Beberapa langkah kaki saling berkejaran di atas pasir putih yang lembut itu. Ribuan ombak silih berganti beriringan menuju tepi .
Laut biru membentang luas mencerminkan langit biru yang begitu cerah diatas sana..
Beberapa pasang kekasih sedang duduk berselonjor memperhatikan seorang pria yang sedang berlarian mengejar putri cantik nya..
"Lihat, bocah tengil itu gak mungkin nyerah kabur dari papa nya. " Ucap Alesa yang sedang bersandar di dada bidang suaminya Devano.
"Heleh, lo mah jangan usil sama tuh bocah, entar anak lo ketularan , Mau? " Sahut Natta yang juga sedang bersandar di dada suaminya Dirga .
" Bunda , papa. Ibu sama ayah enak banget liburan gak ngajak kita! " Kesal Alesa, yang tiba-tiba di tinggal oleh ke 4 orang paruh baya itu, yang membuat Alesa kesal adalah, ke 4 orang itu tidak bilang sama sekali, tiba-tiba saat Alesa menjawab telepon, mereka sudah ada di New York.
Devan tersenyum kemudian memeluk erat istrinya. " Sabar ya sayang, kan Biru udah janji setelah kamu lahiran nanti kita semua liburan bareng. " Ucap Devano menenangkan istrinya.
"Iya sa, mumpung semua biayanya ditanggung sama Samuel. Hahahaaa kasian El tapi mau gimana lagi?. Siapa suruh sewain sirkuit buat zozo. " Timpal Natta yang sedikit kasian pada Tuan muda Wilkinson itu yang sedang terkena hukuman dari suami kecilnya.
"Coba liat tuh bocah tengik, gue yakin beberapa menit kedepan suara papa nya bakalan ngalahin suara ombak. " Tebak Natta.
"JEFFELYNEEEEE!!!! " Teriak Biru lantang, membuat langkah gadis kecil itu otomatis terhenti.
Lihat benar kata Natta bukan ?, kalau gadis kecil itu akan mendengar suara 8 okataf sang papa.
Natta tersenyum menang seteah berhasil menebak sedangkan yang lain cekikikan melihat reaksi Nona kecil wilkinson itu .
"Daddddyyy... Zooooooo... Help mee!!! " Teriak gadis kecil itu kemudian ia kembali berlari kearah kaka dan daddy nya.
"Ugggghh!! " Zozo terhuyung saat tubuh gembul gadis kecil itu menabrak dirinya.
"Pelan-pelan dek, ya ampun bengek kaka kalo ditimpa sama badan kamu! " Keluh Zozo yang berusaha bangun.
"Help me, papa marah! " Bisik gadis itu di telinga kakanya, Jefelyne memeluk erat leher vincenzo.
"Kenapa sih suka banget bikin papa marah? , kamu tau kan kalo kami belain kamu apa yang bakal papa lakuin sama kita? " Tanya Zozo lembut.
"Daddy aja baru kena hukuman kemarin dari papa!" Katanya lagi mengingat samuel baru mendapat hukuman dari sabiru karna menyewakan sirkuit untuk dirinya latihan .
Bukannya Sabiru tidak mendukung hobi putranya. Dan dia tau betul cinta zozo pada lintasan sama seperti dirinya dulu ,tapi usia Vincenzo baru memasuki 13 tahun, Zozo masih belum mengerti banyak tentang lintasan atau arena balap, Sabiru hanya tak ingin putranya terluka .
"Lyne tau kaka, tapi Lyne cuman mau main dipantai nangkep keong! " Jawab Jefelyne.
Gadis kecil itu mengembungkan pipinya . Zozo merasa gemas pun mengunyel pipi gembul Lyne .
Zozo menggendong sang adik, menghampiri papa mereka. " Ayo minta maaf dulu sama papa, kalo udah kaka temenin Lyne nangkep keong yang banyak! " Kata Zozo pada adiknya, sedangkan Biru masih dengan wajah merengutnya .
"Papa I'm sorry! " Ucap Lyne pelan,. Ia menatap Sabiru dengan tatapan yang teduh menghangatkan, Bahkan gadis kecil itu menampilkan senyum terbaiknya.
Biu meluluh, dari dulu sampai sekarang ia paling tak bisa melihat tatapan memelas anak anaknya.
"Huuhh, sayang papa gak marah kamu mau main dipantai, tapi jangan sendirian sayang, terus jangan lari-larian. Papa takut kalo kamu keseret ombak. " Kata Sabiru yang mengutarakan kekhawatirannya seraya mengusap surai panjang Lyne.
![](https://img.wattpad.com/cover/351571830-288-k880156.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless ( Biblebuild ) {ON GOING! }
Fiction généraleSabiru pria manis nan cantik , yang sering di panggil Biru oleh orang terdekat nya, Biru tipe orang yang periang, pria manis itu bahkan di juluki Happy Virus oleh para sahabat nya, . Saat ini Sabiru sedang mencari celah agar bisa keluar dari rumah...