Kampanye pelatihan telah dimulai sejak hari kedua Jaylen berada di kerajaan Aurorise. Bahkan pagi ini mereka semua sudah mulai berlatih. Jaylen tak menyangka jika Aurorise mempunyai lahan luas jauh di bibir pantai ke arah timur dari pantai sebelumnya dia dan Reeve datangi. Area Padang rumput yang luas namun masih dengan dominan bangunan berwarna putih bersih khas Aurorise.
Bahkan untuk menampung ribuan prajurit untuk berlatih itu masih sangat luas dan memiliki area kosong serta taman yang indah.
Jaylen melatih mereka bersama Raja Edward alias ayahnya. Edward turun tangan karena Dareth yang memintanya, karena ingin melihat bagaimana mantan ketua persenjataan melatih prajurit nya.
Matahari yang muncul dan kian naik ke atas kepala mereka membuat suasana panas menyelimuti seluruh tubuh prajurit dan para pelatihnya. Jaylen melepaskan bajunya dan kini hanya menyisakan celana panjang miliknya. Dareth terpesona dengan tubuh atletis milik pangeran kedua itu, tak ayal kadang Dareth memuji bagaimana Jaylen bisa membentuk tubuh dan berlatih begitu keras.
Harry dan Kevin kini di tunjuk untuk mengampu beberapa junior dari kerajaannya. Memberikannya pelatihan ringan yang keduanya tahu sudah sering menjadi wakil untuk Jaylen.
"Ayah... Ibunda mencari mu.." ujar satu sosok pangeran cantik dengan balutan baju putih dengan jubah yang menjuntai ke tanah.
(Anggap aja bajunya gini)
"Baiklah Reeve kau disini saja, lihatlah bagaimana Jaylen dan Raja Edward mengampu mereka."
Reeve tertunduk dan mempersilahkan ayahnya dan dua pengawal raja untuk pergi meninggalkan area tersebut.
Tak disangka satu sosok mata disana terus memandangi Reeve yang begitu manis dan sangat tampan secara bersamaan. Rupa itu sungguh sangat dia sukai walau kini dirinya hanya diam tanpa ekspresi. Berbeda dengan hatinya yang nampak berpacu lebih cepat memompa darah ke jantung membuatnya begitu mendebarkan.
"Jaylen!" Sentak Edward karena anaknya tak menyahutinya sejak tadi dirinya panggil berulang kali.
"Ya ayah?" Bingungnya tersadar dari lamunannya.
"Fokuslah, kau disini bukan untuk bermain!" Tegasnya begitupun Jaylen hanya bisa tertunduk dengan netra yang sesekali melirik sosok yang masih berdiri apik disana.
Reeve nampak nya sadar jika dirinya sedari tadi di pandang oleh Jaylen, namun dia acuh. Reeve ingin membalas perlakuan Jaylen yang mengabaikannya waktu lalu.
Sampai waktu siang dan jam istirahat pun diberikan kepada semua pasukan. Jaylen sendiri berpisah dan berjalan tanpa arah hingga kakinya menapaki kawasan danau yang jernih dan indah. Namun, bangunan di dekat danau nampak sangat usang. Pasalnya bangunan dengan beberapa tiang putih namun runtuh dan berantakan.
"Tempat ini?" Gumamnya.
Jaylen duduk disana, disalah satu bangunan yang nampak terbengkalai namun masih dengan corak putih yang menyilaukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE OF VERDENTIA [NOREN]
RomanceJaylen Verden Smith sang pangeran berdarah dingin yang selalu berpegang teguh pada sumpahnya yakni tak akan berlutut kepada siapapun dan apapun tahta nya kecuali pada sang Ayahanda dan Ibundanya. Namun Pangeran Reeve Aurolarick lah satu satunya pan...