Happy Reading..
"Abangg gibran.. Mereka itu jago dari sebelum gue bisa bawa motor sport makannya gue minta ajarin luh" Adira yang malah menjawabnya.
"Jadi luh minta ajarin gue karena itu?" Gibran.
"Yah karena gue pengen aja kaya mereka dan gabung digangs Mawar Hitam ituu" Adira yang menujuk ke 2perempuan itu dengan mata dan di akhir kata dia menghayal untuk gabung di gangs impiannya.
"Ihh ngapain dah, kamu gabung ke musuhku? Nanti aku musuhan lagi sama kamuu" Akra.
"Yah ngk musuhan lah, aku masuk gang Mawar Hitam ituu. Biar gangs kamu bisa bersatu karena aku" Adira.
"Hmm mimpinya ketinggian" Adara yang ngomong pelan dan tersenyum miring.
"Tadi luh ngomong apa dah?" Dika yang sedikit mendengar.
"Ngk" Adara yang mengelak.
"Ngk usah ngelak dah, orang tadi gue denger luh ngomong mimpinya ketinggian. Apa dah maksudnya?" Dika.
"Gue ngk ngomong apa-apa Dika?!!, padhal gue diem ajh.. Luh salah denger kali!! Lagi sejak kapan? Luh manggil gue Dara" Adara.
"Sejak gue kenalan luh, lagian gue manggil luh seperti itu karena luh orangnya dara tinggian kalo ketemu gue" Dika yang mencari Alasan padhal memang dia ingin memanggil Dara biar beda dari yang lain.
"Sejak kapan? Darah itu Dara yah? Dimana-mana kata Darah diakhir dengan huruf H. Gimana gue ngk darah tinggi ama luh?! Soalnya luh ngeselin banget" Adara yang ngomel-ngomel dan di ejek dengan Dika.
"Tuhkan luh ngejekin gue" Adara yang siap ingin tonjok Dika namun terhalangan dengan Gibran yang tiba-tiba memisahkan Adara dan dika.
"Udh jangan berantem dlu? Dar, Nau jawab dulu pertanyaan gue yang tadi?" Gibran yang masih penasaran Jawaban dari mulutnya Adara dan Naura.
"Apa lgi sih?!?" Adara.
"Kalian belajar darimana sampai sejago tadi?" Gibran.
"Belajar dari coach gue dan Naura lah, gue bayar coach biar ajarin gue dan Naura sampai jago banget" Adara yang berbohong.
"Tauh luh.. Lagian yah.. Sejak kapan luh memperhatikan Adara bahkan gue sendiri?" Naura yang mendukung suasananya.
"Luh itu terlalu sibuk dengan gangs luh sampai lupa kalo luh punya adek, pantesan ajh gue lebih betah dirumah Adara dan Adira sebab luh sibuk dengan gangs nya dan mamahh papahh sibuk dengan bisnisnya" Naura yang terbawah suasana dan menarik Adara untuk pergi meninggalkan mereka semua.
"Wihh kerennn.. Naura bisa ngomong panjang juga yah?" Akra namun dihadiahi sikut dari Irssyad.
"Yang sabar yah bang.. Ka Nau ngk kaya gitu ko.. Mungkin dia lagi pms soal tadi pagi bangunin gue kaya bangunin orang militer ajh" Adira yang menempuk punggungnya.
"Udh ahh gue mau ketoilet dulu mau ganti nih celana ama rok dan abis itu ke kelas dah" Adira yang pamit dengan 5 lelaki itu.
"Yah" Gibran yang masih dengan muka ditekuk.
"Gue ngk nyangka ada yang lebih kesepian daripada gue, kenapa? Gue baru nyadar" Gibran.
"Hmm.. Sabar yah gib.. Kita akan bantuin luh bujuk Naura" Rassya.
"Emng bisa? Gue ajh yang notabenenyaa.. Abang dari Naura ajh sulit apalgi luh, dia mah bisa dibujuk dengan Adara atau gur yamg mohon-mohon banget dan klo kita lewat Adara sangat sulit untuk diajak ngobrol ber2" Gibran.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIKAADARA
Teen Fictiongangs motor yang mencari kemisteriusan pada musuhnya namun mereka terjebak dengan mencintai musuhnya.