BONUS CHAPTER.

534 96 8
                                    

Reeve berdiri di samping jendela, sendirian dengan menatap area hutan Verdentia yang amat sangat luas. Sejak pelantikannya, Reeve lebih sering berada di Verdentia di bandingkan di kerajaannya sendiri. Reeve tak masalah, apapun akan dia patuhi asal itu perintah pangeran nya.

Namun sudah dua bulan lebih Jaylen tak kembali dari medan perang yang kembali terjadi. Verdentia kembali di serang oleh Kerajaan sebrang dengan dalih tak terima atas kemerdekaan yang sudah tertulis dalam sumpah Serikat.

Ada sang ratu Arion yang setia menemani calon menantunya didalam istana. Jexy sendiri tengah melakukan percobaan pelatihan di Nyxshire, bersama Cerver dan dua pengawal baru nya. Verdentia sangat sepi, bahkan seluruh pasukan kerajaan di kerahkan dalam perang itu.

Dia sudah tak memiliki kuasa atau kekuatan apapun untuk membantunya, hanya diam dan menunggu saja tugas Reeve sekarang. Itu pun perintah Jaylen yang enggan Reeve terluka walau hanya sayatan kecil yang tak berbekas.

"Reeve..." Panggil sang ratu.

"Iya yang mulia..." Tunduk Reeve masih menerapkan kesopanan dalam kerajaan Verdentia.

"Bangunlah, kasihan bayi mu." Ratu Arion membantu Reeve yang kini tengah hamil 5 bulan sejak pelantikannya 6 bulan yang lalu.

"Kau merindukan Jaylen?" Angguk Reeve lirih, yang dapat di lihat wajah itu sedikit khawatir dan melirik ke arah jendala yang sebelumnya dia barada disana. "Yang mulia, pangeran akan baik-baik saja kan?" tanya nya penuh kekhawatiran.

"Tentu, dia akan kembali membawa bunga indah untuk mu.."

"Maron dan Raja Edward juga membantunya, di perang kali ini, aku yakin kita akan menang."

Ternyata kejadian sebelum pelantikan bukanlah akhir. Kerajaan sebrang masih terkejut nan emosi karena sumpah Serikat yang bahkan sudah di resmikan. Menaruh dendam dengan Kerajaan Verdentia seperti nya menjadi visi dan misi kerajaan itu.

Jaylen, raja Edward, bahkan Maron, kini juga ikut turun ke area medan perang di dekat hutan perbatasan Serikat. Tempat yang luas namun penuh bebatuan besar, membuat sedikit adrenaline di medan perang. tempat itu sama dengan tempat sebelumnya yang dimana Reeve beserta rombongan keluarga nya, memutar balik ke arah perbatasan Serikat.

Tanah lapang, yang bahkan bisa mencapai puluhan hektar itu, menjadi saksi siapa korban yang gugur dan mati di area sana.

Apa kalian pikir mereka tak ada bantuan?

Perjanjian Serikat telah tertulis resmi bahkan masing masing dari 7 kerajaan menyumbangkan bala bantuan ratusan prajurit untuk mereka. Seluruh kerajaan di kerajaan Serikat juga menantang akan perang ini, karena putra mahkota itu baru saja melakukan pelantikan. Sialnya kerajaan sebrang malah meminta bala bantuan dari kerajaan sebrang laut utara yang bahkan bisa bebas dari peraturan Serikat dalam artian tak akan mendapatkan hukuman Serikat apapun.

Reeve takut, jika pasukan mereka akan kalah. Namun dia masih percaya dengan Jaylen bahwa sosok itu akan pulang.

Salah satu pelayanan istana datang, membawakan kabar jika ada sosok pangeran yang menunggu mereka dibawah sana. Entah siapa sosok yang tak di ketahui oleh pelayan itu, membuat Reeve berlari kecil kebawah lantai dasar kerajaan.

"Hai yang mulia, Reeve..." ucapnya dengan senyuman manis penuh sopan berlutut di depan Reeve yang kini sudah menjadi putra mahkota.

"Gaines? Ah maksud ku pangeran Gaines? Apa yang kau lakukan disini?" Reeve terbelak kaget melihat Gaines datang ke Verdentia yang jaraknya sangat amat jauh. Bahkan harus menyebrangi lautan.

"Aku adalah ketua Perserikatan tanah sebrang, aku mendengar jika salah kerajaan Serikat kami melanggar sumpah dengan berperang di area Serikat selatan milik kalian, jadi kami akan membawa mereka kembali," Urai Gaines menjelaskan maksud dan tujuan nya.

PRINCE OF VERDENTIA [NOREN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang