PRINCE OF VERDENTIA [NOREN]

7. Nada yang indah

Seminggu telah berlalu, kini Verdentia maupun Nyxshire tengah bergantian memasok bahan bahan apa yang mereka butuhkan. Kali ini Verdentia dengan sang raja Edward serta Jaylen akan datang bersama pasukannya untuk mencoba melakukan pelatihan di Aurorise. Jaylen membawa pasukan warga nya yang sebelumnya dia uji. Menyisakan 800 anggota warga yang berhasil melewati semua ujiannya.

Pakaian Jaylen kini tak selusuh kala pertama kali datang ke Aurorise. Pakaian khas ala pengeran berwarna biru dongker dan kuda berwarna hitam membuat auranya sangat terpancar. Bahkan setiap dirinya berhenti di tempat peristirahatan, ada saja wanita yang tergoda dan menawarkan beberapa bantuan tak berguna hanya untuk mendekati sang pangeran. Namun dua pengawalnya yakni Herry dan Kevin langsung sigap melindungi pangeran mereka dan membuat jarak di antara warga dengan pengeran.

(Anggap pakaian Jaylen kek gini)

Edward tidak naik di kereta kuda, dia langsung memacu kudanya dengan alasan Edward lah ketua pemimpin yang kini telah mewariskan tahta nya pada Jaylen. Tak di pungkiri juga Edward dulunya termasuk ketua pasukan bersenjata sama seperti Jaylen sekarang. Makanya dia rindu akan moment itu dan ingin mengulangnya kala perjalan ke Aurorise.

Perjalanan panjang mereka lalui tanpa hambatan. Edward sendiri penasaran dengan sosok pangeran Aurorise yang selama ini Jaylen gumam kan diam diam.  Akankah permulaan ini menyatukan mereka sebagai putra mahkota?

Maron sedari minggu lali belum pulang ke istana, dia masih bersama Haylen, sang tunangannya. Pasalnya Haylen nampak tengah sangat ingin bermanja bersama putra mahkota pertama yang merupakan tunangannya. Raja Jhoan pun tak mengizinkan Maron untuk pulang sebelum anaknya puas bermanja dengannya.

Kini mereka semua telah sampai pada perbatasan wilayah utama kerajaan Aurorise. Prajurit yang berjaga dengan siap sedia membukakan pintu atas perintah Raja Dareth untuk para pasukan Verdentia. Jaylen kembali menapaki tanah kerajaan si manis, membuat senyuman tipis terukir jelas di bibirnya.

Berjalan menuju area yang di tuntun oleh prajurit Aurorise, membuat Jaylen kadang mencari keberadaan si manis di sekeliling area yang mereka temui. Tak ada satu pun jejak Reeve disana membuat Jaylen kian penasaran dimana sosok manis itu berada.

Hingga mereka berhenti di sebuah gerbang perbatasan pelatihan area kerajaan Aurorise dan langsung masuk kedalamnya. Edward terpesona dengan indahnya area istana yang bersih, megah dan mewah bak mutiara. Tak sia sia dirinya menyetujui ajakan Bruix untuk ikut bekerja sama membangun tiga kerajaan agar makmur.

Edward sendiri kini sudah turun dan di sambut hormat oleh para pasukan prajurit disana. Raja Dareth datang bersama sang istri Eileen dan langsung sigap menyambut mereka. Kembali Jaylen tak menunduk hormat pada dua pimpinan itu. Dia hanya menundukkan kepalanya lirih sambil tersenyum. Eileen dan Dareth pun tak mempermasalahkan sikap Jaylen dan malah senang jika sosok itu kembali datang.