26. Jaylen dan Lunas

1.2K 200 51
                                    

Kejadian yang begitu aneh di alami Reeve, yang notabene nya tidak bisa keluar gerbang. Namun malam itu membuat Reeve bisa keluar tanpa merasakan lara dan hilang ingatan. Bahkan kejadian aneh dan sosok yang keluar dari tebing itu membangkitkan kalung yang terus bercahaya.

"Ratusan tahun lalu... Itu gagal?" Gumam Reeve.

"Doa ini... Banyak sekali..."

Reeve hilang kendali akan tubuhnya yang kini berjalan hingga ujung tebing yang curam. Menutup matanya sambil tangan yang membentang merasakan tubuhnya begitu ringan.

"Satu pangeran berdoa padaku dengan begitu tulus...Reeve.." Lirih suara itu yang sebelum nya mengagetkan Reeve akan sosok nya.

"Siapa kau?" tanya Reeve kebingungan.

"Aku Lunas, dewi yang mengatur takdir batu biru dan pasangannya."

Reeve teringat nama itu yang tak lain adalah nama yang sama persis dengan pedang milik Jaylen. Apakah ini takdir?

"Apa yang kau mau? Jangan gagalkan tindakan ini kumohon..."

"Tidak pangeran... Pasangan mu memohon pada ku, apa kau sebagai pemilik menyetujui permohonan itu?"

"Permohonan apa? Dan siapa pasangan ku?" Reeve bertanya kini tubuhnya benar benar berada di ujung tebing Shina.

"Seorang pangeran yang kuat dan bertekad. Jika kau menyetujui nya kau tak boleh melanggar sumpah apapun, jika itu terjadi dunia ini akan kembali berantakan dan gagal seperti dulu, bagaimana?

"Sumpah apa yang kau maksud, aku tak paham?"

"Kau benar benar reinkarnasi yang polos, seribu sumpah untuk tidak menghianati pangeran mu dan tidak berhubungan dengan pangeran lain.."

"AKU BERSUMPAH JADI KABULKAN DAN TUNJUKAN PADA KU SIAPA SOSOK ITU!" Reeve berteriak begitu frustasi karena ribuan bayangan kilas balik masa lalu muncul memenuhi pikirannya.

"Baiklah kontrak resmi di buat, setelah kau melakukan pelantikan dengannya tanpa melanggar sumpah, kau akan menjadi manusia pada umumnya."

"Xurios biarkan tuan mu mendengar jawaban ku..." ucap sosok itu entah pada siapa.

"Shina biarkan pangeran dan calon Raja mu memenuhi sumpah, dan bawa dia pada laut jika dia melanggar sumpah nya."

"Reeve, kekuatan mu memudar, kau bebas bergerak keluar gerbang, namun jangan sampai orang tahu jika kau batu biru, apalagi sampai terbawa nafsu mu..."

Seketika suara lembut nan indah itu menghilang. Meninggalkan Reeve sendirian begitu lemas di samping tebing. Terdengar suara teriakan memanggil Reeve berulang kali. Sampai netra Gaines menemuka Reeve duduk begitu lemas dengan mata tertutup.

Tubuh dan energi Reeve seolah terhisap akan semua doa yang masuk ke telinga nya. Apakah bulan ganda mengabulkan semua doa orang orang itu?

Tebing Shina yang awalnya hidup kini kembali menjadi tebing bebatuan tanpa di curigai para prajurit. Ratu Eileen dan raja Dareth sontak menghampiri anaknya yang tengah di pangku oleh Gaines.

"Reeve bangun lah Reeve!" Gaines menepuk wajah Reeve sampai sosok itu membuka matanya perlahan.

"Lepas... Jangan s-sentuh aku..." Lirihnya.

Ratu Eileen paham dan langusng menarik Reeve dalam dekapannya. Seperti nya dugaan ratu Eileen benar adanya jika Reeve melakukan kontrak entah dengan siapa. Yang jelas bukan Gaines.

"Apa yang kau lakukan Reeve, mengapa begitu cepat!" tanya raja pada sang putra begitu panik.

Reeve tersenyum dengan wajah manisnya. Batu biru di kalung Reeve juga sudah berubah warna menghitam membuat raja Dareth bingung.

PRINCE OF VERDENTIA [NOREN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang