︶⊹︶︶୨ 🏠 ୧︶︶⊹︶
Kadang, perpisahan mengajarkan kita untuk menghargai setiap momen kecil yang pernah kita lewati bersama
──────────────────
27. 𝐒ehari untuk selamanya.
Keesokan paginya, suasana di Kosan Sayendra terasa sedikit berbeda. Biasanya pagi hari di sana diisi dengan kesibukan kecil sebelum masing-masing penghuni bergegas menuju kampus, tapi kali ini tidak ada yang terburu-buru atau tergesa-gesa di antara mereka berdelapan. Bimayu, yang mengusulkan ide untuk menghabiskan waktu bersama seharian, sudah lebih dulu bangun dan memastikan semua orang menepati janji mereka.
"Ayo bangun! Hari Ini harinya Sayendra's." seru Bimayu di depan kamar milik Arion dan yang lainnya. Suaranya yang penuh akan semangat membangunkan Arion dan teman-temannya yang masih terkantuk-kantuk pagi itu.
Arion menggosok matanya, mencoba untuk meresapi suasana pagi kala itu. Memori malam sebelumnya masih membekas di benaknya. Semua percakapan, rahasia, dan perasaan yang selama ini sudah mereka pendam, malam itu mereka mengungkapkan semuanya kepada satu sama lain. Dan hari ini, mereka bertekad untuk menciptakan banyak kenangan indah yang lebih berkesan, dan mampu membuat mereka mengingatnya sampai kapan pun.
Setelah beberapa saat berlalu, ketujuh penghuni kosan lainnya berkumpul di ruang tengah yang sama seperti semalam. Dengan masih mengenakan pakaian tidur namun dengan ekspresi yang bersemangat. Harvian yang biasanya bangun paling akhir, kali ini malah yang paling tampak bersemangat.
"Jadi hari ini kita bakal kemana aja, Bang?" tanya Harvian sambil tersenyum. Meskipun semalam ia sempat terlihat murung, namun pagi ini wajahnya kembali cerah seperti biasanya.
Bimayu terkekeh melihat wajah Harvian yang tampak seperti anak kecil yang menginginkan sebuah permen. Ia mengangkat bahunya, "Kemana aja, karena ini hari punya Sayendra's. Tapi, yang paling pertama, pagi ini kita sarapan dulu di warung Bu Mira. Setelah itu balik ke kosan, dan siap-siap." jelasnya. Sisanya mengangguk, menyetujui usulan awal Bimayu di pagi itu.
Setelah perbincangan singkat di ruang tengah, mereka akhirnya bergegas untuk bersiap-siap. Kedelapannya mengenakan pakaian yang terlihat santai dan simpel, namun tetap rapi untuk dipandang. Beberapa dari mereka memilih untuk mengenakan kaos dan jeans, sementara sisanya menggunakan celana kain dan dibalut oleh hoodie atau jaket yang ringan. 15 menit kemudian, mereka sudah siap dan mulai berjalan ke luar bangunan kosan. Suasana tenang di pagi kosan menyambut mereka, dan sinar matahari pagi yang mulai semakin tinggi untuk menyambut hari.
Mereka memutuskan untuk berjalan kaki karena warung makan Bu Mira lumayan dekat dengan kosan Sayendra. Selama di perjalanan, mereka saling tertawa dan melempar banyak candaan seperti yang biasanya mereka lakukan ketika bersama. Mereka membicarakan banyak hal, dan bercanda dengan banyak lelucon, seolah tidak ada beban ataupun kekhawatiran tentang masa depan yang semalam berhasil menghantui kedelapannya. Arion, yang sebelumnya merasa tersisih karena stagnansi hidupnya, kini merasa lebih lega. Bersama teman-temannya, ia tidak pernah merasa sendirian.
Setibanya di warung Bu Mira, mereka lantas memesan beberapa menu. Ada yang memesan Nasi gurih dengan telur, dan ayam. Ada juga yang memesan lontong dan telur sebagai toppingnya. Tak lupa dengan bubur ayam yang juga di pesan oleh beberapa di antara mereka. Saat makanan tersaji, mereka langsung menyerbu, membiarkan suasana riang pagi itu menghangatkan hati mereka.
"Bimayu, kalau satu hari nanti kita lo ke kota asal, lo bakal kangen sama warung ini, nggak?" ledek Chandrana sambil tertawa.
Bimayu tertawa, mengangkat sendoknya. "Yah, selama gue bisa masak sendiri, gue nggak bakal kangen apa-apa, haha!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpul dibalik Sayendra's || StrayKids [ END ✅ ]
Teen Fiction"𝘎𝘶𝘦 𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘯𝘺𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢, 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘮𝘱𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘱𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘶𝘦 𝘵𝘦𝘳𝘩𝘢𝘥𝘢𝘱 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘵𝘦𝘯𝘵𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳." Arion tid...