34

326 39 24
                                    

Bibir Rosebelle masih mengerucut sejak ia menapakkan kakinya di rumah Victor hingga sekarang berada di kamar lelaki itu. Kakinya terus dihentak-hentakkan sebagai aksi merajuk agar si empu rumah berubah pikiran.

"Aku sudah menyiapkan air hangat. Kau bisa mandi sekarang." Victor berjalan menghampiri Rosebelle yang duduk di tepi ranjang.

"Tidak mau!" Melirik Victor dengan tajam lalu membuang muka.

Victor menyampirkan handuk kecilnya di kedua bahu, meraih tangan Rosebelle yang dilipat di dada. "Kau tidak lelah?" Memiringkan kepala, mengamati wajah cemberut Rosebelle. "Aku ingin langsung tidur. Kalau kau tidak mau mandi, bisa kita tidur sekarang?"

Rosebelle mendengus. "Kenapa harus pulang ke rumah?"

"Karena ini tempat paling nyaman dan aman untuk kita. Bukankah aku pernah mengatakan itu?"

"Tapi wanita itu bisa kembali kapan saja."

Victor tersenyum, mencium punggung tangan Rosebelle. "Dia sedang bersama suaminya."

"Itu lebih parah lagi. Bagaimana kalau mereka kemari?"

"Kalau kau tidak suka, aku akan mengusir mereka."

"Benarkah?" Manik Rosebelle berbinar.

"Hmm ... memangnya apa yang tidak bisa dilakukan seorang Victor Leonard Kim? Menjinakkan gadis liar sepertimu saja aku mampu."

"Yak!" Rosebelle menarik tangannya lalu berdiri. "Aku bukan gadis liar!"

"Ya, tentu saja. Kau sudah jinak sejak mendapat sentuhanku."

Pipi Rosebelle bersemu merah. "D-dasar mesum!" Menghentakkan kakinya ke kamar mandi.

Kekehan Victor mengudara. Obsidiannya terus memandangi punggung gadis blonde itu hingga masuk ke dalam kamar mandi. Dia menghembuskan napas lega. Setelah meluruskan kesalahpahamannya dengan Rosebelle, dia bisa tidur nyenyak malam ini, apalagi dengan status barunya.

Victor sedang membaca buku saat Rosebelle menghampirinya lalu berdiri di depan ranjang. Lelaki bersurai eboni itu mendongak, mengamati gadis yang berdiri dengan canggung.

"Emm ... semua bajuku ada di kamar. Aku malas turun, jadi aku meminjam kaus ini." Rosebelle terlihat tegang sembari menggigit bibir bawahnya.

Netra Victor masih terpatri pada gadis yang surainya disanggul asal. Tubuh mungil gadis itu tenggelam dalam kaus besarnya, lekukannya tidak terlihat sama sekali.

"Kemari." Victor menutup buku, meletakannya di atas meja nakas.

Rosebelle menurut. Dia menghampiri Victor, lalu duduk di dekatnya. "Jangan sekarang."

Satu alis Victor tertarik ke atas. "Jangan sekarang?"

"Hmm." Rosebelle mengangguk. "Kau sudah membuat jantungku hampir meledak dengan pernyataan cintamu, kalau sekarang kita melakukan itu ..." Memalingkan wajahnya yang merona. "Aku bisa mati." Lirihnya.

Walau kalimat terakhir diucapkan dengan lirih, namun Victor masih bisa mendengarnya. Dia pun tertawa, lalu menarik pinggang Rosebelle dan mendudukkannya di pangkuannya. "Kekasihku sangat menggemaskan."

MY LOVELY RASCALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang