29

241 45 26
                                    

Jadwal kelas pertama Rosebelle untuk hari ini adalah sejarah seni. Pengampunya tentu si dosen tampan yang kini sudah kembali mengajar lagi, yaitu Victor Leonard Kim. Seperti biasanya, gadis itu mengambil tempat duduk di deretan pinggir dengan Jisoo di sampingnya.

Victor yang aktif tidak mungkin hanya duduk diam saat mengajar. Dia amat suka berdiskusi dengan mahasiswanya, dan tak jarang ia akan berkeliling kelas untuk memberikan senam jantung pada mahasiswanya secara acak. Contohnya seperti sekarang, ia sedang meminta 3 mahasiswanya maju ke depan untuk menuliskan puisi klasik hansi, sementara ia sendiri mengamati mereka dari belakang.

Awalnya atensi Victor tercurahkan sepenuhnya pada papan tulis di depan, namun saat tidak sengaja ia menarik obsidiannya pada gadis blonde yang menopang dagu, kakinya terayun menghampirinya, lalu ia berdiri di belakang gadis itu.

Coretan di buku Rosebelle tertangkap netra Victor. Sejenak lelaki itu diam mengamati bentuk gambar grafit yang dilukis gadis itu dengan pensil, kemudian sebuah senyum mengembang di wajah tampannya jika saja tidak ia sembunyikan. Ia pun membungkuk, mendekatkan kepalanya tepat di samping wajah Rosebelle, lalu berbisik, "Kau bakat menggambar orang tampan."

"Kamjagiya!" Rosebelle yang terperanjat mengumpat sembari membalik buku. Kepalanya sempat membentur kepala Jisoo.

Kelas menjadi gaduh seketika. Beberapa mahasiswa yang tampak serius ikut terperanjat oleh jeritan Jisoo setelah terkena sundulan kepala Rosebelle. Satu mahasiswa yang duduk di ujung lain deretan tempat duduk Rosebelle jatuh, sebab temannya yang kaget oleh jeritan Jisoo spontan mendorongnya. Dan 3 mahasiswa yang berdiri di depan terlonjak.

"Kalian kenapa?" tanya Victor dengan polosnya. Kepalanya celingukan melihat beberapa mahasiswanya mengusap dada untuk menetralkan debaran jantung mereka.

"Profesor, jangan mengagetkan kami saat kelas dalam mode serius," kata mahasiswa yang bertanggung jawab pada mata kuliah Victor.

Victor berkilah. "Nn. Laurent yang mengagetkan kalian, kan? Dia meng—"

"Ini salahku!" Seru Rosebelle dalam posisi berdiri dengan tangan membungkam mulut Victor. "Aku berteriak karena ... em ... melihat semut bercinta." Tersenyum kikuk, menatap teman kelasnya.

Teman-temannya langsung ramai berkomentar dengan tatapan sinis.

"Yang benar saja? Apa dia sudah gila?"

"Otaknya sudah geser."

"Berani sekali dia membekap mulut Prof. Kim."

"Rosie, apa yang kau lakukan?" Mulut Jisoo bergerak tanpa suara, matanya membulat menyaksikan tingkah berani sahabatnya membungkam mulut sang dosen. "Tanganmu! Tanganmu!" Menunjuk tangan Rosebelle.

Rosebelle yang tersadar mengalihkan pandangannya pada arah telunjuk Jisoo. Kontan netranya membola. "Oh shit!" Tidak sadar mengumpat saat menarik tangannya.

"Kau akan dihukum setelah semua kelasmu berakhir, Nn. Laurent," kata Victor, mengembangkan senyum yang membuat bulu kuduk Rosebelle meremang.

Gadis itu meneguk ludah lalu kembali duduk. Matanya terus mengekori punggung Victor yang berjalan ke depan. "Dia pasti merencanakan sesuatu. Kalau dia sampai mendengar masalah ahjussi tadi pagi, hukumanku mungkin akan ditambah." Menghela napas panjang. "Memangnya siapa yang tidak kaget kalau ada orang tampan membisikkan sesuatu tepat di telinga? Kecoak saja pasti akan kejang." Mengerucutkan bibir, memaku pandangan ke depan. "Sial! Aku memuji ketampanannya lagi." Menopang dagu. "Tapi, dia memang tampan." Tersenyum kecil menatap Victor.

MY LOVELY RASCALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang