Naura, Adara dan Mili sebenernya bukan ke kelas masing-masing melainkan kebelakang sekolahan yang sangat jarang di akses siswa-siswi Hight School Jakarta.
Dar.. Ko luh coroboh sih gk pake soflen dan gue ngk sadar lagi.. Pas sadar sih Akra ngomong begitu" Naura. Iyah memang dari Adara balik dari toilet, seorang Naura tak memperhatikan sekitar sebab ia sibuk dengan hpnya.
"Tauh luh!!" Mili.
"Pas gue ditoilet.. gue sempet copot soflennya karena udh ngk nyaman eh.. Pas gue mau pasang lagi malah jatuh di lubah westafel" Adara yang menjelaskan kejadian di toilet kepada Naura.
"Owh.. Yaudh lain kali bawa cadangannya dan jangan coroboh lagi" Naura.
"Hmm" Adara.
"Nanti sebelum masuk kelas, kita ambil soflen cadangan gue dlu untuk luh pake, kebetulan gue bawa cadangan soflen hitam" Naura.
"Eh gue balik kelas dulu yah? 5menit lagi bel istirahat sudah habis dan kalian buru-buru balik dah kekelas kalian ber 2.. Jngan lupa pasang soflen luh dar" Mili.
"Hm.." Adara.
***
Skipp pulang sekolah..
Pukul 15:30 pun tiba dimana siswa-siswi berhamburan kelas untuk pada pulang kerumah masing-masing. Adara melihat adek ingin pulang bareng Akra, akhir dia buru-buru menyamper adeknya di pikiran motor.
"Dek pulang yuk?" Adara yang baru saja datang dan sudah berada di dalam mobil.
"Ka.. Gue pulang ama Akra yah?boleh?" Adira yang minta izin kepada sang kembarannya.
"Gk boleh.. Gue tadi ngizin luh berangkat bareng dia, bukan berarti gue ngerestui hubungan luh" Adara.
Adira yang tak ingin kembaran marah kepadanya lebih baik mengikuti katanya.
"Sayang.. Maaf yah blm bsa pulang bareng soal tauh sendiri kembaranku modelan hantu" Adira.
"Yah gpp, kita berjuang bersama untuk meluluhkan hati kembaranmu biar kita bisa bersama" Akra.