31

177 39 21
                                    

Di saat hatinya menggundah karena Victor mengabaikannya, sekarang sosok Euna justru menyapa pagi Rosebelle begitu ia membuka pintu kamarnya. Rasa lapar pun berubah menjadi kenyang. Niatan untuk sarapan dibatalkan, dan kaki jenjangnya sengaja dihentakkan hingga bunyi ketukan sepatu hak tingginya menggema.

"Sayang, ayo sarapan bersama! Mommy sudah menyiapkan—" Jennifer membuang napas kasar. Dia sudah kebal dengan sikap abai Rosebelle. "Jangan lupa nanti malam kita makan di luar," teriaknya agar Rosebelle mendengar.

Masa bodoh dengan apa yang dilakukan ketiga orang yang sudah saling mengenal sejak lama itu. Rosebelle tidak ingin membuat harinya kian memburuk dengan berada di tengah-tengah mereka, walau ia tidak menampik rasa kecewa yang semakin besar karena Victor seakan tidak peduli dengannya.

Tungkai Rosebelle terus terayun hingga mencapai halte terdekat. Dia duduk di sana, menundukkan kepala lalu menghentak-hentakkan kakinya dan berteriak. Orang-orang yang ada di sekitarnya langsung menjauhinya, mereka pikir Rosebelle gila atau minimal sedang stres.

"Rosie!"

Seseorang memanggil Rosebelle. Gadis itu mengamati sosok lelaki yang memanggilnya dari dalam mobil. Setelah kaca mobil diturunkan, sebuah senyum merekah di wajah Rosebelle. "Justin?"

"Ayo masuk!" Ajak Justin.

Tawaran itu jelas diterima Rosebelle. Dari pada berdiam diri menunggu bus datang, tentu dia lebih memilih mendinginkan kepala di dalam mobil Justin yang nyaman.

"Tidak kusangka bisa bertemu denganmu di jalan," Justin membuka konversasi. "Apa ini yang disebut jodoh?"

Rosebelle terkekeh. "Berjodoh denganmu hanya akan membuat tubuhku babak belur."

Justin tertawa. "Tenang saja. Aku tidak akan menggempurmu tiap malam."

"Oh, selangkanganku bisa patah kalau kau melakukan itu."

Jangan kaget dengan bahasan mereka. Anggap saja keduanya gila, jadi abaikan mereka. Kira-kira itulah yang akan dikatakan Jisoo kalau ada di sana.

"Kau mau ke kampus?" Akhirnya setelah membahas topik perusak otak, Justin memulai topik yang benar.

Rosebelle menggeleng. "Tidak. Aku mau bolos hari ini."

"Hey, kebetulan hari ini aku kosong. Mau bersenang-senang di rumahku? Aku akan mengundang Jisoo dan Ren untuk bergabung."

"Apapun yang bertema bersenang-senang, aku pasti akan ikut."

"Kalau begitu sudah diputuskan." Mobil Justin melaju kencang. Dua puluh menit kemudian, mereka sudah tiba di depan rumahnya. "Anggap saja rumah sendiri," katanya setelah mengajak Rosebelle masuk.

Rosebelle menghempaskan bokongnya di sofa, melepas sepatu lalu menaikkan kakinya, berselonjor. Dia benar-benar menyamankan diri di rumah Justin seperti milik sendiri.

"Boleh minta air dingin? Aku haus."

"Tentu." Mata Justin tertuju pada layar ponsel. "Aku sedang memesan piza—"

"Choco lava, yangnyeom chicken, jajangmyeong, tteokbokki, dan donat. Pesan itu juga."

Justin terkekeh, menuruti kemauan Rosebelle. Berjalan menuju dapur ngambilkan air untuk gadis itu dan bir dingin untuk dirinya. Mereka menunggu Jisoo dan Ren sambil memainkan game. Setengah jam kemudian, teman yang mereka tunggu dan pesanan makanan mereka datang. Tanpa menunggu lama, keempat orang itu langsung memulai kegilaan mereka.

MY LOVELY RASCALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang