Chapter 48

514 36 8
                                    

Tandai typo✓
Happy reading
_______________________________

Qia menatap pantulan nya di cermin, matanya terlihat menghitam karna kurang tidur.

Setelah percakapan dengan Nanggala, Alvaro dkk datang sambil membawakan makanan, entah warung siapa yang masih buka pukul dua dini hari begini.

Sekitar setengah tiga Qia dan Alvaro berpamitan pulang dan sampai di rumah jam tiga subuh. Qia hanya tertidur satu jam saja karna Linda yang tiba tiba menangis, dia mengurus Linda terlebih dahulu hingga akhirnya Linda tertidur lagi pukul setengah enam.

"Gak usah berangkat sekolah dulu, besok aja perginya." Kata Alvaro, dia cukup khawatir melihat wajah Qia yang tampak kelelahan sekali.

"Gak bang, gue mau sekolah." Tekan Qia.

Ceklek

"Qia, mbak Mirna kapan datangnya?" Tanya Lingga yang baru selesai memakai seragamnya.

"Tadi udah gue chat, katanya bisa datang jam delapan." Jawab Qia.

"Trus Linda kita titipin sama siapa?" Tanya Lingga sambil memasang sepatunya.

"Nitip sama Arion aja, nanti kita bilang sama mbak Mirna." Kata Qia, Qia mengambil Linda yang sedang berada di pangkuan Alvaro.

"Siniin Linda nya bang!" Kata Qia sambil mengambil alih Linda dari pangkuan Alvaro.

Tok tok tok

"Arion!"

Tok tok tok

"Yoon, Arion!!" Panggil Qia cukup keras.

"Iyaa sabar.."

Ceklek.

"Napa?" Tanya Arion sambil melihat Linda yang berada di gendongan Qia.

Qia menyengir " sorry gue ganggu pagi pagi gini, Yon gue bisa minta tolong gak?" Tanya Qia memastikan apakah Arion bisa membantunya atau tidak.

"Bisa! Apa?" Tanya Arion.

"Tolong jagain Linda yaa, mbak Mirna datangnya jam delapan, gue gak tau mau nitipin Linda sama siapa." Kata Qia.

"Okee.. siniin Linda nya." Arion mengambil Linda dari gendongan Qia, Linda menangis sebentar kemudian berhenti lagi.

"Nih gue udah buatin susu, sama sedia in popoknya, takutnya Linda butuh itu. Kalo tambahan lain Lo bisa pergi aja ke rumah. Ini kuncinya gue titipin sama lo." Kata Qia sambil memberikan kunci pada Arion.

"Makasi banyak ya Yon." Ucap Qia, "Linda sayang, Tante pergi dulu yaa.. kamu baik baik sama om." Setelahnya Qia mengecup sebentar pipi Linda kemudian pergi dari sana.

...

"Ay kamu udah makan?" Tanya Aiden pada Qia.

"Iuhh ay ay jijik tau gak. Biasa aja ngomongnya, gak usah panggil ay ay segala." Qia memberikan ekspresi seolah olah ingin muntah mendengarkan panggilan Aiden padanya.

"Yaa biar orang tau kalo kita pacaran!" Kata Aiden sambil memainkan tangan putih Qia.

"Yaa gak pake ay ay juga. Panggil nama aja." Suruh Qia pada Aiden. Aiden terlihat kesal, dia melepaskan tangan Qia dan membelakangi Qia seolah olah sedang merajuk.

"Ngapain Lo kek gitu? Ngambek Lo?" Tanya Qia melihat kelakuan Aiden yang terlihat menjengkelkan di matanya.

"Iyaa,, aku lagi ngambek." Jawab Aiden jujur.

"Njirr aku kamu, geli babi. Panggil kek biasa aja. Pake ngambek segala Lo, gak bakal gue bujuk. Ngambek ngambek dah Lo." Kata Qia, dia mengeluarkan buku catatannya, dia mencatat apa yang mungkin akan dia beli setelah sepulang sekolah nanti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TRANSMIGRASI KEISYA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang