23. Panasnya malam dengan rasa sakit++

1.8K 201 35
                                    

Bukan nya berhenti untuk saling bercumbu, mereka malah melanjutkannya di atas ranjang entah milik siapa. Baju berantakan, dengan tataan rambut yang acak-acakan. Mereka berdua terlena akan situasinya saat ini, membuat Jaylen juga tak menolak semua sentuhan yang Reeve mulai.

"Uhhh Jaylen.. Ahh.." Leguhan itu sungguh merdu di telinga Jaylen, bagai nada yang terkhususkan untuk dirinya.

Dibawah sana, Jaylen menatap Reeve dengan tatapan memangsa, seolah Reeve adalah buruan nya malam ini. Mulutnya sibuk membuka zipper celana milik si manis yang di bebaskan oleh Reeve. Perlahan namun pasti tonjolan kecil di selangkangan si manis mulai muncul dan membentuk gunung kecil. Jaylen terkekeh kecil dengan raut yang di timbulkan dari ekspresi wajah Reeve.

"Kau ingin aku menyentuhnya lebih jauh?" Tatapan tajam itu membuat Reeve tak bisa menolak pesona nya. Alih-alih menggelengkan kepalanya, dia malah mengangguk cepat seolah mempersihlahkan Jaylen menjadikan miliknya malam ini.

"Ahhhh shhh ahh Jaylenhhh..." Leguhan hebat si manis, saat merasakan sensasi panas dan basah kala penisnya di jilat oleh lidah Jaylen. Begitu telaten bahkan sampai membuat Reeve merubah posisinya menjadi tertidur.

"Apakah enak?" Seringai licik itu sungguh membuat Reeve gila.

"Ahh... Ya pangeranhh... Terus ahhh shhh sungguh nikmathh..." Jaylen tersenyum karena aksinya yang mampu membuat Reeve begitu jatuh padanya.

Jaylen bangkit sebelum Reeve menyelesaikan ereksinya, merangkak mengukung tubuh si manis lalu kembali mencium bibir yang selalu lembut dan manis.

"Mhpp shhpp mhhh ahhh..." Tautan mereka terlepas, Jaylen menatap netra sayu Reeve begitu dalam. "Apa kau yakin?"

"Nghhh jadikannhh aku milik muhh malam inihh..." Jaylen langsung mencumbu leher Reeve dan membuat tanda di area sekitar itu. Badan Reeve melengkung merasakan sensasi geli namun juga nikmat.

Semakin basah leher jenjang Reeve di buat oleh Jaylen. Semakin turun ciuman itu hingga ke tonjolan pink yang sedari tadi tertutup kain putih. Jaylen menjilatnya membuat dada Reeve membusung dengan mata terpejam.

"Reeve kau sungguh sensitif." Jaylen tersenyum dengan menarik narik puting itu yang membuat Reeve menggeliat bak cacing kepanasan.

"Ahhh pangeranhhh ahhhh shh sudahhh... Shh anghhhhh cukuphhh..." Desahan itu malah semakin membuat Jaylen bersemangat menggerayangi tubuh Reeve.

"Ahhh sudah ahhh tidak akuhh..a-kuhh... Ahhhhh..." Tak disangka cairan bening dan putih bersamaan keluar dari penis kecil yang memegang itu. Membuat Jaylen terkekeh kecil melihat Reeve yang kini menutup wajahnya karena malu. Reeve sangat menggemaskan saat ini dimata Jaylen.

"Kau keluar hanya karena aku bermain pada benda manis ini hmm?" Reeve malu, dirinya mengakui jika dia suka dengan perlakuan Jaylen saat menyentuhnya. Begitu candu dan memabukkan.

"Ahh Reeve..." Jaylen berlutut di selangkangan Reeve dan membuka zipper celananya sendiri lalu menggesekannya pada milik si manis. Dia terus menggosoknya begitu pelan membuat sensasi geli setelah ereksi kembali membangkitkan nafsunya.

"Ahhh shh ahhh Pangeranhh.. Tunggu ahhhh shh tunggu aku baru saja keluarhhh ahh..." Jaylen tak menghiraukan Reeve yang begitu sensitif, dia terus menggesek nya sampai penis besarnya berdenyut nyeri hendak mencapai klimaks.

"Ahh tunggu.. Stthh Arhgg.." Erang Jaylen saat penisnya yang tak tahan untuk mengeluarkan cairannya. Cairan itu muncrat sampai ke dada hingga bibir si manis, dengan Reeve yang squirt dan mengenjang hebat.

"Cuphhh.." Jaylen mencium perut rata Reeve sambil menunggu Reeve yang kembali sadar.

Nafas Reeve terdengar begitu berat dan tersenggal-senggal, Jaylen berhenti sejenak sambil terus mencumbu perut rata si manis dengan tindik mutiara di bagian pusarnya.

PRINCE OF VERDENTIA [NOREN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang