︶⊹︶︶୨ 🏠 ୧︶︶⊹︶
Jalan pertemuan itu terbentuk secara tiba-tiba. Maka, jalan perpisahan juga akan terbentuk secara tiba-tiba, yang kau perlukan, hanyalah menyiapkan dirimu, untuk perjalanan yang baru.
──────────────────
20. 𝐏anggilan untuk 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪.
Pagi hari kembali datang menjemput. Suasana riuh yang semalam tercipta, kini berganti dengan suasana adem dan tenang karena sebagian dari mereka masih tertidur lelap, tenggelam dalam mimpi masing-masing. Suara kicauan burung yang bersahutan, tak mampu membangunkan raga-raga yang masih tertidur pulas.
Namun, salah satu di antara mereka kini mulai terbangun, ia mengerjapkan matanya secara perlahan, guna menetralkan sebagian sinar matahari yang masuk. Setelah itu, raga tersebut mulai beranjak bangun untuk menggerakkan badannya.
Ilendra yang kala itu bangun pertama, lantas menuju kamar miliknya yang juga ditempati oleh Arion, Harvian dan Samudra. Tapi, kali ini di kamar itu hanya ada dirinya seorang, karena ketiga teman sekamarnya masih terlelap di kamar Bimayu dkk setelah malam yang panjang.
Dirinya terduduk di atas ranjang tempat tidur, pikirannya masih terbayang akan keseruan semalam. Namun, lamunannya terpaksa buyar kala suara dering memanggil terdengar dari benda pipih yang diletakkan Ilendra sebelumnya di atas meja belajar.
Mama is calling....
Mama meneleponnya. Setelah beberapa minggu tanpa bertukar sapa, kini perempuan itu menghubunginya secara tiba-tiba. Ilendra diam, dirinya seakan dilema harus menjawab panggilan itu atau kah tidak.
Tangannya tergerak meraih ponselnya, menggeserkan lingkaran berwarna hijau itu ke atas, dan kemudian membawa ponsel itu ke telinganya.
"Ya, ada apa, Ma?" suara pertama yang menyahuti panggilan tersebut adalah Ilendra. Sementara, sang Mama masih diam di seberang sana untuk beberapa detik.
"Ilendra, bagaimana hidupmu di sana, nak?" itu, adalah suara Mama setelah sekian lamanya tak ia dengar lagi suara tersebut. Ilendra diam membeku untuk beberapa detik.
Ilendra spontan mengangguk, meski sang Mama tak akan melihat anggukannya, "Semuanya baik, Ma. Kuliah Ilendra akan berjalan sebentar lagi. Teman-teman kosan Ilendra juga baik." jawab lelaki itu.
Sebuah tarikan nafas panjang terdengar dari sang Mama. Kemudian, suara Mama berubah menjadi lebih serius, namun tetap di nada yang lembut. "Len, Mama mau ngomong sesuatu dengan kamu,"
Ilendra merasakan degupan jantungnya tak lagi beraturan, ntah apa yang akan disampaikan oleh Mama, namun Ilendra dapat merasakan perasaan yang tidak bagus untuk itu.
"Apa itu, Ma?"
"Ilendra, kamu ikut Mama ke luar kota, ya?"
Deg.
Kenapa? Kenapa harus sesuatu yang mempertaruhkan kebersamaan di dalam kosan Sayendra?
Ilendra mematung kala mendengar ajakan tersebut. Tak ada angin dan hujan, tiba-tiba saja Mama mengajaknya untuk meninggalkan kota Jogja ini?
"Mama nggak bisa lagi di sini, Len.Terlalu banyak kenangan bersama Ayah kamu, sedangkan kami sudah bercerai sejak beberapa tahun yang lalu.. Ikut pulang ke kota Mama, ya, Len? Lanjutkan studi mu di sana saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpul dibalik Sayendra's || StrayKids [ END ✅ ]
Teen Fiction"𝘎𝘶𝘦 𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘯𝘺𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢, 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘮𝘱𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘱𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘶𝘦 𝘵𝘦𝘳𝘩𝘢𝘥𝘢𝘱 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘵𝘦𝘯𝘵𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳." Arion tid...