20

244 16 2
                                    

Happy readingg...

Pov Naura..

"Ihhh.. Ini dia kemana sih? Cepet banget" Naura yang bertanya ke dirinya.

"Gue takut dia kenapa-kenapa? Lagian klo Adara kenapa-napa, kan kasihan Adira nya" Naura yang mulai negatif thinking dan menaiki kecepatannya.

"Apa dia ke markas, coba gue telepon Arga dlu" Naura yang berhentikan motornya dan mengeluarkan HP.

Setelah 5 detik yang mencari nama Arga akhir ketemu.

*Argaa*

"Hallo ga?" Naura.

"Yah Put.. Ada apa?" Arga.

"Luh di markas ngk?" Tanya Naura.

"Yah gue di markas, kenapa?" Arga.

"Ada Queen?" Tanya Naura.

"Hari ini Queen belum kesini Put, baru ada Sofya, Allysia dan Zafira ajh. Kenapa put?" Arga yang mulai menjelaskan.

"Gpp ga.. Cuma tanya" Naura.

"Ada kalian di serang kah?" Tanya Arga yang mulai panik.

"Ngk" Sambil mematikan telepon secara sepihak.

***

"Di markas ngk ada, terus dia kemana dah?!" Naura yang mulai menghidupkan motornya.

Flashback on..

Sebuah mobil putih membelah jalanan yang sangat sepi dimalam itu, setelah 5 menit ingin pulang.. Mobil tersebut dihadang dengan segerombolan motor.

"Woy turun luh?!! Serahin semua harta kalian" Seorang lelaki yang menghadang mobil putih.

"Pihh ini gimana? Udh mana, orang itu bawa senjata lagii" Seorang perempuan yang berusia 29 tahun sambil menuju kearah luar mobil.

"Pipihh aku takutt" Seorang perempuan berusia 14 tahun yang ketakutan.

"Sayang jangan takut yah? Ada mimih pipih disini" Seorang lelaki yah berusia 30tahun.

"Miimihh kamu disini dulu? Jagain anaknya" Seorang lelaki yang keluar dari mobil.

"Hati-hati pih" Seorang perempuan.

Terjadi aduh mulut diluar yang entah berdebat apa? Hingga akhirnya seorang perempuan berusia 29 tahun berniat ingin keluar dari mobilnya.

"Sayang kamu disini ajh? Mimih mau keluar dulu, mau bantuin pipih. Jangan lupa kunci mobilnya dari dalam" Seorang perempuan dan di anggukan kepalanya.

Namun saat perempuan berusia 29tahun itu keluar dan masih terjadi keributan. Prempuan berusia 14 tahun sudah menyaksikan keributan itu, dan penembakan orang tuanya bahkan segerombolan motor itu kabur yang meninggalkan sepasang suami istri yang sudah tergeletak lemas dan bersimbah darah.

"Miimihh, Pipihhh" Adara yang keluar mobil sambil menangis.

"Mihh Pihh yang kuat yah? Jangan tinggalin Adara dan Adira" Perempuan berusia 14 tahun itu yang menangis sambil menganggap kepala seorang perempuan berusia 29tahun.

"Sayang jangan menangis yah?" aza yang tersenyum namun bicaranya sudah terbata-bata.

"Aku udh panggil ambulance jadi Mimih dan Pipih yang kuat yah?" Adara yang masih menangis dan berharap.

"Maaf sayang Pipih ngk kuat lagi" Bara Mahendra yang menghembuskan nafasnya.

"Pipihhhh" Adara yang menangis kejer.

"Mimihh, plisss bertahan yah? Mimih harus bertahan demi aku dan Adira" Adar yang masih menangis

"Maaf sayang, mimih juga ngk kuat lagi jadi tolong jaga baik-baik kembaranmu dan saling melengkapi" Aza Callista yang mulai menghembuskan nafasnya.

"Mimihhh, Pipihhhh" Adara yang menangis sejadi-jadinya.

Lelaki berusia 30 tahun adalah Bara Mahendra, perempuan berusia 29 tahun itu istrinya yang bernama Aza Callista dan perempuan berusia 14tahun itu Adara. Mereka habis pergi untuk mengambil berkas penting dari kantor, namun Adara memiliki feeling tak enak dengan orang tuanya. akhir dia memutuskan untuk menemani ortunya tpi saat dijalan arah pulang mereka mendapatkan musibah yang membuat Warna Adara berubah menjadi gelap.

***

Setelah keesokan hari.. Mereka menjalani pemakaman dengan baik namun orang-orang hadir di pemakaman tidak baik-baik saja, Mereka merasa kehilangan 2orang tersebut.

"Gara-gara luh.. Dar.. Mimih dan Pipihh meninggal" Seorang perempuan seumuran dengannya dan berwajah hampir mirip dengannya menujuk kembarannya.

"Adiraa gue juga ngk mau kaya gini?!! Gue juga dari awal udh punya feeling Dirrr, tpi Mimih dan Pipih maksa untuk ambil berkas itu. Kalo feeling gue bener? Gue akan cari seribu cara untuk menghalang Mimih dan Pipit tpi takdir berkata lain!!!" Adara yang sambil menangis

"Gue juga bodohhh, gue bisa bela diriii. Kenapa? ngk gue ajh yg keluar dari mobil biar gue yang matiiii" Adara yang terduduk dipojok sudut rumahnya sambil memukul kepalanya.

Flashback off

"Argghhhh... Kenapa?luka itu masih terbuka sih?" Adara yang teringat kejadian 5 tahun itu.

"Mih, Pihh aku belum siap kehilangan Mimih dan Pipih" Adara yang menangis sambil membawa motor yang sangat kencang.

"Kalo gue bisa tuker nyawa gue dengan kehadiran Mimih Pipih dihidup luh dir, gue sudah lakukan dari lama" Adara yang teringat omongan Adira yang masih salahin Adara atas kejadian 5 tahun lalu.

"Adara stopp" Naura yang menyusul motor Adara namun yang mempunyai nama tidak memberhentikan motornya.

"Adaraa berhentii, jangan cari mati luh?!! Ingat Adiraa dar.. Dia masih butuh luh" Teriakan Naura yang masih mengejar adara.

"Adaraaa inget pesan Mimih luh" Naura sehingga membuat Adara terhenti. Adara pun turun dari motor dan disusul dengan Naura.

"Nauu" Adara yang memeluk Naura.

"Luh tenangin diri dlu, gue tauh luh keingat kejadian itu dan pliss jangan bahaya ini diri luh, kasihan Adira. Adira masih membutuhkan luh sebagai keluarga yang 1 darah" Naura yang membalas pelukan Adara.

Setelah 15 menit Adara melepaskan pelukannya. "Makasih yah nau? Udh tenangin gue" Adara yang mulai tersenyum.

"Yah gpp udh kewajiban gue sebagai sepupu luh" Naura yang membalas senyumannya.

"Dar.. Jangan sedih-sedih mellu, kasihan Om Bara dan Tante Aza disana" Naura yang memandang langit sambil berjalan kearah bangku taman yang tersedia.

"Seharus luh do'a mereka" Naura mulai bersandar dan diikuti adara untuk duduk bersamanya.

"Yah nau.. Tapi karena itu gue dendam ama gangs Rexksi, dia udh buat Mimih Pipih ngk ada dan sekrang dia mulai mengincar kembaran gue Nau" Adara yang mengepal tangan.

"Yah gue temanin untuk balas dendam dengan gangs Rexksi tpi jangan gegabah, main cantik dar" Naura yang menenangkan Adara.

"Untuk saat ini biar sih Adira dijaga Mahkota Naga Hitam dlu, gue percaya ko mereka bisa ngelindungin Adira" Naura.

"Sekarang kita balik kerumah buat ganti baju. Setelah itu kita ke markas soal tadi sebelum gue nemuin luh, gue sempet telepon Agra dan gue takut di markas pada panik" Naura yang memakai helm yang diikuti Adara dari belakang.

DIKAADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang