BAB 54: SIAPA YANG BILANG

32.9K 5.6K 439
                                    

SELAMAT MEMBACA

***

"Ndoro ..."

Panggil Sekar saat melihat Ndoro Karso berjalan ke luar rumah. Sepertinya sang Ndoro ingin pergi.

Sekar mengejar Ndoro Karso, sampai di pendopo depan ternyata sudah ada Tejo yang menunggu di sebelah mobil yang akan dinaiki oleh Ndoro Karso.

"Ikutttt Ndoro," ucap Sekar saat Ndoro Karso ingin masuk ke dalam mobil. Ndoro Karso langsung menoleh dan menggeleng pelan.

"Mboten sah," (tidak usah) ucap sang Ndoro singkat lalu masuk ke dalam mobil. Mobil Ndoro mulai berjalan keluar dari pekarangan rumah. Sedangkan Sekar, duduk dengan kesal di pendopo.

Suaminya masih marah dan mendiamkannya. Padahal tadi niatnya hanya bercanda. Biasanya Ndoro itu tidak marah meski dia sedikit keterlaluan. Hari ini diajak bercanda sedikit saja sudah marah.

"Ndoro Putri kenapa?" Mbok Sugeng yang baru datang heran melihat Ndoro Putrinya itu melamun sendirian.

Sekar tidak menjawab, dia justru berdiri dan pergi ke kamarnya. Mbok Sugeng yang melihat sikap Sekar yang tidak biasa itu merasa sedikit heran. Tapi memilih mengabaikannya. Mungkin saja suasana hati ndoro putrinya itu sedang tidak baik.

Sesampainya di kamar, Sekar langsung melempar tubuhnya ke atas ranjang dan menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.

***

Sekitar jam tiga sore Ndoro Karso pulang ke rumah. Dia baru saja pulang dari urusannya di peternakan. Ketika pulang, Ndoro Karso tidak melihat istrinya. Padahal biasanya setiap sang Ndoro itu pulang Ndoro Putri langsung muncul.

"Istri saya kemana Mbok?" Tanya Ndoro Karso saat Mbok Sugeng datang membawakan minuman.

"Ketingale tilem Ndoro," (sepertinya tidur) jawab Mbok Sugeng dengan sopan.

"Mual lagi tadi makan siangnya?"

"Ndoro Putri, belum makan siang Ndoro. Tidur dari tadi," jawab Mbok Sugeng lagi.

Mendengar istrinya yang tidur dari siang sampai melewatkan makan siangnya Ndoro Karso langsung bangun dari duduknya.

"Tolong disiapkan makan siangnya Mbok," pinta Ndoro Karso pada Mbok Sugeng setelahnya sang Ndoro langsung pergi menuju kamarnya.

Ndoro Karso membuka kamarnya dengan pelan, melihat istrinya yang tidur di atas ranjang dengan tubuh seluruhnya tertutup selimut.

"Nduk ..." panggil Ndoro Karso sambil membuka selimut Sekar dengan pelan. Namun, sepertinya Sekar sama sekali tidak mendengar panggilan suaminya.

"Bangun hei ..." Ndoro Karso mengelus kepala Sekar dengan pelan, agar Sekar bangun.

Namun, bukannya bangun Sekar justru bergerak mencari posisi lebih nyaman lagi dan tidak kunjung membuka mata.

Ndoro Karso terus saja mengelus kepala Sekar dengan sayang. Perlahan Sekar pun membuka matanya, mungkin karena merasa terganggu dengan elusan tangan Ndoro Karso.

"Bangun, sudah sore." Ucap Ndoro Karso dengan singkat lalu berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi. Sekar yang mendengar itu langsung bangun, duduk di tepi ranjang dan mengumpulkan nyawanya sebentar.

Jam berapa sekarang kenapa sudah sore, rasanya dia baru tidur sebentar. Masih setengah linglung, pintu kamar mandi terbuka. Ndoro Karso keluar dengan wajah yang lebih segar. Lalu sang Ndoro membuka lemari pakaian dan ingin mengganti pakaiannya. Semua yang dilakukan Ndoro Karso tidak luput sedikitpun dari perhatian Sekar.

NDORO KARSO (DELETE SEBAGIAN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang