cerita ini mengandung konten 21+.
mohon bijaksana dalam memilih bacaan yang sesuai umur kalian.
sekian terima kasih🙏🏻
➰➰➰
awal pertemuan karena sebuah insiden.
geo memutuskan untuk hidup bersama karena mayna tengah mengandung anaknya, dengan seiri...
mayna kini bangun dari tidurnya dengan kondisi yang sangat berantakan. selain hati yang berantakan, mata mayna juga tampak bengkak dan terasa perih karna terlalu banyak menangis.
jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, tapi mayna tak juga kunjung keluar dari kamar. bahkan ia juga tak ada makan sama sekali, membuat geo tampak panik seraya terus menggedor kamar milik mayna.
" may. ayo keluar, kamu butuh makan dan anak kita juga butuh makan. jangan egois may, kita bisa bicarain masalah ini dengan kepala dingin " ujar geo, membuat mayna tetap kekeh tidak mau keluar dari kamar nya.
" tolong denger penjelasan aku dulu. kamu gak bisa seenaknya ambil kesimpulan sendiri kaya gini " ujar geo, terus saja menggedor kamar milik mayna.
mayna tetap diam seraya memandang ke arah pintu kamar nya yang masih tertutup rapat.
" may aku gak suka sama cara kamu yang kaya gini. kamu mau keluar sendiri atau pintu nya aku dobrak " ujar geo, kini mulai tidak sabar.
lagi lagi mayna tidak peduli. ia tidak takut dengan ancaman geo, persetan jika pria itu mengamuk, mayna sudah tidak peduli lagi.
ceklek.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
geo tau bahwa mayna tidak tidur. ia menaiki kasur milik mayna, kemudian memegang lengan wanitu itu dan langsung di tepis kasar oleh mayna.
" tolong jaga jarak, gue sejijik itu sama lo" ujar mayna, membuat geo hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar.