Happy Reading...
"Si cempreng" Adara.
"Owh" Naura.
Skipp Pakiran
"Akhirnya... orang yang kita tunggu-tunggu datang juga, lama tauh" Mili.
"Sabar, kita ketoilet dulu" Naura.
"Yah.. Yah.." Adira yang memasuk mobil tanpa izin sang kakak.
Pada saat Naura dan adara ingin memasuki mobil terganggu oleh telepon Naura yang berbunyi saat dilihat kontak telepon.
*Argaa*.
"Hallo.. Ada apa gaa" Naura.
"Luh ama yang lainnya bsa kesini ngk?" Arga.
"Bsa tpi gue anterin kembaran Queen pulang dulu" Naura.
"Oke.. Jangan lama-lama soal Markas diserang sama Mahkota Naga Hitam pada jam 1:30" Arga.
"Ko bsa? Kan anggota Inti disekolahan" Naura.
"Mereka nyerang tiba-tiba. Pas gue selodiki mereka semua nyerang ngk ada memberitahu anggota intinya dan gawatnya Passya mau nyerang balik" Arga.
"Yahudh luh sama anggota yang disitu nyusul si Passya duluan nanti disusul ama kita" Naura yang langsung mematikan teleponnya.
"Kenapa nau?" Mili.
"Markas diserang" Naura.
"Ko bsa? Ama Siapa?" Adara.
"Nnti gue jelasin dijalan dan bahaya Passya mau nyerang balik, dar" Naura.
"Si*l.. Passya.!!" Adara.
"Mili luh duluan aja, gue ama Adara antarin pulang adira dlu, soal gue takut dira curiga ama kita be2. Jangan lupa kabarin Saskia dan Vio" Naura yang sudah berada didalam mobil dan siap-siap tanjam gas.
"Yah nau.. Hati-hati" Mili.
Skipp Markas Mahkota Naga Hitam
Markas Mahkota Naga Hitam
Markas Mahkota Naga Hitam seperti gambar diatas namun markas itu berada di tengah-tengah hutan terlarang.
Setelah anggota Mawar Hitam berkelahi dan mereka kalah, saat dika ingin menghabiskan Passya, datanglah Arga bersama anggota Mawar Hitam lainnya.
"Dika.. Stoppp" Arga.
Dika melihat Arga datang membawa pasukan ingin memberikan aba-aba untuk menyerang namun terhenti kedatangan 3 orang wanita berpakaian serba hitam, pake topeng.
"Dika.. Gue tauh mereka salah tpi mereka melakukan penyerang balik atas gang luh nyerang markas gue dluan" Salah satu perempuan itu dan anggota Mawar Hitam ikut dibelakang perempuan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIKAADARA
Teen Fictiongangs motor yang mencari kemisteriusan pada musuhnya namun mereka terjebak dengan mencintai musuhnya.