Ayuk 50 vote, dan 17k views. Semoga suka....
Suara musik diputar mengalunkan lagu greedy sebagai pengiring. Naya tampak luwes dan menikmati setiap gerakan yang ia tunjukkan. Tidak ketinggalan senyuman dan ekspresi yang menghiasi wajahnya.
Kibasan rambut panjangnya sedikit mengekspos bahunya yang berkeringat, terlihat sexy. Beberapa orang bertepuk tangan, ketika musik berhenti dan Naya sudah menyelesaikan sesi tes pada lagu ini.
"Keren," ucap teman cewek satu clubnya.
"Bagus, Nay. Udah makin meningkat gerakan kamu gesit dan luwes." ucap founder club dance--namanya Dera.
"Makasih, Kak." ucap Naya tersenyum lebar.
"Oke, sesi pertemuan kali ini udah selesai. Waktunya juga udah habis, kalian semua hati-hati pulangnya see you next week."
Komunitas club dance ini memang tidak setiap hari, hanya dua kali pertemuan dalam seminggu.
"Duluan ya, Nay." ucap teman-teman Naya ketika gadis itu hendak menggendong totebag-nya.
Ia memberikan senyum tulus,"Iya."
Ting
Suara notifikasi pada ponselnya, menandakan ada pesan masuk. Ternyata dari Gama, pria tampan itu rupanya sedikit terlambat menjemputnya. Dan mengatakan baru saja memasuki basement.
Naya tidak berniat membalasnya. Gadis itu kembali memasukkan ponselnya dalam tas. Lalu berjalan sendiri keluar dari studio dance.
Naya tidak marah atau kesal. Hanya malas saja untuk sekedar membalas pesan. Ditengah nanti toh bertemu juga kan, karena Gama sudah ada di basement. Otomatis pria itu juga berjalan menuju ke studionya.
Benar saja, netra hitam pekat milik Naya melihat Gama berjalan sedikit berlari ke arahnya. "Maaf, Sayang. Kak Gama telat jemput kamu," katanya sedikit terengah. Tangan kanannya meraih sisi wajah cantik Kanaya. Lantas mengelusnya pelan.
"Nggak papa, kok, Kak. Menurut Naya nggak telat, kalau telat kan Naya harus nunggu lama." ucap Naya sembari menyingkirkan tangan Gama dari pipinya.
"Ayo, pulang." sambungnya berjalan lebih dulu. Gama sontak mengikutinya, dan menggenggam tangan kecil gadisnya.
"Beli jajan dulu, sebelum pulang. Mau di tempat yang sama, atau lainnya?" tanya Gama mulai mengemudikan mobil Fortuner hitam mate.
"Kaya biasanya aja, Kak." balas Naya sembari menelan ludah pelan. Ia kembali meluruskan pandangannya ke jendela pintu mobil.
Gama melirik gadisnya melalui ekor matanya, merasa ada yang Naya pikirkan. Gadis itu terlihat diam, melamun. "Kamu lagi, mikirin sesuatu?"
"Naya?" Ia menepukkan tangannya di atas kepala tunangannya sangat pelan.
"Kenapa, Kak?" tanya balik, Naya. Rupanya gadisnya tidak sadar dengan apa pertanyaan yang ia lontarkan tadi.
"Ada yang ganggu pikiran kamu?"
Alis sedikit tebal milik Naya, mengernyit. "Enggak, ada. Naya capek aja!" sambil tersenyum tipis.
"Beneran?"
Naya mengangguk,"Iya Kak." Gama mengusap-usap rambut Naya membuatnya sedikit berantakan.
"Sayang, nggak dengerin lagu biasanya? Yang sering Sayang, putar." Naya mencoba mengingatnya.
"Sebentar," Naya pun mulai menyalakan musiknya. Lagu Yours- yang di nyanyikan Chanyeol, bersama Lee hi memang menyita hati Naya. Gadis itu menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gamara's
Ficção AdolescenteGamara Bagaskara adalah keturunan tunggal dari marga Bagaskara. Pria tampan itu penuh pesona dan karisma. Dan Kanaya odisa ialah gadis yang paling Gama cinta. Pria itu sangat menggilainya. Siapapun pasti akan merasakan akibatnya jika merebut Kanay...