"Sorry gue gak bisa bebasin Lo dari sini" ucap Grace pada zerin yang duduk di depannya. Zerin hanya tersenyum tipis lalu menggenggam tangan Grace.
"Lo gak pantas minta maaf ke gue, Apapun alasannya tetap gue ada salah nya juga" Ucap Zerin, Grace kembali menunduk tak ingin menatap wajah zerin.
"Dari muka dan mata Lo, gue bisa pastiin akhir-akhir ini Lo kebanyakan nangis nya kan?" tebak zerin, Grace mengangguk kecil sebagai jawaban.
"Sampai kapan Lo mau gini terus?? Lo udah jadi orang tua sekarang, malah sekarang Lo langsung ambil dua peran sekaligus, Lo gak bisa di fase ini terus, Lo harus bisa bangkit dari fase sekarang ini" Ucap Zerin, Grace melirik Kara yang sedang tertidur di strollernya, ia menatap wajah bayinya dalam-dalam sebelum kembali menunduk.
"Semua yang Tuhan ambil akan tuhan gantikan dengan yang lebih baik. Tuhan ambil suami Lo dengan gantinya anak Lo, Kara. suami Lo emang baik, tapi kara pasti lebih dari baik" Lanjut zerin, Perempuan itu berdiri dan berpindah posisi duduk ke dekat Grace.
"Sekarang Lo tinggal dimana?" Tanya Zerin.
"kalo gak di mansion yah gue ke orang tua" Jawab Grace seadanya.
"Bersyukur Lo masih punya banyak keluarga, bahkan keluarga suami Lo masih anggep Lo bagian dari mereka" Grace mulai mengangkat kepalanya lalu memeluk zerin yang duduk di sampingnya.
"Dunia benar-benar berputar yah Rin.." ucap Grace di pelukan zerin.
"iya.."
"perasaan kemarin kalo kita nongkrong selalu di cafe sambil ketawa-tawa gak jelas, sekarang malah di kantor polisi sambil nangis-nangis gak jelas" Ucap Grace, zerin tertawa pedih lalu memeluk Grace dengan erat.
Perlahan pelukan mereka mulai terlepas, Grace menatap zerin yang tampak dari mata perempuan itu sedikit berair. "Dari tadi pas gue dateng Lo mulu yang nanyain kabar gue, Lo apa kabar juga disini?" Tanya Grace sambil tertawa kecil.
"Baik kok" Jawab Zerin seadanya.
"Jaga kesehatan juga Lo disini, Lo kan lagi hamil muda, kalo ada apa-apa lapor aja"
"iya..."
"Anak ini gak salah apa-apa, jangan pernah berfikir buat gugurin yah" pesan Grace, Zerin hanya mengangguk kecil diikuti oleh senyuman manisnya.
"Stop mikirin cowok brengsek itu, Dia udah gak cinta ke lo, kalo aja emang dia cinta, dia gak bakal Setega itu buat ngerusak apa yang selama ini Lo jaga"
"Nasehatinnya udah kaya orang gak punya beban masalah aja" ucap Zerin sambil tertawa.
"Lo juga nasehatin gue tadi udah kaya gak punya masalah" Balas Grace membuat mereka tertawa bersama. Tanpa mereka sadari tertawaan mereka membuat bayi kecil yang tertidur di strollernya terbangun dan menangis.
Grace segera mengendong kara untuk menenangkan bayi itu. "Ponakan gue!!" Gemas zerin sambil mengelus puncak kepala kara yang terbalut kupluk.
"Lo nyadar gak Rin??" Tanya Grace.
"gak gak usah di kasih tau gue gak mau tau" jawab Zerin dalam satu tarikan nafas.
"Mata kara mirip-"
"hust hust! diem! gue tau Lo mau bilang apa! udah diem nanti Lo kebawa suasana lagi!" ucap zerin sambil fokus menatap kara yang tampak menggemaskan.
Grace tertawa kecil lalu memberikan dot ke kara yang berisi ASI nya yang sudah di peras. "Lo kasih anak Lo susu formula??" Tanya Zerin.
"Gila gila gini gue masih usahain biar asi gue tetap lancar kali Rin!"
"kirain. makanya Lo jangan stres banget banget, biar asi Lo tetap lancar. Yakali Lo yang stress anak Lo yang kelaparan"
"iya iya"
___________
Sepulang dari kantor polisi, Grace kembali ke mansion Adhikara, ia Masih suka berada di mansion itu, Suasana dari mansion itu bisa membuatnya tenang dan sedikit melepaskan kerinduan pada seseorang yang telah berpulang.
Kini Grace duduk di teras samping, dimana di depan nya ada sebuah kolam renang, masih ingat kejadian pada Bab 11? Saat melihat genangan air yang jernih nan menenangkan itu membuat nya teringat kejadian yang menurutnya memalukan jika harus di ingat. Tapi kejadian itu membawanya mulai merasa nyaman dan berujung cinta pada Seseorang itu.
Grace tertawa kecil sambil menepuk-nepuk bokong kara yang sedang ia gendong. "mam..." Suara lirih itu keluar dari mulut kecil kara, Grace menunduk melihat kara yang sedang bergumam.
Senyuman manis tercipta di kedua sudut bibir nya saat Grace menatapnya, seolah netra itu bisa melihat bahwa seseorang yang hebat sedang menatapnya. "Kara belum pernah minum asi, kara lapar pasti kan??" Ucap Grace tersenyum kecil.
"Barusan saya dapat kabar, Katanya pelaku utama telah tertangkap" Grace mendonggak kepalanya ke sumber suara, ia melihat iPar nya sedang berdiri di sampingnya dengan tatapan lurus kedepan.
"Jika kalian ingin kesana, pergilah, Biar saya yang disini" Ucap Grace, wanita tua itu mengerutkan alisnya saat Grace mengucapkan kalimatnya.
"Kamu tidak ingin bertemu pelakunya?"
"Tidak. Percuma juga, Mau saya buat mati pun itu juga tidak bisa mengembalikan suami saya" Jawab Grace lalu tersenyum kecil.
"Secepat itu kamu ikhlas?"
"Bohong jika saya mengatakan iya, tapi hidup terus berjalan, tidak akan ada kata cepat dalam meluapkan seseorang. Semua butuh waktu, tapi untuk saat ini saya akan tetap fokus pada kehidupan ini"
"Saya akan ke sana untuk mengurus semuanya" Grace hanya mengangguk sebagai jawaban. Iparnya hanya menepuk bahunya sebelum pergi.
Langit perlahan mulai gelap, Matahari juga tak lama lagi akan tenggelam sepenuhnya. Grace segera bangkit dari duduk bersama dengan kara, ia berjalan masuk kedalam mansion dan singgah di ruang makan.
"Bi...." Panggil Grace, Tak lama asisten rumah tangga datang menghampirinya.
"Iya non, ada yang bisa bibi bantu?"
"Asi nya masih ada?" Tanya Grace.
"Udah habis non" Grace kembali berjalan menuju lift untuk ke kamarnya, Setelah sampai di atas ia segera masuk kamar untuk menyusui kara yang sudah kelaparan.
_____________________________
____________________
![](https://img.wattpad.com/cover/374861516-288-k401897.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Ceo Husband
RomanceSiapa yang menyangka, gadis berusia 20tahun menikah dengan seorang Ceo yang usia terpantau sangat jauh dengan gadis yang dinikahinya, 30tahun. Dan juga seorang duda. Xaviera Graceva Axyra atau biasa di panggil Grace, Menikah dengan seorang duda kaya...