Episode 30

3 0 0
                                    

Badan Chava langsung meluruh ke dinding setelah melihat chat yang Kahlil kirim. Setelah meeting membahas jadwal bersama Michika, Chava memang masih berada di kantor karena masih harus mengurus beberapa pekerjaan yang belum selesai. Di saat itu, ia mendapatkan kabar dari Kahlil. Kabar yang sudah ia nanti, tapi juga ingin ia hindari karena ia takut dengan kenyataan yang akan menyakiti.

Chat yang Kahlil kirim untuknya tidak sedikit. Ada beberapa. Isinya kebanyakan adalah foto. Pertama, foto Oisin yang sedang berjalan bersama Michika di malam hari. Kedua ada foto Oisin yang sedang berlari sambil tertawa dan dikejar oleh Michika di malam hari. Kedua foto itu diambil oleh Kahlil saat Kahlil mengikuti mereka berdua ke kost Viktor. Sebetulnya Kahlil mengambil banyak foto saat itu. Tapi ia hanya mengirim dua foto itu pada Chava. Kahlil sengaja menyimpan foto Oisin yang masuk ke kost Viktor tak lama setelah Michika masuk untuk dirinya sendiri. Karena itu bisa menimbulkan prahara yang jauh lebih parah. Ketiga, dan yang paling baru, Kahlil mengirim foto Oisin yang sedang mengacak rambut Michika di depan rumah Michika.

Tepat sekali. Hari ini, Kahlil masih melanjutkan memata-matai Oisin. Mulai dari mengikutinya ke kantor She-Ya, lalu mengikuti Oisin pulang mengantar Michika. Menunggu Oisin masuk ke dalam rumah Michika untuk makan malam—namun Kahlil tidak tau—sampai Oisin pulang dari rumah Michika setelah mengacak rambut Michika. Semua Kahlil lakukan tanpa sepengetahuan Oisin maupun Michika.

Kahlil: Jangan ke-trigger dulu, Va. Gue bakal selidikin dan pastiin kalo Sin ga senakal itu. Gue yakin Sin pasti punya alesan knp begini.

Pada akhirnya, Kahlil mengikuti kata batinnya. Yaitu melaporkan hasil pengamatannya kepada Chava karena menurutnya itu yang lebih benar. Ya, meski kesannya seperti harus menghianati temannya sendiri. Tapi tetap, menurut Kahlil inilah yang benar. Tetapi lagi, meski sudah melaporkan perbuatan Oisin kepada Chava, nurani Kahlil sebagai teman bahkan sahabat Oisin masih ada. Karena itu, ia mengirim pesan pembelaan seperti itu kepada Chava.

Sayang chat lanjutan Kahlil tidak Chava hiraukan lagi. Baginya, tiga foto yang ia terima dari Kahlil sudah cukup untuk membuktikan bahwa Oisin sudah tidak seperti Oisin yang dulu. Oisin telah berpaling darinya.

Tentu saja hal itu membuat hatinya hancur. Tubuhnya juga lemas, seperti tak bertenaga. Hingga kalau saja tidak ada Gading yang muncul entah dari mana, ia pasti sudah ambruk ke lantai.

Melihat keadaan Chava yang kepayahan, membuat Gading tidak tega. Ia pun segera memapahnya dan membawanya ke mobil untuk ia antar pulang. Di sepanjang perjalanan, berulang kali Gading menoleh ke arah Chava untuk memeriksa keadaannya. Soalnya Chava sama sekali tidak berbicara dan tidak bergerak. "Va, mau aku anter ke rumah sakit?"

Sebelum Chava menjawab pertanyaannya, ponsel Chava berdering. Sebetulnya, sudah berulang kali ponsel Chava berdering, namun Chava sengaja membiarkannya. Tak mengangkat telepon yang masuk.

"Kamu yakin nggak mau angkat telepon itu, Va? Barangkali itu penting." Gading berusaha membujuk karena siapa tau memang penting kan?

Chava akhirnya bereaksi. Tapi tidak untuk mengangkat telepon itu. Ia menoleh, menatap Gading, "Ding, gimana kalo kita mampir ke 8 Skies?"

*

8 Skies merupakan salah satu tempat hiburan malam yang biasa didatangi oleh orang-orang usia dewasa muda atau ada juga remaja yang datang ke tempat ini untuk bersenang-senang sekaligus melupakan masalah yang mereka hadapi. Setidaknya untuk sementara. Karena setelah sadar, biasanya masalah itu akan kembali muncul dan mau tidak mau harus tetap mereka hadapi.

Gading cukup terkejut karena ajakan Chava ke tempat ini. Ya, tidak menyangka saja kalau Chava yang dikenal perempuan baik-baik dan kalem, rupanya bisa berpikiran untuk pergi ke tempat seperti ini. Tapi Gading yakin, pasti Chava punya alasan tersendiri kenapa ia memilih untuk pergi ke tempat ini. "Va, kamu ada masalah apa sebenernya?" Gading berusaha mengajak perempuan itu berbicara.

The Girl I Met That DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang