♡ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!
***
"Ikan itu busuk mulai dari kepala."
***
"LO APA-APAAN, SIALAN!" Edwin mendorong Harsa hingga dia berjalan mundur sampai berada di luar barak, membuat keduanya berada di tengah banyak orang yang berbondong-bondong berkumpul menyaksikan pertengkaran mereka.Harsa balik mendorong Edwin dengan kuat membuat kakak tingkatnya itu terjerembab menubruk tiang lampu di belakangnya hingga patah.
"Anjing teriak anjing," balas Harsa. Tidak ada takut atau segan tersisa di wajahnya.
Sudah cukup. Harsa sudah tidak akan menyisakan sedikit pun rasa hormat pada orang di depannya. Tidak ada lagi embel-embel adik kelas yang dan kakak tingkatnya, hanya Harsa Abimana Dewangga yang berbicara dengan manusia lain yang ia anggap sebaya dan setara dengannya. Harsa sudah akan menanggalkan norma-norma kesopanan yang selama ini dianutnya. Kesabaran Harsa benar-benar habis sekarang.
"BACOT!" Edwin berdiri dan menerjang Harsa, menghadiahkan pukulan di wajahnya. Harsa terhuyung ke belakang, sudut bibirnya berdarah.
"Kak Harsa!" Hana melangkah ingin membantu Harsa, beruntung Lail segera berlari dan menahannya.
"Jangan, Han." Lail tahu Harsa bukan orang yang ceroboh. Sudah sejauh ini, Harsa pasti tahu apa yang dia lakukan.
Benar saja, Harsa tertawa. Ia menyeka kasar darah yang mengalir dari sudut bibirnya, kembali menatap Edwin dengan dada tegap dan dagu terangkat tinggi. Harsa tidak akan menggandaikan harga dirinya dengan pukulan dari manusia berotak kosong di depannya.
"Kenapa lo marah-marah kenapa sih? Gak terima karena makanan yang gue tumpahin di atas makanan kalian? Bukannya itu makanan yang sama yang dikasih ke kita? Panitia 'kan Kalian? Apa coba pengertian panitia? Orang yang mengurus dan bertanggungjawab atas kita semua. Masa kita semua makan sampah, kalian enak-enakan di dalam barak?" Harsa menatap tajam semua panitia yang mulai keluar dari barak dan berdiri di sekelilingnya.
"Diem atau gue bikin habisin?"
Edwin tidak main-main dengan ancamannya kali ini. Ia akan mengindahkan semua pesan Putra untuk tetap bermain bersih dan cantik. Persetan! Edwin akan benar-benar menghabisi anak ini jika sampai dia masih bertindak tidak tahu diri.
Harsa tertawa sinis, melepas jaket yang ia kenakan dan melemparnya sembarang arah. Harsa yang lebih dulu menerjang Edwin dan melayangkan pukulan bertubi-tubi kepadanya. Hal itu membuat semua orang di sana menutup mulut mereka tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia, Harsa
Fiksi RemajaJika dunia hadir dalam wujud manusia, maka bagi Harsa itu adalah Hana. *** _________________________ /tw⚠️ - mature content (18+) - bullying - mental, physical, and sexual abuse - harsh words