Happy Readingg....
"Begitulah ceritanya.. Gue marah sebab bukti mereka dapatkan mangkin kuat lah" Adara yang panik.
"Ngk usah terlalu panik dar.. Ria dan Lola gue suruh nyelidiki inti Mahkota Naga Hitam dan mengecoh informasi yang Dika dan antek-anteknya dapatkan" Naura yang baru saja datang sambil membuka topengnya.
"Dan soal musuh kita yang lain diawasin juga ama anggota kita lainnya" Naura yang mendekatin ke 4sahabat yang berada di meja meeting mereka.
"Lagi video jj luh yang dibikin Arga belum taru dimedsos kan?" Tanya Naura."Blm sih, kenapa?" Adara.
"Yah udh tuh video simpen di galeri dlu, nanti kalo ada waktunya untuk diupload pasti ke upload ko" Naura.
"Gue punya ide" Mili.
"Ide apa?" Naura.
"Suruh Arga ajh buatin video jj yang sama dengan story Arga yang isi body kita semua (sambil menuju dirinya, Saskia, dan Naura) setelah itu suruh Arga posting lagi di story medsosnya. Setelah Dika liat langsung buru-buru dihapus dah" Mili yang menjelaskan namun terpotong dengan Saskia.
"Ehh mikirlahh.. Kalo Dika tauh itu kita gimana?" Pertanyaan Saskia yang memotong penjelasan Mili.
"Dengerin sampai tuntas dulu saskiaaa" Mili yang tak suka penjelasannya.
"Rasain tuh!! Apa yang kita rasakan saat luh motong oborlan kita" Vio yang mengejek Mili.
"Ihh ngeselin banget dah!!!" Mili yang melempar kulit kacang namun dibalas lagi dengan vio.
"Ini mau dilanjut atau mau lempar-lemparan?" Queen.
"Dari story medsos itupun bisa mengecokan Dika" Mili.
"Miliii.. Dika itu udh bisa bedain kitaa" Putri.
"Emang?" Mili.
"Yah.. Mili.. Skrng kan kita itu lebih sering ketemu Mahkota Naga Hitam daripada musuh yang lainnya" Naura.
"Udh cari ide lain.. Lagian kasih ide ngk bermutu dah, malah mangkin terbuka" Saskia.
"Yaudh nanti kita pikirkan nanti dulu, biar anggota lain dulu yang jalan dan kita rileks otak dulu dengan latihan nembak mau ngk?" Naura.
"Boleh" Ke 3 sahabatnya.
"Tapi kan Arga lagi disuruhhh terus siapa? Yang mempersiapkan alat-alatnya" Mili.
"Etdah.. Diluar masih ada Luna ama Dwi jadi suruh mereka ajh" Saskia.
"Ohh yah" Mili.
"Mulai deh.. Lemotnya" Vio yang mengacak-acak rambut Mili.
"Vio.. Kebiasaan dah" Mili yang merapikan rambutnya.
"Dar.. Are you okay?" Naura yang melihat wajah adara yang mulai bengong dengan kata nembak.
Klo blm bisa hilang trauma ngeliat pistol mendingan luh tetap disini ajh dar.." Mili.
"Gpp gue harus lawan rasa trauma itu, gue juga harus belajar nembak juga. Agar gue bisa membidik orang yang bunuh Mimih dan Pipih gue" Adara yang buru-buru menghapus rasa trauma dengan Pistol dan mengubah rasa itu dengan Amarahnya terpendam jika mengingat kejadian itu.
"Beneran gpp?" Vio yang memastikan sahabatnya itu.
"It's okay baby" Queen.
Saat mereka latihan nembak datanglah 5orang laki-laki yang dari entah mananya.
"Wah.. Ternyata selain panah bisa nembak juga?" Salah satu lelaki tersebut.
"Kalian.. Ko bisa masuk?" Perempuan
yang sudah mengangkat pistol kearah lelaki tersebut dan diikuti mereka."Santai mba.. Kita kesini mau tanyain tugas apalgi? Soal gue ngk mau lama-lama bersangkutan dengan gangs Anda" Seorang lelaki itu.
"Kan bisa tanya anggota gue yang lainnya lewat pesan!!" Putri yang masih setia mengangkat pistol yang kearah lelaki dihadapannya.
"Masalahnya kita cuman punya nomor Arga dan Passya sedangkan mereka gue chat atau telpon ngk ada balasan sama sekali" Seorang lelaki disamping Queen.
"Kan lu bisa suruh anggota luh yang nama Roni untuk Chat Luna atau Dwi, Dika Ariel Bryen Rayensyah!!" Queen yang kesal sambil menekan nama panjang terakhir.
"Dari mana luh tauh nama kepanjangan gue?!" Dika. Ia ke 5lelaki yang baru saja datang adalah gangs inti Mahkota Naga Hitam yang datang ke markas Mawar Hitam area halaman belakang.
Munculan senyum smirk dari sang ketua Mawar Hitam. "Ngk perlu tauh luh klo gue tauh nama panjang luh!! Bahkan silsilah keluarga anggota inti kita ber 5 tahun" Queen yang meremehkan ke 5 lelaki tersebut.
"Kalian udh masuk area sini tanpa izin dan anggota gue, luh buat bonyok lagi. Siap-siap yah?! Adek kesayangan luh jadi inceran kita" Queen.
"Kalian ber 2 adik kakak kan? Dan luh ada adek perempuan bernama Pipit Queen Bryen Rayensyah" Putri yang melanjutkan omongan ketuanya
"Jangan sentul dia yah?!!" Rassya yang mulai marah.
"Segampang itu yah membuat wakil dan ketua Mahota Naga Hitam marah" Putri yang sedikit tertawa setelah melihat muka marah ketua dan wakil gangs dihadapannya.
"Stopp... Jangan ganggu dia" Rassya.
"Gue ngk akan ganggu mereka tpi luh ganti rugi dan obatin mereka" Putri.
"Putri apa-apa sih?! Ko cuman ganti rugi dan obatin ajh sih?" Sofya yang tak Terima atas omongan ketuanya.
"Wah.. Wah.. Ternyata nama luh Putri toh?, nama yang bagus" Rassya ko yang menyolek hidung Putri.
"Apa sih?! Ngk usah pegang-pegang" Naura menepis tangan Rassya dari hidungnya.
"Gue akan rahasiakan nama luh, asalkan?" Rassya.
"Asalkan apa?" Putri yang sedikit marah.
"Asalkan luh jadi asisten gue saat gue balapan atau jadi pacar gue?" Rassya.
"Pede gila luh?!!, lagian ngk ada pilihan lainnya" Putri.
"Ada" Rassya.
"Apa?" Putri.
"Gue shere nama luh dimedsos gue" Rassya.
"Oke... Gue milih jadi babu luh pas diarea balapan ajh tapi perintah kalian kemarin tetap dijalankan dengan baik dan luh (menuju dada bidang Rassya) rahasia nama gue" Putri.
"Oke, gue setuju" Rassya.
"Sekarang kalian habis latihan nembak mau kita bikinin makanan atau minuman ngk?" Dika.
"Boleh" Sofya dan langsung dihadiahkan tatap tajam dari ke 4 sahabatnya.
"Yailah gue kan laper ama haus jadi bolehlah mereka gus jadiin babu sekalian, lagianlagian.." Sofya yang terpotong omongan dengan Allysia.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIKAADARA
Teen Fictiongangs motor yang mencari kemisteriusan pada musuhnya namun mereka terjebak dengan mencintai musuhnya.