Hal pertama yang menyapa pengelihatan kala tiba di kawasan perbelanjaan adalah keramaian yang di selimuti berbagai riang tawa dan suka cita. Sou yang tiba bersama Eve terkesima selagi mengedarkan pandangan ke sekitar. Biar saat ini mereka tidak seharusnya bersantai tetapi siapa yang tidak akan tergoda ketika melihat semua orang disekitar sedang bersenang-senang?
Maka Sou adalah orang yang pertama luluh dan menghampiri kios permen kapas.
Selagi menunggu Sou mengantri, Eve kembali menikmati pemandangan sekitar yang baginya cukup meriah. Baik itu hiasan gantung berwarna-warni yang saling bersilang di sepanjang jalan ataupun balon-balon lucu yang tersemat cantik di beberapa pintu toko dan tiang-tiang lampu jalan. Sesekali pandangannya akan tercuri kearah satu dua maskot toko yang kewalahan dikerumuni anak-anak yang berebut balon-balon kartun. Lalu berpindah pada sales yang menyebar sembari menawarkan icip-icip pada pejalan kaki yang lewat. Semua pengunjung bazaar ini benar-benar terlihat sangat antusias.
"Eve-san!"
Menyambut Sou yang kembali dengan permen karet berwarna biru muda, ia meraih tangan kekasih manisnya itu dan menunjuk ke depan. "Kita sudah hampir sampai di cafe tujuan. Ingat untuk tetap bersikap biasa, ya."
Niatnya Eve bukan untuk menakuti Sou. Tetapi binar bahagia di wajah pria itu seketika lenyap dan terganti oleh mimik gugup. "Eh, ah, iya. Serahkan saja padaku."
Aah, harusnya aku tidak bicara, ya, keluh Eve menyesal dalam hati.
Setibanya mereka di cafe pastry yang juga dicurigai sebagai salah satu tempat anggota Cross Dead menyamar, keduanya masuk untuk kemudian dikejutkan oleh sapaan riang yang sudah amat khas mereka kenali.
"Selamat datang di cafe YummyYum! Apa kalian pasangan yang ditakdirkan tahun ini~?"
Manik biru Sou seketika melebar senang. "Sakata-san?! Jadi kamu part time disini?"
Sakata yang saat ini mengenakan kostum set butler dan bando telinga beruang mengangguk semangat. "Kaget ya~? Kaget, kan~?"
"Hah, jadi ini sebabnya kau merekomendasikan cafe kemarin? Kau lolos jadi sales," puji Eve dengan maksud menyindir.
Tapi tampaknya Sakata tidak menangkap maksud yang kedua sehingga pria merah itu tersenyum malu-malu. "Ah, Baginda bisa aja!"
Usai mengantar Eve dan Sou ke meja yang sudah kosong, Sakata mengibaskan kedua tangannya beberapa kali dan memunculkan pena serta buku memo dalam satu kedipan. Melihat pertunjukan sederhana ini, Sou spontan bertepuk tangan senang dan Eve mengerjap kagum. "Jadi, kalian ingin pesan apa?"
Membuka buku menu dengan semangat, Sou memilah dengan sangat cermat sampai wajahnya merenggut. Selagi menunggu Sou selesai memilih, Eve menoleh dan memberi isyarat pada Sakata untuk sedikit mendekat.
"Sudah berapa lama kamu bekerja disini?" tanya Eve.
"Sekitar setahun, sih. Ada apa memangnya?"
"Bagaimana kinerja para karyawan disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Thief || SakaUra [ END ]
Historia Corta♦️Utaite Fanfiction♦️ The Last of Mine Series Usai mendapatkan kertas bersimbol unik, Sou memutuskan untuk menyelidiki hal ini diam-diam seorang diri. Lama tak mendapatkan petunjuk, Sou menunda pencarian dan fokus untuk menjalani keseharian barunya...