27

237 12 3
                                    

Happy Reading....

"Dir.. Itu siapa sih? Mempet mobil kita mellu dari tadi? Apa jangan rampok" Pipit yang melihat motor mempet mobil Adira.

"Jangan panik yah? Luh pegangan gue mau ngebut, kalo takut tutup mata" Adira melihat kearah sepion dan melihat arah wajah Pipit.

"Oke" Pipit.

Adira pun menaiki gas mobil dengan kecepatan tinggi dan meninggal motor yang mempet nya namun di pertigaan jalan mobil Adira pun terhenti dikarenakan banyak segerombolan motor yang menghadangnya.

"Dir.. Ini gimana kita dihadang ama gangs motor itu, gue takut" Pipit.

"Luh ngk usah takut yah? Tunggu sini.. Kunci mobil dan hubungin abang luh yah?" Adira yang memperingati Pipit.

"Oke" Pipit.

Terjadi keributan antar Adira dan gangs motor namun banyak tumbang dari gangs motor tersebut. "Woy... Luh nyerahin ngk? Klo sahabat luh akan mati?!"seorang lelaki yang mengarah p1stol kearah kepala Pipit.

Adira pun menoleh kearah Pipit yang sudah disandar oleh salah satu gangs motor tersebut sambil mengangkat tangannya ✋🤚. Namun dari belakang ada yang memukul pundak Adira sehingga membuat Adira pingsan.

"Adira.. Woy jangan luka sahabat gue?!" Pipit yang berteriak untuk menghilangkan rasa takutnya.

"Banyak bacot luh" Lelaki yang dibelakang Pipit sambil memukul pundak Pipit.

Flashback off...

"Begitu lah ceritanya" Adira.

"Bang dik? Kenapa yah orang itu punya nomor abang?" Pipit yang kepo.

"Gue punya nmrnya dia karena gue kenal dan mereka musuh gangs gue dan Mawar Hitam" Dika.

"Yah tpi sekarang gangs Mawar Hitam mana?" Pipit.

"Pulang" Akra.

"Yah padhal gue mau bilang terimakasih" Pipit.

"Nanti gue sampaiin" Rassya.

"Luh ber 7 dari mana dah? Tumben gangs luh ngumpul semua ka? Dan pakai baju ini" Adira yang melihat sahabat Adara dari SMP hingga sekarang dan mereka sekrang terpisah karena sekolahan yang berbeda.

"Kita semua abis olahraga dan denger luh disandar ama gangs motor itu jadi kita buru-buru deh kesini" Lola berbohong.

"Luh abis olahraga, bersih-bersih ngk?" Adira yang tak mencurigakan Adara cs.

"Belum ☺" Mili.

"Ih... Jorong banget" Adira.

"Apa kata luh Jorong? Kita tuh ngk sempet mandi karena kita panik ama luh tpi dijalan kita juga dihadang ama gangs motor sampai ..." Ria.

"Terus gpp kan? Ada yang luka ngk?" Adira yang memotong omonga Ria bagian terakhir.

"Ngk ada cuman lecet doang" Ria. Secara sepontan Dika melihat tangan Adara yang ada luka goresan.

"Ko luka itu mirip sama ketua Mawar Hitam sih? Fiks ini ketua Mawar Hitam Adara tpi gue harus nyari bukti kuat untuk nge bongkar itu semua" Dika yang bicara dalam hati.

***

Clekk...

"Perimis.. Saya dokter Andra mau periksa Pipit dan Adira dulu yah?" Dokter Andra.

"Silahkan kaka Andra ku.." Ria.

"Ria.. Lola.. Ini kalian? Kapan balik? Emng udh beres urusan kalian di Singapura?" Andra.

"Dari minggu kemarin dan urusan gue udh beres ko, tinggal ngurus urusan di sini ajh. Lagian luh terlalu sibuk sama rumah sakit sih" Ria.

"Kapan nih periksa keadaan adek gue ka?" Adara.

"Yah-yah nih mau periksa, bawel" Andra yang memulai meriksa Adira dan Pipit.

Selang 3 menit dokter Andra pun kelar dari memeriksa Adira dan Pipit. "Alhamdulillah keadaan kalian baik-baik ajh ko, sekarang boleh pulang ko" Dokter Andra.

"Ko luh (menuju Adara dan Ria) kenal ama Dokter ini?" Adira.

"Owh... Ini dokter kaka tertua dari gue dan Ria, namun ka Andra ini lebih deket ama Adara dan Naura daripada kita" Lola.

"Owh begitu toh" Adira.

"Yah udh yuk pulang gue capek banget" Adara.

"Tpi tangan luh diobatin dulu ka" Adira yang melirik luka pada tangan Adara.

"Udh gue obatin tadi, sebelum masuk kesini kita mampir bentar ke IGD buat minta P3k" Adara.

Skip parkiran RS...

"Kalian hati-hati yah? Udh gue pesen taksi onlie untuk kalian" Adara.

"Yah dar.. Nanti klo udh nyampai kabarin yah Nau, dar" Ria.

"Yah" Adara.

Skipp esok paginya...

"Gue bete dirmh, apa gue ke markas ajh yah?" Naura.

Saat membuka pintu dia pun kaget melihat Adira dengan asisten yang tergesah-gesah. "With, kalian buru-buru mau kemana dah?" Naura.

"Ini ka, gue ada jadwal photoshoot tpi nih asisten gue baru beri kabar tadi pagi" Adira.

"Owh" Naura.

"Yaudh kalian hati-hati nanti kalo ada apa-apa kabarin kita yah?" Naura.

"Siap ka, ka Nau... Bangun Adara tuh masih tertidur pulas, masa anak gadis jam segini belum bangun" Adira.

"Yah, lagian gue ada niat ngajak Adara pergi mau main kelaut" Naura.

"Pasti seru tuh main di laut tpi gue.." Adira yang tiba-tiba murung dan tak sanggup melanjutkan bicaranya.

"Jangan sedih doang, perlahan-lahan ko bisa berdamai dengan laut" Naura yang memahami situasinya.

"Yah ka, do'a gue yah bisa berdamai ama laut dan ka Adara bisa berdamai dengan keadaan ini semua" Adira.

"Pasti ko" Naura yang memeluk Adira.

"Udh ah ka, gue telat nih" Adira yang melepaskan pelukan Naura.

"Yahudh, ingat pesan gue" Naura.

"Ngk usah repot-repot ka untuk anterin gue kebawah, ada lift ko" Adira yang mulai dengan kepedeannya.

"Pede gila luh" Naura yang nyoyor kepala Adira.

"Ihh songo luh" Adira yang pura-pura ngambek.

"Ngk usah ngambek, udh siang nih.. Nanti photoshoot luh kesiangan" Naura.

"Yaudh gue pamit, Assalamu'alaikum" Adira.

"Wa'alaikumsalam" Naura.


(Guys... Maaf yah kalo alur ngk jelas, penulisan berantakan soal aku lgi masa pemulihan dan lagi buntu alur cerita juga).

DIKAADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang