30

280 16 2
                                    

Happy Reading....

"Hmm" Rassya yang beranjak pergi.

"Rassya mau kemana luh?" Gibran.

"Kepo luh" Rassya yang sedikit teriak.

"Anggaa.. Sini dah" Dika yang memanggil anggota Mawar Hitam.

"Apa?" Angga.

"Ketua luh dimana?" Tanya Dika.

"Owh.. Dia? Biasanya dia suka ada di tebing itu" Angga yang menuju sebuah tepi.

"Thanks yah?" Dika.

"Yah sama-sama" Angga.

"Guys.. Gue mau kekamar dulu yah?" Dika yang pamit dengan ke 3sahabatnya.

"Kekamar atau nyamperin ketua Mawar Hitam ke tebing itu?" Gibran yang meledeki Dika.

"Kekamar" Dika yang pergi.

**

Dika sedang mencari sebuah selayer milik ketua Mawar Hitam yang ingin dia kembalikan ke sang pemiliknya. Walaupun Dika suka memperhatikan ketua Mawar Hitam yang suka ganti-ganti selayer dan armband tetapi dia berniat untuk ngembalikan selayernya.

"Akhir ketemu juga" Dika yang memegang sebuah selayer dan beranjak pergi.

***

Skipp tebing...

Ada seorang perempuan yang berada di bangku sambil ber telepon dengan seorang. "Kebiasaan dah tuh anak" Perempuan dengan topeng yang dia sampirkan dikepalanya.

"Ternyata luh disini" Dika yang mengagetkan perempuan terbuat sehingga dengan secepat kilat perempuan itu menurunkan topengnya.

"Ngapain nyari gue? Dan tahu dari mana nih tempat?" Perempuan bertopeng yang memakai armband berwarna merah berlogo Mawar Hitam.

"Gue mau balikin ini (sambil menyerahkan selayer miliki ketua Mawar Hitam) dan gue tahu tempat ini karena tadi ngk sengaja ngeliat luh jalan ke arah sini" Dika yang berbohong.

"Ngk usah bohong dika" Perempuan tersebut sambil mengambil selayernya dengan kasar.

"Ngk usah kasar kali, bukannya bilang makasih ke" Dika.

"Harusnya luh yang bilang makasih ke gue karena waktu itu gue kasih pertolongan pertama" Perempuan bertopeng yang memakai armband berwarna merah berlogo Mawar Hitam.

"Emang gue yang minta? Itu kan atas nurani hati luh" Dika yang membuat perempuan tersebut diam.

"Owh yah.. Nama luh QUEEN kan?" Dika.

"Bukan" Perempuan bertopeng yang memakai armband berwarna merah berlogo Mawar Hitam.

"Ngk usah ngeles, gue udh tauh ko" Dika.

"Seyakin itu kah? Bahwa nama gue Queen" Perempuan bertopeng yang memakai armband berwarna merah berlogo Mawar Hitam.

"Yah gue yakin banget dan gue tauh nama luh dari arti gambar itu" Dika sambil menuju selayer hitam ditangan perempuan itu.

"Tenang ajh yang tauh nama luh baru gue doang ko.. Demi merahasiakan nama luh, gimana luh cabut taruhan kita sepakati?" Dika.

"Gue ngk akan cabut taruhan itu Dika, lagian nama gue bukan QUEEN" perempuan bertopeng yang memakai armband berwarna merah berlogo Mawar Hitam.

"Raqueenza Adara Mahindra Callista itu nama panjang luh kan?dan nama di markas luh Queen ngambil dari Raqueenza" Dika.

"So tauh, nama gue bukan itu dan nama itu namanya dari anak ke 2 dari bapak Bara Mahindra alasan kembaran Adira sedang gue rekan bisnis mereka" Perempuan tersebut.

"Owh begitu yah? sekarang luh boleh ko ngeles, tpi cepet atau lambat gue akan cari bukti kalo luh Adara" Dika.

Terjadi keheningan diantar mereka ber 2 hingga Dika yang membuka suara. "Suka sama laut yah?" Dika. Tak ada jawaban dari perempuan tersebut.

"Gue boleh tanya?" Dika.

"Hmm" Perempuan bertopeng tersebut.

"Kalian kenapa selalu pake topeng? Sebahaya itu kah musuh-musuh luh?" Dika.

"Nanti luh juga bakal tauh ko" Perempuan bertopeng tersebut.

"Owh yah.. Waktu itu luh pernah bilang bahwa luh tauh siapa dalang dibalik kecelakaan om Bara dan Tante Aza" Dika.

"Terus?" Perempuan bertopeng tersebut.

"Siapa orangnya?" Dika.

"Luh tanya soal itu karena apa? Itu urusan luh bukan? Apa karena luh peduli sama Adira atau kakaknya?" Perempuan bertopeng tersebut.

"Luh cemburu?" Dika yang meledeki ketua Mawar Hitam.

"Gue?" Perempuan bertopeng tersebut sambil menujuk dirinya.

"Yah" Dika.

"Ogah banget gue cemburu sama luh, atas dasar apaan?" Perempuan bertopeng tersebut.

"Atas dasar luh cinta dan sayang sama gue" Dika.

"Pede gila luh" Perempuan bertopeng tersebut sambil melempar kerikil yang berada di tangannya.

"Kejam banget sih lempar gue pake batu ini" Dika.

"Eh itu Batu kerikil bukan Batu besar jadi ngk usah lebay" Perempuan bertopeng tersebut.

"Mau kemana?" Dika yang melihat perempuan bertopeng berbalik badan ingin berniat pergi.

"Mau balik ke villa" Perempuan bertopeng.

"Owh yah.. Udh mau maghrib yah? Mau sholat berjamaah ama gue ngk?" Dika yang menawari Perempuan bertopeng tersebut.

"Ngk.. Makasih" Perempuan bertopeng tersebut sedikit berlari meninggal Dika yang masih berdiri disana.

"Queen... Cepet atau lambat gue buktiin kalo luh adalah Queennya gue alias Adara" Dika yang sedikit berteriak.

"Kepedean tingkat dewa banget tuh anak, segala mengklim Adara itu Queen nya dia lgi, apa maksudnya?" Perempuan bertopeng tersebut yang bicara pelan sambil tetap berjalan.

**

Pukul menuju waktu 20.00 WIB. Mereka sedang berkumpul masing-masing di Villa yang sudah dibagikan.

"Guys.. Sini dah?" Adara yang memanggilnya ke 4 sahabatnya.

"Kenapa dar?" Naura yang datang sambil membawa 2 minuman soda.

"Gawat nih, Dika udh tauh nama gue di Mawar Hitam itu siapa?" Adara yang terpotong oleh dengan saskia.

"What?" Saskia yang teriak.

"Lub bisa ngk? untuk ngk teriak" Mili.

"Yah maaf, kan gue belajar dari luh?" Saskia.

"Ko gue?" Mili.

"Yah" Saskia.

"Owh luh mau ngajak gue ribut yah" Mili menarik rambut Saskia.

"Auh.. Sakit b390" Saskia yang menarik balik rambut mili.

"Eh.. *njing, kalian bisa ngk sih untuk ngk ribut dalam keadaan begini" Vio.

"Yah maaf" Mili dan Saskia dengan secara bersamaan.

"Lanjut dar" Vio.

DIKAADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang