25 Finally, I Got Caught

76 8 24
                                    

Di bawah langit senja yang dipenuhi awan tebal, dua sosok bergerak dalam kegelapan kawasan pabrik terbengkalai di pinggiran kota. Bangunan-bangunan tinggi menjulang bagai monster besi yang tertidur, dengan jendela-jendela pecah dan dinding-dinding yang dipenuhi grafiti. Jalanan sepi dan gelap, hanya diterangi cahaya bulan yang sesekali muncul di antara celah awan. Dedaunan kering berserakan di tanah, menimbulkan suara gemerisik setiap kali terinjak. Sou menggenggam erat pistolnya, jari telunjuknya siap di pelatuk. Mafu, dengan tangan di gagang katananya, memindai area sekitar dengan mata tajamnya.

"Tempat ini memang sangat cocok untuk dijadikan markas," bisik Sou, suaranya nyaris tak terdengar di tengah deru angin. "Tapi lokasinya benar-benar tidak terduga."

Mafu mengangguk pelan, rambut saljunya bergerak lembut. "Aku setuju. Kalau bukan karena undangan ini, kita takkan pernah menemukan tempat ini."

Tepat saat mereka melangkah melewati gerbang berkarat, suasana berubah drastis. Puluhan sosok bermunculan dari balik bayangan, seolah terlahir dari kegelapan itu sendiri. Para anggota Cross Dead mengepung mereka dengan berbagai senjata terhunus.

"Mereka benar-benar cepat," desis Sou, matanya bergerak cepat menghitung jumlah musuh. Ia mengarahkan pistolnya ke segala arah, siap menembak pada gerakan sekecil apapun.

Mafu tetap tenang, perlahan menarik katananya. Suara desing halus terdengar saat bilah tajam itu keluar dari sarungnya. "Carilah markas mereka. Aku akan menahan mereka di sini."

"Dimengerti!" Tanpa merasa ragu apalagi cemas pada gurunya, Sou mundur dan berlari menembus kegelapan. Di belakangnya terdengar suara dentingan logam dan teriakan ketika Mafu mulai bertarung.

Sou bergerak cepat namun hati-hati, memanfaatkan setiap bayangan dan puing bangunan sebagai tempat bersembunyi. Matanya mencari tanda-tanda keberadaan markas musuh. Setelah beberapa menit berlari dan bersembunyi, Sou akhirnya melihat sebuah pintu baja yang dijaga ketat oleh beberapa orang bersenjata. Lampu-lampu di sekitar pintu menyala terang, kontras dengan kegelapan di sekelilingnya. Sou yakin itu adalah pintu masuk ke markas lain milik Cross Dead.

Dengan gerakan cepat dan halus, Sou mengganti pistolnya dengan sepasang belati. Ia menarik napas dalam-dalam, memfokuskan pikirannya, lalu melesat keluar dari persembunyiannya. Dunia seolah melambat saat Sou bergerak. Para penjaga terkejut melihat sosoknya yang tiba-tiba muncul, mata mereka melebar dalam keterkejutan. Sebelum mereka sempat bereaksi, Sou telah menerjang ke depan. Gerakannya lincah dan halus bagai aliran sungai, tubuhnya berputar gesit dan melompat menghindari tembakan yang mulai diarahkan padanya. Sebuah peluru menyerempet lengannya, meninggalkan goresan panas, tapi Sou tak menghiraukannya.

Dengan kecepatan yang hampir tak terlihat mata, Sou menebas leher penjaga terdekat. Darah menyembur, membasahi wajah Sou yang tetap tanpa ekspresi. Ia berputar, menghindari sabetan pisau dari musuh di belakangnya, lalu membalas dengan tusukan cepat ke jantung. Satu per satu musuh tumbang di tangan Sou. Darah bercipratan ke udara setiap kali belatinya menggores daging. Teriakan kesakitan dan suara tubuh yang jatuh memenuhi udara, menciptakan satu demi satu kematian yang mengerikan.

Namun pertarungan belum berakhir. Dari atas kerangka bangunan pabrik, beberapa penembak jitu mulai melepaskan tembakan. Peluru-peluru berdesing di dekat telinga Sou, beberapa nyaris mengenai kepalanya. Sou terus bergerak, berlari zig-zag untuk menghindari hujan peluru. Ia mengganti salah satu belatinya dengan pistol, lalu balas menembak sambil terus menerobos kerumunan musuh. Setiap gerakannya adalah kombinasi mematikan antara tebasan belati dan letusan pistol.

"SIAL! ORANG INI MONSTER!!"

"SIAPAPUN HENTIKAN DIA!!"

Kecepatan dan kelincahan Sou membuat para penembak jitu kewalahan. Mereka mulai panik, tembakan mereka semakin tidak akurat hingga beberapa kali nyaris mengenai rekan sendiri. Sou melihat kesempatan ini. Dengan memanfaatkan tiang pilar, dia melompat dan mendarat di atas sebuah tumpukan peti. Tanpa menghentikan momentumnya, ia melompat lebih tinggi, tubuhnya berputar di udara bagai akrobat.

My Precious Thief  ||  SakaUra [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang