It's not just sex

564 41 0
                                        

Chapter 7. It's not just sex

 It's not just sex

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

"Enjoy tadi pas ngobrol sama keluarga aku?" tanya Septian. Laki-laki itu duduk di sofa dengan Arona menyender di bahunya. Tangan Septian memeluk pinggang Arona. Mereka tengah terdiam memandangi pemandangan City light kota Los Angeles.

Arona mengangguk. Dia menikmati obrolannya. Banyak yang Arona tahu tentang keluarga Septian. Stefin dan Rita tidak segan-segan menceritakan tentang keluarganya. Karena terbawa suasana, Arona juga sedikit menceritakan tentang dirinya.

"Kamu ngikut gen Papa kamu, ya?" tanya Arona. Dia memiringkan kepalanya, sedikit menengadah agar bisa melihat wajah Septian.

Sebelum mereka kembali ke hotel, Arona sempat berkenalan dengan Sidiq, Papa Septian. Gen Sidiq begitu kuat, kedua anaknya sangat mirip dengannya. Mulai dari hidung, alis, bibir, hampir keseluruhan mengikuti Sidiq. Sedangkan Rita, dia hanya mendapatkan hikmahnya saja.

Septian mengangguk. "Iya, banyak yang bilang juga kalau aku mirip Daddy."

Arona kembali menarik matanya untuk menatap keluar jendela. Dirinya menikmati Septian yang memeluknya dari belakang. Dia tidak lagi merasa risih, sudah terbiasa mungkin. "Aku boleh nanya, Sep?"

Septian mengangguk. "Mau tanya apa?"

Arona terdiam sejenak, kemudian baru mengajukan pertanyaannya. "Sama yang sebelumnya, kenapa enggak jadi? Keluarga kamu udah kenal sama dia."

Stefin dan Rita tidak ada membahas lebih jauh tentang mantan kekasih Septian. Hanya saja, Arona penasaran dengan alasan hubungan Septian dan perempuan yang bernama Chelsea itu berakhir. Stefin dan Rita terlihat mewanti-wanti jika Arona berakhir seperti Chelsea juga.

Septian menaruh kepalanya di bahu Arona. Belum berniat menjawab pertanyaan dari perempuan itu. Kali ini, pertanyaan Arona sedikit sulit. Septian sendiri tidak tahu alasan sebenarnya dia putus dengan Chelsea. "Sama Chelsea?" tanyanya balik. Sebelum menjawab, Septian harus memastikan siapa perempuan sebelumnya yang Arona maksud.

"Banyak banget, ya, yang kamu kenalin ke keluarga kamu?" Arona terkekeh kecil.

"Enggak, Rona. Enggak banyak. Aku mau mastiin aja."

Arona mengangguk-angguk saja, dia masih menatap ke arah jendela.

"Enggak ada alasan, sih," tambah Septian, menjawab pertanyaan dari Arona tadi.

Arona menoleh, membuat wajah mereka berdua begitu dekat karena Septian juga menoleh padanya. "Enggak mungkin enggak ada alasan. Masa berakhir gitu aja tanpa penjelasan di antara kalian?"

Bukannya fokus dengan pertanyaan Arona, Septian malah fokus dengan bibir perempuan itu. Semenjak dia menyentuh bibir Arona, dia malah ingin terus melahap bibir merah muda milik perempuan itu. "Enggak kuat LDR."

SEPARO (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang