Chapter XXXVII: Her planning 2.0

227 51 0
                                    

“Cobalah, Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Cobalah, Jisoo. Cobalah untuk bebas dariku,” bisiknya seraya melangkah mundur, memberikan ruang baginya. “Kita lihat saja siapa yang bertahan lebih lama.”

Jisoo menatap Taeyong dengan pandangan yang penuh kebingungan dan rasa tidak percaya. Ucapannya barusan seakan memberikan tantangan yang serius, tetapi ada sesuatu yang samar di balik tatapannya—campuran antara ejekan dan kesungguhan yang membuat dadanya berdegup lebih kencang.

Dalam diam, Jisoo menarik napas dalam-dalam. Selama ini kata-kata untuk membebaskan diri dari Taeyong hanya ada dalam pikirannya, semua rencana yang ada di kepalanya belum sepenuhnya dicoba, lalu kini, pria itu sendiri yang memintanya mencoba.

Bagaimanapun dia tidak akan termakan oleh jebakannya satu ini. Taeyong mungkin sedang meremehkannya, tapi suatu saat dia akan melarikan diri dan ketika hal itu terjadi, dia akan bersembunyi selamanya darinya dan bersumpah tidak akan pernah mau bertemu dengan seseorang seperti Taeyong lagi.

Taeyong yang semula berdiri dengan postur tenang kini melepaskan pandangannya dari Jisoo. Dia melangkah mendekati kolam lalu tiba-tiba tanpa berkata apa pun, pria itu melepaskan satu per satu kancing pakaiannya dengan gerakan santai, seakan-akan tidak ada orang di sekitarnya. Pakaian yang tadinya melekat di tubuhnya jatuh satu per satu, sebelum akhirnya turun ke dalam kolam air hangat. Permukaan air bergelombang halus menyambut kehadirannya, uap tipis naik ke udara dan menciptakan suasana yang terasa intim dan surreal.

Jisoo terperangah, seluruh wajahnya memerah saat menyaksikan pemandangan yang tidak pernah dia bayangkan. Jantungnya berdegup kencang, tubuhnya terasa kaku seketika, dan terpaku di tempat.

Apa-apaan maksudnya ini? Tidakkah dia lupa apa yang barusan mereka lakukan tadi? Perdebatan sengit mereka belum sepenuhnya selesai, lalu tiba-tiba dia berbalik, mengabaikannya, membuka pakaiannya tanpa ragu, dan langsung masuk ke dalam kolam seakan perdebatan itu tak pernah terjadi.

Astaga, pria ini benar-benar semakin tak waras dan Jisoo semakin tak mengerti dengan jalan pikirannya. Wajah Jisoo makin memerah, antara kaget dan bingung dengan sikapnya yang tak terduga.

Sementara itu, Taeyong menyandarkan tubuhnya ke tepi kolam dengan postru sangai, senyum tipis menghiasi wajahnya saat melihat ekspresi terkejut Jisoo yang masih berdiri kaku di tepi kolam. “Kenapa kau hanya berdiri saja di sana? Kemarilah,” ucapnya sembari mengulurkan tangan ke arahnya, isyarat yang tak bisa disalahartikan.

Jisoo langsung mendelik, menatap pria itu dengan ekspresi yang menunjukkan jelas ketidakpercayaannya. “Apa maksudmu? Kenapa aku harus ikut turun ke sana?” protesnya, mencoba mempertahankan kendali atas dirinya di tengah situasi yang mendadak berubah.

Dia tersenyum, senyumnya penuh dengan kegemasan yang membuat darah Jisoo semakin mendidih. “Untuk berenang, tentu saja. Apalagi?” jawabnya dengan nada bercanda, seakan-akan ajakannya adalah hal paling wajar di dunia.

Wajah Jisoo semakin memerah. Dia segera memalingkan pandangan dari tubuh telanjang Taeyong yang setengahnya bersembunyi di dalam kolam. “Lucu sekali, bukan?” desisnya dengan sinis sembari menahan diri agar tidak terpengaruh olehnya. “Beberapa detik lalu kita berdebat dan sekarang kau mengajakku berenang? Apa kau sudah kehilangan akal?”

Breaking Her | taesoo [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang