebih cepat.

Lautan pasukan di depannya tak membuat tengkuknya merinding. Justru, kilatan biru di matanya yang cerah semakin terpancar.

Pemuda itu seperti telah melakukan pertempurannya yang ke seribu, padahal, umurnya baru dua puluh tahun. Naruto memahami cara bertarung, teknik strategi di mana membagi pasukan dalam komposisi yang rumit, juga piawai menggunakan senjata api.

Semua tak lepas dari didikan keras sang ayah yang menjadikannya penerus tahta Omi no Kuni. Seorang daimyo harus agresif, haus darah dan serakah. Sebab, orang yang berhati lembut akan kalah karena dunia ini bekerja tanpa mengenal belas kasih.

Pedang yang dihunus berhasil memenggal kepala jenderal perang lawan. Seketika, darah menyembur—melumuri wajah dan katana-nya dengan bau anyir.

Belum berakhir, Grim Reaper benar-benar memainkan elegi di ujung pedangnya. Setiap sabetan yang dia lakukan, langsung memutus satu nyawa.

Senyum di bibir Naruto terulas lebar, tepukan di punggung kudanya kian keras.

"Hahahah ... akan kuhabisi kalian semua!"

.

.

"Di-di mana Nona Hinata?"

YOUNG MASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang