Apa yang Soraru harapkan begitu tiba dirumah adalah Megumi yang duduk menunggunya sambil memangku kue seperti yang dikatakan Sakata dalam chat-nya. Terlebih teman dekat suaminya itu sampai mengirimkan foto dari dia menjemput putrinya hingga tiba di depan rumah agar ia tidak khawatir. Karena itulah Soraru turun dari mobil tepat di depan gang jalan dan berlari cepat menuju rumah. Tapi apa yang menyambut dirinya tidak hanya Megumi yang tertawa riang menyambut kedatangannya. Melainkan sosok Red Parade yang duduk dengan satu kaki terangkat sambil menyesap teh seolah dirinyalah tamu di rumah ini.
"Mama! Om meyah ini keyen, lho! Bicha wussh! Buyung buyung telbang!" Cerita si kecil semangat sambil melebarkan kedua tangannya.
Akan tetapi, Soraru tidak tersenyum sebagaimana ia selalu menanggapi celoteh riang anaknya. ia justru membeku dengan sekujur panas dingin dan gemetar. Kalau sampai Red Parade melakukan sesuatu pada Megumi hanya karena ia mendekat—
Sungguh, Soraru tidak ingin memikirkannya.
"Gu-gumi-chan? Kamu gak apa-apa, kan?" tanya Soraru sembari mengumpulkan keberaniannya.
Megumi mengangguk dan menatap ibunya penasaran. "Mhm! Gumi uda makan juga! Diambilin cama Om Chaka."
Red Parade mengulum senyum lantas menepuk lembut kepala Megumi. Yang mana membuat Soraru justru semakin pucat. Bukan hal sulit untuknya menghubungi para agen yang menungg di mobil. Tapi ia tidak ingin gegabah karena nasib Megumi di pertaruhkan.
Tapi aku harus bagaimana?! Batin Soraru yang makin terlarut keputusasaan.
Tersentak kala Red Parade mengeluarkan secarik kartu, pria misterius itu memberikan kartunya pada Megumi yang menatap kartu sejenak. "Aku baca?" tanya si kecil.
Red Parade mengangguk. Mendapat persetujuan, Megumi mengguncang kakinya senang dan membaca isi kartu dengan lantang. "Alo chekop bilu!"
Soraru membelalakkan matanya. Teringat akan Eve yang di panggil semanggi hijau, mungkinkah sekop biru adalah cara Red Parade memanggil dirinya?
"Mechi kita bayu becua ... emm ... kamu tenang ... utan ...?" Mengernyitkan dahinya, manik delima si kecil tampak menyipit. Berusaha semampunya membaca isi kartu yang padahal sudah di tulis dengan huruf hiragana. Tapi pada akhirnya gadis kecil itu melongkap hampir semua isi kartu dan membaca kalimat akhirnya saja. "Uuh ... Ah! Ayo kita bemain yagi!"
Red Parade menutup mulutnya, mengusap lembut kepala Megumi bersamaan dengan kedua bahunya yang gemetar akibat menahan tawa. Menurunkan Megumi hati-hati dari pangkuan, Red Parade menepuk punggung si kecil dan menoleh kearah Soraru. Memberi isyarat untuk gadis kecil itu memberikan kartunya pada Soraru. Secara alami Megumi berlari mendekati Soraru yang langsung bersimpuh dan menyambut Megumi dengan pelukan erat. Cepat-cepat bangkit dan membawa Megumi mundur dalam gendongan, manik biru gelap itu tak memiliki niat untuk memalingkan pandangan dari Red Parade yang masih duduk dan bahkan sudah menyandarkan punggungnya di sofa.
"Mama, mama! Ni katu om meyah bacain."
"Pegang dulu sama kamu. Jangan sampai hilang, ya. Papa harus baca juga," perintah Soraru.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Thief || SakaUra [ END ]
Historia Corta♦️Utaite Fanfiction♦️ The Last of Mine Series Usai mendapatkan kertas bersimbol unik, Sou memutuskan untuk menyelidiki hal ini diam-diam seorang diri. Lama tak mendapatkan petunjuk, Sou menunda pencarian dan fokus untuk menjalani keseharian barunya...